Konkurs Liga Perkutut Indonesia Putaran kedua, usai berlangsung. Pengda P3SI Sumenep menjadi tuan rumah penyelenggaraan pesta milik kung mania tanah air. Secara keseluruhan, agenda berjalan sesuai harapan. Sukses tanpa teriak dan berhasil mendulang peserta dalam jumlah besar yang berada di luar ekspektasi panitia.

Ketua Umum P3SI, Mayjend TNI (Purn.) H.Zainuri Hasyim yang hadir membuka langsung gelaran yang di helat menggunakan lapangan Lobuk Bluto Sumenep, mengapresiasi kegiatan tersebut. Yang menjadi catatan dari kegiatan ini adalah trophy yang dihadirkan untuk seluruh peserta yang dinyatakan sebagai juara.
Trophy berbentuk keris dibuat dengan bahan asli pembuatan keris. Artinya trophy tersebut bukanlah replikasi atau keris tiruan. Hal ini diakui langsung oleh sang pembuat yakni Fathorrahman atau yang populer dengan nama Paong Keris yang bertempat tinggal di Desa Palongan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep.

“Trophy berbentuk keris yang dibuat untuk hadiah pemenang lomba perkutut adalah murni dari bahan keris yang berupa campuran baja, besi dan nikel. Ketiga unsur logam ini dilebur menjadi satu dan dibuat keris sebagai trophy hadiah untuk lomba perkutut di Lapangan Lobuk Sumenep,” terang Paong Keris.

Setiap trophy yang dibuat untuk masing-masing kelas memiliki nama, pamor dan filosofi. Untuk trophy juara pertama dengan luk 7, nama keris adalah Kijang Mas, pamornya adalah Lar Gangsir, sedangkan Filosifi dari keris ini adalah Persahabatan. “Sifat dari keris ini adalah pergaulan, banyak disukai orang,” ungkap Paong Keris.

Lebih lanjut disampaikan bahwa bagi pemilik keris ini harus betul-betul orang yang punya derajat tinggi, minimal Bupati. Untuk trophy juara kedua dengan luk 5, nama keris adalah Pendowo, pamor Melati Susun. Filosofi dari keris ini adalah kewibawaan. Sifat memilih orang. Menurut Paong, hanya untuk orang-orang yang punya drajat atau pangkat.
Untuk trophy juara 3 dengan luk 3, nama keris Jangkung, pamornya adalah Beras Utah Filosofinya adalah kemuliyaan. Sifatnya tidak memilih, semua orang bisa pakai. Dan trophy keris juara 4 sampai seterusnya adalah memiliki nama Brojol dengan pamor Beras Utah. Filosofi dari keris ini adalah Kemuliyaan.

“Pemberian nama untuk trophy keris berdasarkan pakem. Pakem itu adalah aturan yang menjadi patokan sampai saat ini. Pakem yang merancang Mpuh terdahulu,” ungkap Koordinator Pengrajin Keris di Kabupaten Sumenep. Tujuan ari pembuatan trophy berupa keris adalah ingin menjadi sesuatu yang berbeda dan acara ciri khas.

Ketika ada gelaran berikutnya, maka keris adalah trophy yang akan dibuat untuk para pemenang atau juara, sehingga ketika mendengar trophy keris, maka akan langsung menunjuk pada Sumenep atau gelaran yang akan dilakukan oleh Pengda P3SI Sumenep bersama Pemda Kabupaten setempat.

Disampaikan pula bahwa pembuatan trophy keris ini, di konsep untuk tidak merepotkan bagi mereka yang mendapatkan. “Saya mengkonsep trophy keris ini agar tidak banyak perawatan, sehingga saya kasih anti gores. Anti gores ini adalah pengganti sarung. Diakui oleh Paong bahwa keris yang dibuat untuk trophy bukanlah masuk grade A melainkan kelas B.