Predikat yang disandang memang sebagai pendatang baru. Sekitar 4 bulan lalu, menyatakan bergabung dalam komunitas kung mania. Namun kiprah yang ditujukan seakan melewati para pendahulunya. Aktif turun lomba dan menggelar kegiatan bagi kung mania, menjadi agenda yang berhasil dilakoninya.

Pergerakan dalam menekuni hobi perkutut terbilang cepat. Tanpa menunggu waktu lama, perburuan amunisi dan materi kandang langsung dilakukan. Meski sebagai pendatang baru, namun pilihan pada burung yang berhasil dikoleksinya, langsung orbit dengan prestasi membanggakan.
Ada nama Jaya Agung, Ramayana, Sonar dan Jurang Penetas, deretan sang orbitan tersebut langsung membuktikan mampu meraih podium dalam setiap konkurs yang diikutinya. Prestasi yang paling membuat semakin bangga adalah kehadiran produk bergelang sendiri. Sosok yang dimaksud adalah H.Syaiful kung mania asal Karanganyar Sumenep.

Ottoman Bird Farm miliknya, kini sukses melahirkan produk unggulan bernama Talkop Lajer. Prestasinya tidak main. Dalam tarung di Liga Perkutut Indonesia Piala Djos Jember yang digelar pada Sabtu dan Minggu, 14 – 15 Juni 2025 lalu, Talkop Lajer berhasil mengkanvaskan lawan yang bertarung di tiga blok Kelas Piyik Hanging.
H Syaiful mengaku tidak ada target untuk membawa perkutut yang lahir dari indukan jantan Naura dan betina Prosper 1234. “Saat saya mau berlomba di LPI Jember, tiba-tiba dikandang umbaran ada suara Piyik bunyi. Suaranya cocok buat dilomba, setelah saya cek, ternyata anak dari Naura dan Prosper,” terang kung mania yang juga seorang pengusaha sukses.

Tanpa pikir panjang, H.Syaiful langsung memutuskan untuk membawa perkutut yang kini sudah memasuki usia sekitar 4 bulan. “Saya putuskan bawa burung ini tanpa target. Mau bunyi atau tidak yang penting bisa buat jalan-jalan,” ungkap H.Syaiful. Persiapan juga tidak dilakukan karena tidak ada target menang.
Namun siapa sangka, perkutut yang akhirnya bernama Talkop Lajer mampu tampil di luar dugaan. Raihan tifa warna hitam menjadi salah satu faktor kemenangan yang didapat. “Alhamdulillah, ternyata Talkop Lajer mau bunyi dan bisa juara satu di Kelas Piyik Hanging. Rejeki yang harus saya syukuri,” sambung pemilik Ottoman Bird Farm.

Sejak saat itu, Talkop Lajer menjadi tambahan amunisi Team Ottoman Karanganyar saat tampil di lapangan. Diharapkan kehadiran Talkop Lajer semakin memberikan tambahan semangat bagi H.Syaiful untuk eksis di arena lomba.