Apa yang dilakukan Awan Ernawan, mania ayam hutan asal Tasikmalaya, patut diacungi jempol. Eksistensinya di dunia hobi ayam hutan seharusnya bisa menginspirasi yang lain untuk bisa melakukan hal yang sama. Berbagi kegiatan ayam hutan tak pernah dilewatkan meski harus menempuh perjalanan jauh.

Lombok misalnya, menjadi satu diantara sekian penyelenggaraan yang pernah didatangi. Bali, Banyuwangi, Bondowoso, Bangkalan dan beberapa daerah lain adalah kota yang juga pernah menjadi lokasi yang dihadirinya. Jelajah kontes ayam hutan seakan menjadi rutinitas yang harus dilakukan tanpa pernah dilewatkan.
“Alhamdulillah, saya selalu ikut dan hadir ke lomba dan saya adalah single fighter asal Jawa Barat yang tidak pernah libur lomba,” terang Awan Ernawan memulai obrolan. Keputusan untuk berada di tengah-tengah arena kontes didasarkan alasan hobi dan bisnis yang dinilai harus dilakukan.

“Dengan jalan saya turun lomba, apalagi jika memang, maka harga ayam hutan milik saya bisa naik dan hal ini akan mempengaruhi pada penjualan. Saya sudah merasakan hal tersebut,” ungkap pria yang mengaku menekuni hobi ayam hutan sejak tahun 2008 lalu. Pembuktian bahwa setiap kali turun lomba dan bisa meraih juara, seringkali dialami.

Secara otomatis harga ayam hutan miliknya langsung mengalami kenaikan harga. Disampaikan pula bahwa selama mengikuti kontes, ayam hutan miliknya selalu berhasil menembus urutan juara. Even di Sembalun Lombok berhasil meraih podium ke 2 untuk Kelas Ayam Hutan Hijau.
Even di Bali, berhasil membawa pulang juara ketiga pada Kelas Ayam Hutan Hijau. Gelaran Ahanusa di Bondowoso, Awan berhasil memboyong trophy juara 1 di Kelas Kokok Ahanusa, Juara 3 Kelas Kokok Ayam Hutan, juara 1 Kelas Ketampanan dan podium ke 4 Kelas Best Of the Best.

Kontes di Jogjakarta berhasil merebut juara 3, 4 dan 5 pada Kelas Ayam Hutan Hijau dan juara 2 Kelas Ayam Hutan Hijau. Even di Bangkalan berhasil meraih juara 2 Kelas Ayam Hutan Hijau. Even Banyuwangi berhasil mendapatkan predikat 1 Kelas Champions. Kontes Jogjakarta pada September 2024 meraih juara 2 Kelas Ayam Hutan.

“Ayam hutan yang sudah pernah juara, sekarang sudah tidak ada lagi karena laku. Saya tidak pernah mempertahankan ayam lebih lama jika sudah ditawar orang,” sambung Apemilik Fairel Farm Taksimalaya Prestasi demi prestasi yang berhasil dibukukan menjadi bukti kesiapan Awan Ernawan setiap kali turun lomba serta strategi bagaimana menjadikan kontes sebagai ajang untuk pamer kualitas ayam hutan orbitannya.
Menurut pengakuan Awan, agar bisa tetap hadir dengan membawa amunisi handal, Awan selalu mengandalkan stok ayam hutan. Artinya bahwa Awan tidak pernah kehabisan ayam hutan karena sudah memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup. Semakin banyak stok yang dimiliki, maka menurut Awan akan memberikan keuntungan.

Setiap ayam hutan dikondisikan untuk selalu siap lomba, jadi jika satu laku, maka akan ada pengganti, sehingga amunisi tidak sampai kosong. Dari pengakuannya bahwa untuk ayam hutan yang sudah pernah juara, tidak ada yang bertahan karena langsung dibeli orang. Kondisi inilah yang membuat Awan selalu hadir dalam setiap kontes dengan hasil sebagai juara.