Setelah menunggu sekian lama, akhirnya kung mania Surabaya bisa berlomba di kampung sendiri. Lapangan Perkutut Tongkrongan Jelidro Bringin menjadi lokasi baru yang bisa dijadikan tempat nongkrong bagi mania perkutut di Kota Pahlawan yang ingin terus menyalurkan hobi perkututnya.

Kini, mereka tidak lagi merasa bingung harus kemana ketika akan menyalurkan hobi perkututnya. Seperti pada gelaran Latihan Dinilai Tongkrongan Perkutut Jelidro Bringing yang digelar pada Minggu, 26 Januari 2025 menggunakan lapangan baru yang berada di Jalan Bringin Indah Surabaya.
Dua blok Kelas Piyik Hanging penuh sesak oleh kehadiran peserta. “Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah hadir mendukung kegiatan kami,” terang Windiarto salah satu panitia. Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa menjadi awal semaraknya hobi perkutut di Surabaya.

Pembukaan lapangan baru ini dimeriahkan dengan acara potong tumpeng. Pemotongan dilakukan oleh Ketua Pengda Surabaya kemudian diserahkan pada Sabiudin. “Ada sedikit acara selametan untuk lokasi baru ini biar seluruh kegiatan bisa lancar dan tidak ada kendala,” jelas H.Agus TP, kung mania yang berada di balik hadirnya lapangan baru ini.

Untuk sementara lokasi ini hanya berdiri tantangan untuk Piyik Hanging, namun ke depan akan ditancapkan kerekan. “Awal kami baru mendirikan gantangan untuk Piyik Hanging tapi ada rencana untuk menambah tiang kerekan. Tinggal mendirikan saja karena kerekam sudah ada,” ungkap H.Agus.

Bersamaan dengan kegiatan ini dilakukan Pelantikan Pengcam Sambikerep yang dilakukan langsung oleh Ketua Pengda Surabaya. “Alhamdulillah akhirnya Surabaya punya Pengcam baru yakni Sambikerep. Saya berharap Pengcam ini bisa menjadi awal munculnya Pengcam lain yang ada di Surabaya,” harap Choirul Anwar.
Diharapkan pula dengan adanya Pengcam baru ini maka hobi perkutut di Surabaya. “Saya berharap agar Pengcam Sambikerep ini bisa lebih aktif untuk menggelar kegiatan sehingga kung mania yang ada di Kota Pahlawan bisa memiliki lokasi untuk menyalurkan hobi perkututnya.

Sabiudin yang dilantik menjadi Ketua Pengcam mengatakan bahwa amanah ini adalah sebuah tanggung jawab yang harus dilakukan. “Jadi Ketua itu tidak mudah dan gampang, ada beban yang harus ditanggung,” jelas Sabiudin. Namun demikian beban itu akan terasa enteng jika mendapatkan dukungan.

“Kami mohon dukungan dan kerjasama dari rekan-rekan untuk membantu kami melaksanakan tugas sesuai harapan,” kata Sabiudin. Hadir dalam kegiatan tersebut, mania dari Bangkalan dengan rombongan dalam jumlah besar. Hadir pula Ketua Pengda Bangkalan Ir.H.R.Moh Mahmud.
Tidak ketinggalan peserta dari Sidoarjo, salah satunya H.Said Tim IFF Sepanjang Sidoarjo dengan membawa amunisi baru. Sementara itu dari dalam arena diinformasikan bahwa rangkaian acara berjalan lancar. Cuaca cerah dan cenderung panas mengawal kegiatan dari awal hingga akhir.

Empat babak penjurian sesuai standar konkurs nasional diberlakukan yakni 45 menit untuk babak pertama dan kedua serta 40 menit untuk babak ketiga dan keempat. Sampai akhirnya penetapan podium juara dilakukan. Untuk persib podium pertama berhasil menjadi milik Selat Madura, amunisi Bdr.H.Faisol Geger Bangkalan.

Kemenangan perkutut ternakan JBN yang digantang pada nomor 27 penuh perjuangan. Hadir pada saat proses penjurian sudah dimulai. “Saya hadir terlambat karena mencari lokasi dan belum pernah kesini sebelumnya,” kara Bdr.H.Faisol. Meski akhirnya perkutut miliknya digantang saat proses penjurian berlangsung.
Seiring perjalanan waktu, ternyata Selat Madura langsung kerja walaupun tanpa adaptasi terlebih dahulu. Mental yang luar biasa disertai dengan kualitas yang tidak mengecewakan, mengantarkannya pada podium pertama. Disusul kemudian White Lion andalan H.Said Tim IFF Sepanajng Sidoarjo. Perkutut ternakan Jupiter yang digantang apda nomor 36 ini adalah penampilan untuk pertama kalinya.

“White Lion baru tampil perdana, tetapi bisa langsung beraksi menghadapi lawan yang sudah memiliki jam terbang tinggi. Mudah-mudahan saja ke depan bisa lebih bagus dan terus meraih prestasi di arena,” harap H.Said Tim IFF. Menempati posisi ketiga ada Juara Sejati, orbitan Fadli JDR Surabaya, ternakan JDR yang menempati nomor gantangan 56.
“Alhamdulillah Juara Sejati masih bisa terus mempersembahkan prestasi yang membuat saya makin senang dan bangga,” kata Fadli JDR. Di akhir acara, segenap panitia mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran peserta dan permintaan ma’af disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan.
