Diam namun menghayutkan. Itulah yang mungkin pas dan cocok untuk disematkan pada Jin San Surabaya. Pizzaro Bird Farm Surabaya miliknya yang belum genap satu tahun eksis menekuni hobi, kini sudah mulai menjadi perhatian kung mania Surabaya. Beberapa produk ternak yang dihasilkan mampu membuat terpesona.

Tak tanggung-tanggung, kung mania yang dimaksud adalah H.Toha, tokoh lawas yang kini tinggal di Krian Sidoarjo. “Puji syukur, ternak saya sudah keluar bagus dan sekarang sudah pindah ke H.Toha Krian,” jelas Jin San. Bahkan bukan hanya 1 ekor saja, empat produk Pizzaro resmi menjadi koleksi H.Toha.
“H.Toha sudah punya 4 ekor anakan dari Pizzaro, semua untuk lomba, usianya bervariasi mulai dari dewasa sampai piyik,” ungkap Jin San. H.Toha sendiri mengaku tertarik dengan produk bergelang Pizzaro karena memang kualitasnya bagus. “Semua burung Jin San yang saya bawa, bagus dan tidak ada yang jelek,” jelas kung mania senior.

Proses pemilihan memang dilakukan bukan dari informasi dan kabar “katanya”, namun H.Toha berusaha memantau langsung di lapangan, sehingga lebih bisa dipertanggung jwabkan. “Burung Pizzaro yang dibeli H.Toha, semua melalui proses pantau dan bukan dari informasi,” sambung Jin San.
Seluruh produk Pizzaro yang kini sudah berada di kediaman H.Toha berasal dari satu indukan yakni Kandang Pizzaro K.7.A dengan formasi indukan jantan Grand 6.A bersama pasangannya Pizzaro. Awalnya H.Toha memantau produk Pizzaro saat di Lapangan Pondok Candra Waru Sidoarjo.

Merasa cocok langsung di take over. Burung tersebut kini bernama Tiga Berlian. Beberapa konkurs yang diikutinya, meloloskan Tiga Berlian sebagai peraih juara. Merasa cocok dan pas, H.Toha kembali mengambil belahan Tiga Berlian yang kini bernama Reinkarnasi. Proses juga dilakukan lewat pantau langsung di lapangan.
Keduanya merupakan produk strip kedua dari pasangan tersebut. Untuk prestasi reinkarnasi, Jin San mengaku sudah beberapa kali tampil di arena konkurs dengan hasil akhir sebagai peraih podium juara. Seperti dalam gelaran CMM Kobra Cup Waru Sidoarjo, yang digelar pada Minggu, 06 Juli 2025.

Turun di Kelas Piyik Yunior, Reinkarnasi berhasil meraih podium keempat. Gelaran berikutnya yakni Latihan Dinilai Pengda Malang Raya yang dilaksanakan pada Minggu, 20 Juli 2025, Reinkarnasi kembali menembus barisan daftar juara di urutan kedua pada kelas yang sama yakni Piyik Yunior.
Dan tarung terbaru adalah di Liga Perkutut Madura Bangkalan yang dihelat pada Minggu 27 Juli 2025, lagi-lagi Reinkarnasi berhasil meraih juara di urutan keempat pada Kelas Piyik Yunior. Melihat potensi yang luar biasa pada kedua produk tersebut, akhirnya H.Tohan mengincar kembali saudara-saudaranya.
Ketika Jin San membawa adik Tiga Berlian dan Reinkarnasi yakni strip ke 3 dan keenam, di lapangan Pondok Candra, H.Toha merasa harus menambah lagi amunisi. Sepertinya kualitas yang dimiliki piyik prospek tersebut membuat H.Toha tidak bisa menahan untuk melewatkan moment tersebut.

Maka take over kembali dilakukan. Menurut Jin San, produk teranyar yang dibawa H.Toha belum maksimal. Ujung kandang masih keluar masuk. “Tipikal burung Pizzaro biasanya ujung keluar maksimal saat usia sudah melewati remaja. Kalau masih piyik, kadang keluar masuk,” urai Jin San lagi.
Namun semua itu tidak membuat H.Toha untuk menghindar. Karena dari kedua kakak-kakaknya sudah bisa dinilai bagaimana kualitas yang dimiliki adik-adiknya. Makanya H.Toha berani untuk mengambil alih kepemilikan produk tersebut sebagai barisan amunisi yang akan segera masuk lapangan.