Eksistensi Sony Hartanto kung mania Surabaya di dunia hobi perkutut tanah air, sepertinya akan semakin lama. Pasalnya ada amunisi baru yang bakal terus orbit di arena konkurs dan diprediksi akan menambah panjang jelajah Sony Hartanto bersama team. Amunisi yang dimaksud adalah Pancasona, perkutut bergelang Jupiter.

“Pancasona memang burung saya, dikatakan baru ya tidak, dikatakan lama juga bisa,” terang Sony Hartanto. Ditambahkan bahwa selama ini Pancasona sudah sering unjuk kebolehan di atas kerekan dalam beberapa konkurs. Namun pamor yang dimiliki masih tertutup oleh Rupawan, amunisi lawas Sony Hartanto.
Selama aktif turun lomba, Pancasona belum mempertontonkan pesona yang maksimal. Setiap kali bertandem dengan Rupawan, Pancasona harus berada diurutan berikutnya setelah Rupawan dalam daftar kejuaraan. Maklumlah faktor usia dan jam terbang yang membuat Pancasona untuk saat ini harus mengalah pada seniornya yakni Rupawan.

Namun prediksi bahwa Pancasona pada suatu saat akan menggantikan posisi Rupawan sebagai amunisi handal milik Sony Hartanto. Fauzi yang dipercaya untuk memoles Pancasona mengaku yakin bahwa pada saatnya nanti Pancasona akan berada di level yang diinginkan.
“Pancasona memang diproyeksikan untuk menggantikan posisi Rupawan jika nanti sudah tidak bisa dilombakan lagi, saat ini masih dalam proses menambah jam terbang sambil menemukan formula yang pas dan cocok,” ungkap Fauzi. Apalagi dengan usia yang saat ini masih mencapai 15 bulan, terlalu dini untuk menjadikan Pancasona sebagai pengganti Rupawan.

“Saya yakin bahwa pada suatu saat nanti, Pancasona akan menjadi jago Pak Sony dan prestasinya tidak akan mengecewakan,” sambung Fauzi lagi. Keyakinan tersebut diakui Hamid sang peternak. “Burung ini sudah disenangi Fauzi sejak lama, saat itu Pancasona belum keluar ujung, namun Fauzi sudah merasa senang dengan burung ini dan berusaha mempertahankannya,” jelas Hamid Jupiter.
Padahal ketika itu burung yang lahir dari kandang Jupiter K.Sultan (Jupiter Toshiba x Trans Alaska) belum ada suara ujung, namun suara depan dan tengah sudah memadai. Kondisi demikian tidak membuat Fauzi enggan untuk menjadikannya salah satu burung untuk dirawatnya.

Sepertinya Fauzi paham betul bahwa burung ini nantinya akan menjadi salah satu yang bisa dibuat untuk main.Dan ternyata suara ujung baru keluar ketika usia burung ini mencapai angka 11 bulan. Nah, disitulah prediksi Fauzi benar-benar terbukti bahwa Pancasona merupakan burung masa depan.
Dalam tarung di gelaran Latihan Dinilai Pengcam Waru Sidoarjo, Minggu 19 Januari 205, Pancasona mulai menunjukkan bakatnya sebagai burung lomba. Hasil akhir setelah melewati empat babak penjuria, Pancasona ditetapkan sebagai peraih podium pertama pada Kelas Dewasa Bebas.

Sepertinya, jika ada kung mania yang ingin memiliki saudara Pancasona, maka harus bersabar dulu. Bukan karena deretan bookingan masih panjang atau proses produknya tidak lancar. “Indukan Pancasona sudah saya bongkar, karena saya senang bereksperimen. Belum ada rencana untuk mengembalikan indukan tersebut pada posisi semula,” ungkap Hamid Jupiter.
Muncul pertanyaan, apakah Hamid Jupiter akan mengembalikan indukan Pancasona pada posisi semua, ataukah membiarkan Pancasona akan menjadi produk pamungkas dari indukan Jupiter Toshiba bersama pasangnya Trans Alaska. Jawaban yang diberikan Hamid Jupiter juga belum begitu jelas dan pasti.