Hari pertama pelaksanaan Konkurs Liga Perkutut Indonesia Putaran 2 bertajuk Bupati Cup Sumenep yang digelar menggunakan lapangan Lobuk Bluto, benar-benar diserbu kung mania tanah air. Sebanyak 18 blok peserta (Piyik Bebas 7 blok, Piyik Yunior 7 blok dan Piyik Hanging 4 blok), hadir memberikan dukungan.

Angka tersebut melampaui ekpektasi yang ditargetkan panitia. “Alhamdulillah peserta hari pertama lomba benar-benar berada di luar harapan kami, angkanya cukup banyak,” terang H.Sakur selaku Ketua Pelaksana. Hal senada disampaikan Kades H.Matsin Ketua Pengda Sumenep.
“Hari ini kami benar-benar senang dan bangga karena dukungan dari peserta lumayan besar dan berada di luar harapan kami,” jelas Kades H.Matsin. Angka tersebut sebenarnya bisa saja bertambah, andai panitia masih memberikan kesempatan kepada kung mania untuk terus mendaftar.

“Untuk Kelas hari Sabtu, panitia sengaja menutup pendaftaran ketika angkanya sudah banyak. Sebenarnya bisa saja bertambah tapi kemampuan lokasi tidak memungkinkan untuk ditambah lagi,” ungkap H.Sakur. Tidak dapat dipungkiri bahwa membludaknya peserta karena beberapa faktor.
Selain moment yang tepat karena libur panjang akibat bulan puasa dan lebaran, sehingga rasa haus kung mania untuk turun lomba. Faktor lain karena doorprize yang diberikan panitia berupa 1 unit mobil dan 5 unit sepeda motor listrik serta 5 lemari es memberikan dampak yang siginifikan dalam menjaring peserta.

Madura yang dikenal sebagai gudang kung mania menjadi hal yang tidak bisa disangkal bahwa setiap kegiatan pasti akan mendapatkan dukungan dan perhatian. Apalagi gelaran LPI kali ini masih memiliki gengsi yang laur bisa mendongkrak perolehan peserta. Seperti pada gelaran-gelaran sebelumnya, juri tetap menjalani brefing sebelum masuk lapangan.
Acara tersebut dikawal langsung Ir.R.H.Moh Mahmud Wakil Ketua Bidang Penjurian Pusat dan Benny Mintarso Ketua Bidang Penjurian Pengwil Jawa Timur. “Menindaklanjuti hasil Diklat di Surabaya, maka saya tidak henti-hentinya untuk mengingatkan juri agar benar-benar melaksanakan hasil Diklat.

Tidak ada alasan bagi kalian untuk melanggar aturan yang sudah dibuat,” tegas Ir.H.R.Moh Mahmud. Lebih lanjut disampaikan bahwa lewat gemblengan segara moral dan keilmuan, maka seharusnya juri harus lebih baik dan berkualitas lagi. “Pelajari apa yang sudah didapat, sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat. Aturan jangan hanya dibaca tapi harus dilaksanakan,” sambung pemilik CTP Bangkalan.
Disampaikan juga bahwa Dewan Pengawas harus lebih aktif mengawasi juri dan peserta. Kalau ada apa-apa, langsung bertindak dan jangan sampai menunggu. Benny Mintarso menyampaikan bahwa juri harus bisa menjalankan tugas dengan baik dan benar. “Jika kalian para juri sudah melaksanakan Pakta Integritas, maka saya yakin tidak akan ada protes dari peserta. Tolong jaga kredibilitas juri,” pesan Benny Mintarso.

Akhmad Mauludin juri nasional Sampang juga memberikan pernyataan. “Jika ada juri yang belum paham maka itu artinya Pakta Integritas tidak dibaca,” terang Akhmad Mauludin. Kesuksesan lomba ada ditangan juri. Beberapa poin juga disampaikan terkait pengecekan hasil akhir penjurian sebelum diserahkan ke perumus.
Juga disampaikan soal pengecekan ring dengan memastikan 10 nominasi di masing kelas, sehingga memudahkan dalam mengecek ring. Triyono Dewan Pengawas asal Jogjakarta juga diberikan kesempatan untuk memberikan pernyataan. “Untuk juri jangan sampai terpengaruh dan takut pada teriakan peserta. Tetep konsentrasi dan kalau bisa jangan didengar karena sekarang sudah ada Dewan Pengawas,” kata Triyono.

