Gelaran Halal bi Halal with GNP Bird Farm Tulungagung pada Minggu, 06 April 2025 di Gantangan Dewandaru, membawa berkah bagi dr.Gaguk. Pasalnya Sutawijaya produk ternak Dita Bird Farm miliknya berhasil menembus podium di urutan pertama Kelas Piyik Hanging. “Alhamdulillah Sutawijaya berhasil menjadi juara pertama. Hasil yang harus saya syukuri,” terang dr.Gaguk.

Sutawijaya adalah anakan pertama yang lahir dari kandang DITA 04 dengan materi indukan jantan AD.40 3486 bersama indukan betina TS K.37.82 (cucu Podomoro), keluar Artomoro dicrossig dengan betina AMS (Amuse K.05) – anak Padang cucu Legendaris.
Tampil untuk pertama kalinya di atas gantangan, Sutawijaya langsung memperlihatkan kelasnya sebagai burung masa depan. Berbekal kualitas yang bagus disertai mental lapangan yang luar biasa, menjadi senjata yang ampuh dalam memastikan peluang merangsek di barisan paling depan daftar kejuaraan.

Di usianya yang kini berada di angka 3,5 bulan, Sutawijaya berhasil membuat catatan bagus. Kenyataan inilah yang membuat Wiwit Patria Blitar akhirnya kepincut untuk mendekat. “Usai lomba di Tulungagung, saya langsung menuju kandang ternak DITA milik dr.Gaguk. Disana saya juga pantau adiknya yang masih berusia 1,5 bulan dan ternyata cocok,” jelas Wiwit Patria.
Dua pilihan ini sempat membuat Wiwit Patria harus memiliki satu diantara yang dianggap sesuai dengan keinginan. Menurut penilainnya, sang adik memiliki kualitas ujung yang luar biasa. Pertimbangan itulah yang akhirnya memutuskan untuk membawa pulang sebagai calon amunisi yang akan diorbitkan.

“Saya menilai bahwa adik Sutawijaya adalah burung prospek, makanya saya berani ambil adiknya,” ungkap pemilik Patria Bird Farm Blitar. Tanpa ragu, Wiwit Patria langsung mengungkapkan isi hatinya untuk memboyong sang adik. Dr.Gaguk mengaku tidak bisa menolak ketika Wiwit Patria ingin membawa adik Sutawijaya.
“Saya persilahkan Mas Wiwit untuk pantau burung mana yang dinilai cocok. Ternyata memilih adik Sutawijaya,” terang dr.Gaguk. Negosiasi berjalan tanpa hambatan dan keduanya menyatakan deal. Tidak disebutkan berapa nilai nominal, namun kabarnya berada dikisaran jumlah fantastis. Yang pasti Wiwit merasa senang setelah berhasil mengamankan adik Sutawijaya untuk bersama menjelajah konkurs.

“Soal harga bagi saya tidak masalah, yang penting saya cocok dan suka,” ungkap Wiwit tanpa menyebut nominal. Harapan bahwa pilihanya tidak salah. “Semoga pilihan saya tidak salah dan bisa membuat saya semangat untuk turun lomba dimana dan kapanpun,” harap Wiwit Patria. Begitu juga dengan apa yang diinginkan dr.Gaguk.
“Mudah-mudahan adik Sutawijaya bisa membuat Mas Wiwit senang dan semangat untuk terus berlomba, tentunya dengan hasil yang menggembirakan dan memuaskan,” harap dr.Gaguk. Disampaikan juga bahwa kandang DITA 04 bukanlah satu-satunya yang menghasilkan produk unggulan.

Ada kandang lain yang dikatakan sebagai kandang favorit, yakni DITA K.2 (ATLAS K.Pajero x ATLAS 777), DITA K.3 (ATLAS FFF x kandang Land Cruiser), DITA K.5 (ATLAS YYY x TS K.12). Saat ini DITA Bird Farm yang memiliki 15 kandang ternak juga diperkuat dengan materi indukan yang tidak kalah hebatnya.
Materi tersebut dari hasil pengembangan trah ATLAS volkwagen, ATLAS 888, ATLAS FFF, ATLAS YYY, ATLAS 999, ATLAS K.Pajero, TS K.9 (kakak Megawati), CTP B.5, CTP H.8 (trah Molen, The Doctor, dll). Belum lagi trah dari GNP, AD, Sha-sha Diva dan sederet peternak lain.

Dari deretan materi indukan tersebut, sudah terbukti mencetak amunisi lapangan, baik yang diorbitkan sendiri ataupun melalui kung mania lain. Prestasi yang sudah diraih ini diakui dr.Gaguk sebagai proses yang akhirnya mendapatkan hasil menggembirakan dan patut untuk diapresiasi.