Sejak resmi menggantikan posisi Ketua Pengda Banjarbaru Kalimantan Selatan yang ditinggalkan Rudy Supriadi yang kini menduduki posisi sebagai Ketua Bidang Penjurian dan Kejurian Pengwil Kalimantan Selatan, kini Nurhalis Majid memiliki keinginan untuk menjadikan hobi perkutut lebih besar dan semarak.

Posisi Nurhalis Majid sebagai Ketua PAW Pengda Banjarbaru, hanya sampai pada 2027, selanjutnya akan dilakukan pemilihan ketua yang baru. Meski demikian ada beberapa keinginan yang harus segera ditindak lanjuti, sebagai bagian dari program ketua yang baru. Langkah pertama adalah bersinergi dengan Pengda-Pengda dan pengwil Kalimantan Selatan.
Dengan cara ini diharapkan bisa bersama-sama memajukan dan mengintenkan sekaligus memperbanyak lomba, sehingga peminat bertambah. “Saya ingin membumikan perkutut lomba di Kalimantan Selatan. Selama ini masyarakat mengenal perkutut tapi tidak untuk perekutut kualitas lomba,” terang Nurhalis Majid.

Lebih lanjut disampaikan bahwa penyebabnya adalah bahwa mereka menilai bahwa perkutut untuk lomba, penghobinya orang-orang berduit, sehingga mereka enggan untuk mendekat apalagi sampai masuk menjadi bagian dari komunitas ini. Padahal kalau mereka bisa mendekat, maka pemikiran itu tidak selamanya benar,” sambung mantan sekertaris Pengda Banjarbaru.
Untuk itulah dibutuhkan satu langkah pasti yakni memperbanyak lomba sesuai program yang dicanangkan Pengwil Kalimantan Selatan dengan tujuan agar masyarakat semakin dekat. Semakin mereka dekat, maka secara otomatis aka nada komunikasi yang bisa dilakukan. Nah, saat itulah dilakukan aksi untuk memahamkan dan meluruskan pemahaman tentang perkutut.

Latihan bersama dengan beberapa peternak dan penghobi serta pelomba, bisa dijadikan cara agar bisa lebih dekat. “Latihan sore bisa kami lakukan karena masyarakat kalau sore banyak yang wira wiri sehingga cara ini bisa menjadi penarik mereka untuk bergabung. Kalau kita sering kumpul dan latihan bareng, maka masyarakat akan tertarik untuk mendekat,” ungkap pengusaha developer perumahan.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menggandeng UMKM setiap kali ada kegiatan. Setelah mereka pulang ke rumah, diharapkan para pedagang menceritakan tentang gelaran lomba kepada keluarganya, tetangganya dan sanak saudara. Dari sini informasi tentang perkutut akan tersebar.

Sehingga ada ketertarikan untuk masuk komunitas. “Saya berharap dengan apa yang akan dilakukan, bisa merubah image bahwa ternyata penghobi perkutut tidak harus orang berduit,” harap pria asli kelahiran Banjarbaru. Ditambahkan pula bahwa selama ini penghobi sudah bertambah tapi belum signifikan.
“Saya ingin Pengda Banjarbaru bisa menjadi Pengda yang aktif dan ingin menunjukkan loyalitas dengan melaksanakan program Pengwil semaksimal mungkin, sehingga Pengwil benar-benar percaya dan kami akan dapat job lebih banyak. Ini akan menjadi pembuktian bahwa menggelar lomba tidak ribet,” papar pria yang aktif turun lomba sejak 2005.

Ada kebiasaan menarik dialkukan peserta yang menjadi perhatiannya. Selama ini ada peserta datang ke lomba, beli tiket, setelah itu ngerek burungnya, lalu mojok sambil menikmati hidangan kopi sampai acara penjurian selesai. Setelah pengumuman pemenang dilakukan dan burungnya tidak juara, akhirnya peserta ini pulang.
Sepertinya tidak ada kesan yang didapat. Nah, pemandangan seperti ini yang akan menjadi perhatian Nurhalis nanti untuk merubah sehingga ada kesan luar biasa yang didapat, dirasakan dan dialami oleh peserta. Ada komunikasi yang akan disampaikan kepada peserta bahwa burung perkutut seperti ini, sistem penilaian seperti ini dan lain sebagainya.

“Sudah saatnya peserta kita ajak berkomunikasi seputar pelaksanaan lomba dan juga hobi yang mereka tekuni. Siapa tahu ada hal-hal baru yang bisa kita lakukan untuk merubah sesuatu, sehingga hobi bisa lebih terkesan dan menarik. Waktunya membumikan perkutut lomba di Banjarbaru dan juga Kalimantan Selatan,” harap Nurhalis di akhir obrolan.