Disela-sela acara penjurian dilakukan acara penarikan sumbangan untuk almarhum Joni Idris, juri nasional Probolinggo. Dari sumbangan tersebut terkumpul dana sebesar Rp 3.000.000,-. Sementara itu, dari dalam arena diinformasikan bahwa proses penjurian berlangsung dalam kondisi cuaca yang menyengat.
Namun demikian tidak menyurutkan minat peserta untuk beranjak dari posisi mereka. Empat babak penjurian berlangsung tanpa hambatan dan akhirnya penetapan posisi kejuaraan diumumkan. Untuk Kelas Piyik Bebas, podium pertama berhasil menjadi milik Bandit Eliet amunisi H.Yazid RM Pamekasan.

Kemenangan perkutut ternakan Rony AL yang dikerek pada nomor 291 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua serta tiga warna hitam pada babak ketiga dan keempat. Menyusul kemudian, Golden Boy, andalan H.Nisa’i Talango, perkutut produk ternak DMA.
Kemenangan perkutut yang dikerek pada nomor 232 berkat raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama, bendera tiga warna pada babak kedua dan keempar serta raihan bendera tiga warna hitam pada babak ketiga. Dan menyusul kemudian Selat Bali, orbitan H.Junaidi Tim Mas Doel Bali.

Sukses perkutut ternakan AZ yang berada di nomor ekrekan 239 berkat raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan raihan bendera tiga warna pada babak kedua, ketiga dan keempat. Diurutan keempat, ada Dubes Domisol jago anyar Zairin Pratondo Banjarmasin, produk ternak Rafi.
Keberhasilan perkutut yang dikerek pada nomor 136 berkat raihan bendera tiga warna di babak pertama, kedua dan keempat serta dua warna hitam pada babak ketiga. “Burung ini baru 1,5 bulan ada di rumah dan saya lakukan perawatan, Alhamdulillah masih mau bunyi meski belum maksimal,” ungkap Abu Domisol.

Di Kelas Piyik Yunior, podium pertama berhasil menjadi milik Kendawangan, amnisi H.Abdullah Mubarok Faisol Team JBM Malang. Keberhasilan perkutut ternakan ABR yang berada di nomor kerekan 352 berkat raihan bendera empat warna pada babak pertama dan kedua.
Kendawangan adalah satu-satunya peserta yang berhasil meraih bendera empat warna. Disusul kemudian Sabdo Palon andalan Fadli JDR Surabaya. Sukses perkutut ternakan JDR yang dikerek pada nomor 489 berkar raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan raihan bendera tiga warna hitam pada baba kedua, kedua dan keempat.

Di urutan ketiga dimenangkan Dokter Cinta orbitan Dr.Purnomo Krian Sidoarjo, perkutut produk Doremi yang dikerek pada nomor 491. Sukses tersebut berkat raihan bendera tiga warna hitam pada babak pertama dan keempat serta raihan bendera tiga warna pada babak kedua dan ketiga.
Untuk Kelas Piyik Hanging, juara pertama berhasil menjadi milik Jabal Qof, amunisi Kadir/Munaki Pamekasan, produk ternak King. Keberhasilan perkutut ternakan King yang digantang pada nomor 145 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, kedua dan keempat serta bendera tiga warna hitam pada babak ketiga.

Disusul kemudian Jaya Agung andalan H.Syaiful Karang anyar Sumenep. Kemenangan perkutut ternakan AKN yang digantang pada nomor 21 berkat raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan kedua serta bendera tiga warna pada babak ketiga dan babak keempat.
Di tempat ketiga dimenangkan Ramayana orbitan H.Syaiful Karang anyar Sumenep, produk ternak AKN yang digantang pada nomor 13 setelah meraih bendera dua warna hitam pada babak pertama, kedua dan ketiga serta bendera tiga warna pada babak keempat. Dalam kegiatan kali ini Bambang BK dari Primarasa metake over perkutut orbitan Pak Sholeh.

“Saya dapat burung dinomor 127 Kelas Piyik Hanging. Burung ini jadi pembawa kebahagiaan tersendiri, walaupun Lexusnya tidak mau bunyi. Rasanya terlalu lelah setelah melalui perjalanan dari Bandung karena baru kali ini melalui perjalanan jauh,” ungkap Bambang BK.
Diakhir acara, dilakukan cek ring untuk 10 nominasi kejuaraan di masing-masing kelas, memastikan bahwa perkutut yang dinyatakan lolos sebagai juara, sudah menggunakan ring P3SI. Cek ring dilakukan langsung oleh juri dan juga dewan juri kepada peserta yang sudah dinyatakan masuk 10 besar kejuaraan.