Perjuangan Munaroh, perkutut amunisi Agustardi kung mania Tanjung Pinang Kepri tarung di gelaran bergengsi Liga Perkutut Indonesia Putaran 6, Piala Cakra Adiningrat Bangkalan yang digelar dua hari mulai Sabtu sampai Minggu, 09 – 10 Agustus 2025 akhirnya berakhir dengan podium juara pertama.

Lapangan Amuse Bird Arena Tragah seakan menjadi saksi bisu begitu luar biasanya performa yang dipertontonkan perkutut ternakan DOEL Denpasar Bali. “Pastinya senang dan bangga karena bisa juara pertama di even LPI Bangkalan. Apalagi disana banyak burung bagus dan perawat handal, jadi persaingan pasti berat,” terang Agustardi.

Lebih lanjut kemenangan ini adalah sebuah pencapaian yang begitu luar biasa. Tarung di lokasi yang dikenal sebagai kandang macan, pasti membuat banyak peserta ingin menjadi yang terbaik dsn meraih podium di barisan paling depan daftar kejuaraan. Taufik Jombang sebagai pemandu bakat Munaroh mengaku bersyukur atas prestasi yang sudah dicapai.

“Alhamdulillah Munaroh mau bunyi dan tampil sesuai harapan sehingga juara pertama bisa diraih,” jelas Taufik. Kemenangan ini tentu berhak merasakan bagaimana berdiri di podium juara sampai memegang trophy bergilir Cakra Adiningrat Bangkalan yang menjadi kebanggaan.

“Mudah-mudahan ke depan Munaroh bisa terus meraih juara dan tampil sesuai harapan,” harap Taufik. Agustardi mengaku bangga memiliki Munaroh, salah satu barisan amunisi yang membuatnya semangat bersemangat menekuni hobi. Menurut pengakuan Taufik dan juga Agustardi, perkutut satu ini baru dua kali tampil di arena konkurs sejak di take over dari H.Junaidi beberapa waktu lalu.

Setelah resmi dipinang, Munaroh langsung berkah di LPI Cirebon. Tarung perdana, performa yang di tunjukkan kurang memuaskan. “Saat lomba di LPI Cirebon, Munaroh kurang bunyi dan hanya meraih juara 11 di Kelas Dewasa Yunior. Baru di Bangkalan ini, Munaroh mau tampil dan berhasil jadi juara pertama,” ungkap Agustardi yang diamini Taufik.

Prestasi inilah yang akan menjadi awal baik bagi Munaroh, Agustardi dan Taufik untuk terus eksis di arena konkurs, merebut kembali supremasi kejuaraan di kelas Dewasa Yunior, tentunya di konkurs bergensi dan penuh aksi pertarungan adu nyali dan kualitas.