Semarak hobi perkutut yang ditandai dengan padatnya agenda konkurs, berimbas pada perburuan perkutut, baik untuk materi kandang ataupun calon amunisi lapangan. Kabar seputar transaksi terjadi setiap waktu. Beragam alasan disampaikan mengapa transaksi masih saja ada dalam kurun waktu yang begitu cepat tanpa menunggu jedah beberapa saat.

Seperti kabar transaksi yang dilakukan antara Anton Citarum Probolinggo dengan Henryarto Atlas Semarang. Keduanya sepakat melakukan take over sepasang perkutut (jantan Citarum bersama pasangan betinanya Atlas). Mat Rouf yang menjadi perwakilan pihak Anton Citarum mengatakan bahwa transaksi itu menjadi sebuah kabar yang menggembirakan.
Siapa yang tidak senang ketika perkutut orbitannya diminati lalu diambil alih oleh kung mania dengan popularitas yang tidak main-main seperti Henryarto Atlas. “Koh Henry itu peternak dan pelomba level atas. Pasti setiap orang senang dan bangga ketika burungnya diminati orang seperti Koh Henry,” terang Mat Rouf.
Terlepas nantinya burung tersebut akan menjadi calon amunisi ataupun penghuni kandang ternak, setidaknya keputusan untuk mengambil alih kepemilikan karena alasan kualitas. Tidak mungkin dan mustahil, orang sekelas Henryarto Atlas asal mentake over burung kalau kualitasnya kurang bagus.

Mat Rouf sendiri mengaku bahwa perkutut berjenis jantan Citarum tersebut adalah amunisi lapangan bernama Sayyidina Ali/Jagat Satria yang sempat orbit bersamanya. Soal reputasi, jangan ditanya. Perkutut yang lahir pada 13 Juli 2023 dari kandang Citarum K.Meratus sudah mengukir prestasi sejak usia remaja.
Saat tarung dalam kegiatan di Bangil Pasuruan di Kelas Piyik Yunior, perkutut bergelang Citarum 91, berhasil meraih kemenangan. Beberapa gelaran yang diikutinya, selalu membawa pulang trophy juara. Begitu juga saat memasuki usia dewasa, Sayyidina Ali/Jagat Satria juga pernah menambah koleksi jumlah podium dalam tarung di gelaran Sepanjang Sidoarjo.
Dari konkurs yang satu ke konkurs lainnya, Sayyidina Ali/Jagat Satria, berhasil menyudahi podium juara. Catatan prestasi apik inilah yang membuat Mat Rouf memastikan bahwa pilihan Henryarto Atlas untuk mengambil alih kepemilikan perkutut yang lahir dari indukan jantan S.Wangi 06 bersama pasang betinanya ARF 520 K.6, adalah keputusan yang tepat.

Henryarto sendiri mengaku bahwa alasan untuk memboyong sepasang perkutut itu karena sudah sejak lama memantau burung tersebut. “Saya pantau burung ini sudah lama, saat masih belum dipegang Mas Rouf, saya nilai bahwa burung ini bagus. Namun saat itu saya hanya sekedar memantau saja,” jelas Henryarto.
Seiring perjalanan waktu ketika performa burung tersebut semakin bagus, ada informasi bahwa burung ini mau di lepas. “Saat saya dapat kabar bahwa burung ini mau dilepas, saya langsung menghubungi Mas Rouf dan ternyata informasi itu benar adanya. Makanya saya langsung tanyakan,” sambung pemilik Atlas Bird Farm Semarang.
Terlebih lagi, Henryarto mengaku semakin tertarik mendapatkan Sayyidina Ali/Jagat Satria ketika melihat pasangan betinanya berasal dari Atlas K.Pajero dengan formasi indukan jantan Atlas 2524 K.CCC dengan betina Atlas 2572 K.333A. “Saat saya tahu kalau betina burung ini dari Kandang Pajero, saya langsung bilang, wah ini pas sekali,” ungkap Henryarto lagi.

Gayung bersambut, proses negosiasi berjalan tanpa kendala. Akhirnya ada kesepatan untuk melepas Sayyidina Ali/Jagat Satria. Tidak disebutkan berapa mahar yang harus dikeluarkan Henryarto untuk mendapatkan sepasang perkutut unggulan. Namun yang pasti bandrol yang disepakati angkanya menggiurkan.
Setelah resmi bergabung di Atlas Bird Farm Semarang, Henryarto berencana untuk menjadikan sepasang burung ini untuk lomba dan juga ternak. “Rencana mau saya buat lomba dan juga ternak,” kata peternak sukses ini. Diinformasikan juga bahwa transaksi ini bukanlah yang pertama kali dilakukan.
Henryarto pernah melakukan take over salah satu produk Citarum. “Koh Henry bukan sekali ini ambil produk Citarum, beberapa waktu lalu pernah juga ambil salah satu anakan dari kandang Citarum,” ungkap Mat Rouf. Beberapa kandang unggulan juga menjadi andalan Citarum Bird Farm dalam melahirkan jawara lapangan dengan prestasi yang tidak mengecewakan.