Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Liga Perkutut Madura Putaran 5 yang berlangsung pada Minggu, 27 Juli 2025 menyisakan kebahagiaan dan kebanggaan bagi H.Hapet dan juga Saluki. Pasalnya amunisi orbitannya yakni Mayor berhasil menembus podium juara pertama di Kelas Piyik Hanging.

Menempati nomor gantangan 16, perkutut ternakan Suki Bird Farm Burneh Bangkalan, Mayor mampu mengkandaskan harapan lawan untuk berada di barisan paling depan daftar kejuaraan. Tiga blok peserta yang ikut ambil bagian dalam even yang diselenggarakan oleh Pengda P3SI Bangkalan mampu menjadi pembuktian bahwa Mayor adalah produk yang tidak bisa dianggap enteng.
Raihan bendera tiga warna dua babak adalah modal yang dimiliki untuk menuju podium yang selama ini menjadi incaran peserta. “Alhamdulillah Mayor bisa meraih juara di Liga Perkutut Madura Bangkalan dengan hasil yang menggembirakan. Saya senang dan bersyukur karena ini adalah hasil perjuangan yang tidak gampang,” terang H.Hapet.

Disampaikan juga bahwa kemenangan ini memang tanpa upaya. Saluki selaku peternak mengaku mengawal langsung Mayor dari awal babak hingga akhir. Sempat merasakan kondisi berkecamuk antara senang, marah dan bangga saat berada di pinggir lapangan Amuse Bird Arena Tragah, lokasi acara.
Babak demi babak berlalu, ada peluang yang terbuka lebar untuk bisa mengakhiri penjurian sebagai juara karena melihat hasil yang didapat perkutut yang lahir dari kandang SUKI B.1 dengan formasi indukan jantan ABC bersama betina SUKI. “Saat Mayor dapat bendera tiga warna dua babak, saya yakin bisa dapat juara. Makanya saya kawal terus agar bisa benar-benar bisa meraih juara,” kata Saluki.

Meski mengawali perolehan suara di babak pertama dengan bendera dua warna hitam, namun optimisme Saluki tetap tumbuh. Babak dua performa Mayor mengantarkannya dengan meraih bendera tiga warna. Usai istirahat dan dilanjutkan dengan babak ketiga, Mayor hanya meraih bendera dua warna hitam.
Namun di babak pamungkas, Mayor kembali meraih hasil tiga warna. Akumulasi hasil inilah yang akhirnya menetapkan perkutut anakan strip ke-7 ini berada di barisan paling depan daftar kejuaraan. Saluki mengaku bahwa kehadiran Mayor kali ini adalah pertarungan yang kedua kalinya setelah di gelaran LatNil Borneo Burneh beberapa waktu lalu.

Bahkan ada cerita menarik dibalik transaksi antara Saluki dan H.Hapet. Saat take over dilakukan, perkutut yang kini bernama Mayor dibarter once. “Waktu itu saya jual burung ini ke Bah Hapet, tapi saya dikasih once. Akhirnya once itu saya jual ke Bah Mat (rekan sesama kung mania di Burneh). Saat berada ditangan H.Hapet, Mayor belum menunjukkan potensi yang dimiliki.
Tarung untuk pertama kalinya hanya meraih posisi ke 13. Setelah itu Mayor tak pernah lagi menunjukkan tanda-tanda sebagai petarung. Bahkan saat dilatih bersama menggunakan lapangan Borneo Burneh, Mayor tidak mau bunyi. Kondisi inilah yang membuat H.Hapet bingung. Padahal ketika itu rencana mau tarung di Liga Perkutut Madura Putaran 5.

Waktu tinggal dua minggu lagi. Sampai akhirnya, H.Hapet meminta tolong Saluki agar bisa merawat. Ditempat SUKI Bird Farm, Mayor langsung diambil alih Agus putra Saluki untuk merawat burung tersebut. Selama dua minggu, Agus terus memantau perkembangan Mayor. Hasilnya, bisa dirasakan saat minggu kemarin.
“Alhamdulillah Mayor, perkutut punya Abah Hapet yang saya rawat, mau bunyi dan bisa dapat juara. Mudah-mudahan ke depan bisa stabil dan lebih baik lagi dan sesuai harapan,” harap Agus.