Nama besar Raja Ampat yang sempat mengguncang hobi perkutut tanah air, akhirnya membawa berkah tersendiri bagi Faellan dan H.Khusairi pemilik MANTAP Bird Farm Besuki Jawa Timur. Betapa tidak, sejak namanya mencuat sebagai jawara peraih podium juara di beberapa konkurs yang diikutinya, farm satu ini langsung kebanjiran order.

Tidak sedikit kung mania tanah air yang akhirnya menjadikan MANTAP sebagai referensi untuk mendapatkan produk unggulan. Pasca kemenangan yang bertubi-tubi, Faellan dan H.Khusairi mengaku selalu mendapatkan sambungan teleponnya untuk menanyakan informasi seputar Raja Ampat.
“Alhamdulillah, sejak Raja Ampat moncer, banyak kabar bagus yang datang ke saya ataupun Abah untuk tanya soal Raja Ampat,” terang Faellan. Mereka tidak hanya sekedat tanya, tetapi ada juga yang langsung melakukan transaksi, baik untuk produk indukan kandang ternak atapun calon jawara lapangan.

Para penelpon, tidak hanya datang dari wilayah di Jawa Timur saja, tetapi ada yang berasal dari luar kota bahkan luar provinsi. Berkah ini memang datang tanpa diundang dan sudah menjadi bagian yang harus diterima sebagai konsekuensi dari prestasi bagus sebuah produk kandang ternak.
Sampai saat ini Faellan mengaku masih saja mendapatkan pertanyaan seputar kandang ternak MANTAP. Ternyata nama Raja Ampat, benar-benar membawa berkah bagi mereka berdua. “Saya bersyukur Raja Ampat ternyata banyak yang menjadikan idola, sehingga mereka selalu tanya soal kandang ternak MANTAP,” sambung Faellan.

Salah satu kung mania yang begitu tertarik terhadap farm miliknya adalah WAT Bird Farm Tasikmalaya. “WAT sampai sekarang masih saja menghubungi kami untuk tanya-tanya soal ternak. Beberapa kali pula kami melakukan transaksi dengan WAT untuk produk dari kandangn MANTAP,” tambah Faellan lagi.
Saat popularitas Raja Ampat berada di atas, WAT Tasikmalaya dan MANTAP sempat melakukan take over adik Raja Ampat yang ketika itu dipasangkan dengan Adik karimun Jawa. Rencananya, Faellan akan menjadikan kedua perkutut tersebut untuk materi indukan untuk mengisi kandang.

“Dulu kami pernah punya calon indukan yakni adik Raja Ampat berjenis jantan dengan betina adik Karimun Jawa. Rencana sudah mau masuk kandang ternak, namun ternyata disenangi WAT dan akhirnya kami lepas dan batal jadi penghuni kandang disini, papar Faellan yang dikuatkan H.Khusairi.
Belum puas membawa pasangan tersebut, WAT Tasikmalaya akhirnya memboyong sekaligus Raja Ampat yang merupakan produk bergelang MANTAP. “Saya tidak menyangka jika WAT akhirnya akan mengambil Raja Ampat. Proses negosiasi berjalan lancar tanpa ada kendala,” sambung Faellan.

Ternyata, kepindahan Raja Ampat dari Besuki ke Tasikmalaya bukan menjadi akhir dari transaksi mereka. Take over terus berlanjut. Kali ini WAT mengincar anakan dari kandang MANTAP EEE yang dihuni oleh indukan jantan MANTAP FFF berpasangan dengan indukan betina MANTAP DDD.
Dijelaskan bahwa MANTAP FFF merupakan kandang dimana Raja Ampat dilahirkan. Dengan pertimbangan itulah WAT Tasikmalaya berani mengambil alih kepemilikan indukan yang mengalir trah Raja Ampat. “Mungkin karena kandang EEE ada trah Raja Ampat, sehingga WAT punya alasan kuat mengapa ambil anakannnya,” kata Faellan.

Awalnya anakan (strip) ketiga dari kandang tersebut menjadi kabar take over. Kemudian berlanjut ke anakan keempat sampai akhirnya WAT menambah anakan kelima untuk bergabung bersama yang lain. Sedangkan untuk anakan pertama, sebelumnya sudah resmi menjadi milik Hendry Manila Bandung.
Sedangkan anakan kedua, diboyong Gatot TKK Bandung Rasa syukur dipanjatkan Faellan dan Ha.Khusairi karena semua anakan dari kandang MANTAP EEE jadi pilihan peternak papan atas. Dan kabar yang paling membuat bangga adalah pada Selasa, 4 Maret 2025 WAT Tasikmalaya menjebol kandang tersebut.

“Alhamdulillah kandang MANTAP EEE, akhirnya dijebol oleh WAT Tasikmalaya. Terus terang kami kaget karena tidak percaya dan senang atas kabar ini. Kami bersyukur bahwa apa yang kami lakukan selama ini, tidak sia-sia. Lumayan untuk bekal ibadah Abah,” ungkap Faellan tanpa menyebut jumlah nominal.
Namun yang pasti, rupiah yang digelontorkan WAT untuk mendapatkan sepasang indukan berkualitas tersebut tidaklah di level menengah ke bawah. Terlebih nama besar WAT sebagai farm besar, tentu tidak akan berfikir panjang untuk mendapatkan apa yang diinginkan meski harus mengeluarkan budget selangit.