Tepat pukul 07.30 wib, gelaran Ladini Pengcam Sambikerep Surabaya dimulai. Menempati lokasi di Jalan Raya Bringin Indah no.32 Sambikerep Surabaya, acara didukung penuh cuaca cerah. Dua kelas (Piyik Bebas dan Piyik Hanging) yang dibuka memberikan kesempatan kepada kung mania untuk berlaga, mempertontonkan kemerduan suaranya.

Seluruh tiket yang disediakan ludes terjual. “Alhamdulillah seluruh kelas yang kami buka penuh, baik di kelas kerekan ataupun hanging. Tidak ada tiket tersisa,” terang Windiarto salah satu panitia. Sebenarnya jumlah blok yang disediakan tidak mampu menampung antusias peserta.
Ada beberapa kung mania yang tidak bisa berlomba karena seluruh tiket terjual habis. “Saya atas nama panitia meminta ma’af kalau ada rekan-rekan yang tidak kebagian tiket,” sambung Windiarto. Sabiudin, selaku Ketua Pengcam juga memohon ma’af jika ada kung mania yang tidak bisa berlomba.

“Kami sudah memberikan kesempatan agar peserta bisa segera mendaftar dan sekaligus mentransfer, karena jumlah blok terbatas. Jika ada yang belum masuk daftar peserta, kami mohon ma’af,” jelas Sabiudin. Kelas kerekan menjadi partai perdana yang dibuka pada kegiatan di Pengcam Sambikerep.

Selama ini kelas yang dilombakan hanya di Kelas Piyik Hanging saja. Ditambahkan pula bahwa adanya kelas kerekan semakin meramaikan kegiatan kali ini “Lapangan pengcam Sambikerep sudah ada kerekan, sehingga kami menambah kelas untuk kerekan yakni Piyik Bebas.
Hadir dalam kegiatan ini Bambang Terminal Surabaya, Choirul Anwar Ketua Pengda Surabaya, Miko CMM Sidoarjo, Deny Sampang, Uzair Situbondo, H.Ribut Surabaya, Benny Mintarso Surabaya, Jamil Samba Bangkalan dan beberapa nama lain. Mereka hadir sebagai bentuk dukungan dan ingin merasakan sensasi tarung di lapangan milik Pengcam Sambikerep.

Empat babak penjurian berlangsung tanpa hambatan. Sampai akhirnya penentuan kejuaraan diumumkan. Untuk podiumpertama Kelas Piyik Bebas berhasil menjadi milik AW Glory amunisi Awong Surabaya ring LIM yang dikerek pada nomor 44. urutan kedua diraih Bon Jovi andalan Soni hartanto Surabaya, perkutut ternakan Putra Mandiri yang menempati nomor kerekan 11.
Disusul bereikutnya Jos Gandos orbitan SNT Bird Farn Pondok Candra Sidoarjo, produk ternak SNT yang dikerek pada nomor 45. Di Kelas Piyik Hanging, Hal Star amunisi H.Muhaimin Bangkalan, produk ternak CTP yang digantang pada nomor 72 sebagai peraih podium pertama.

Posisi kedua dimenangkan oleh Raja Gendaam andalan Ulum Namir Waru Sidoarjo, ternakan SNT yang menempari nomor gantangan 84 dan tempat ketiga diraih Vika orbitan H.Mattasan Surabaya, ternakan MTN yang ada di nomor gantangan 51.

Diakhir penjurian dilakukan pengecerkan ring untuk memastikan apakah ada peserta yang masuk nominasi yang belum menggunakan ring. Cek ring dilakukan langsung oleh beberaoa juri yang dibantu panitia.
