Kegiatan Buka Bersama Piyik Hanging Tongkrongan Perkutut Jelidro Bringin (TPJB) Surabaya yang digelar pada Minggu, 23 Maret 2025 pukul 14.20 wib, berlangsung dalam kondisi cuaca yang tidak diinginkan. Mendung gelap tiba-tiba hadir tanpa diundang dan mengawal proses penjurian sejak awal.

Padahal beberapa saat sebelum acara dimulai, lapangan Pengcam Sambikerep yang dijadikan lokasi acara terasa panas menyengat. Perubahan cepat cuaca ini sempat membuat beberapa peserta dan juga panitia khawatir tidak bisa melalui acara sesuai harapan. Terlebih terjangan angin yang membuat beberapa sangkar terlihat bergoyang.
Pemandangan seperti itu semakin membuat suasana begitu mengkhawatirkan. Namun demikian peserta yang berada di pinggir lapangan terlihat santai dengan kondisi demikian. Namun tidak demikian dengan panitia yang berusaha memantau perkembangan cuaca yang tidak diharapkan. Babak pertama berakhir tanpa ada masalah.

Memasuki babak kedua, hawa dingin begitu terasa. Angin semakin berhembus dalam kecepatan yang lumayan tinggi. Juri yang bertugas tetap fokus memantau penampilan perkutut yang digantang pada dua blok yang tersedia. Pada saat yang bersamaan, informasi bahwa beberapa wilayah di Surabaya sudah turun hujan dengan curah yang sangat deras.

Sampai akhirnya babak kedua berakhir tanpa menghentikan proses penjurian. Meski beberapa peserta sempat menurunkan sangkar miliknya, karena hujan sudah mulai turun, namun akhirnya penjurian dilanjutkan kembali karena cuaca kembali bersahabat. Artinya babak ketiga berlanjut.
Kondisi masih tetap dalam keadaan mencekam, namun peserta tetap bertahan. Detik-detik menjelang berakhirnya proses penjurian babak ketiga, mendung semakin pekat, rintik hujan yang awalnya ringan, berubah menjadi agak tebal. Sampai akhirnya peluit tanda berakhirnya penjurian babak ketiga diakhiri.

Memasuki babak keempat, air hujan semakin bertambah dan akhirnya diputuskan untuk mengakhiri penjurian. Di luar dugaan, curah hujan berangsur-angsur membaik, namun semua peserta sudah terlanjur menurunkan burung dari atas gantangan dan penjurian juga sudah dinyatakan berakhir.

Padahal kondisi pasca peserta menurunkan burung, kondisi di lapangan kembali normal. Meski mendung tetap hadir, namun tidak disertai oleh guyuran air kiriman dari langit. Tetapi semua peserta sudah menurunkan burung dan sangkar yang tadinya bergelantungan di atas gantangan, berada di bawah.
Akhirnya, proses penjurian benar-benar dihentikan. Setelah melalui proses rekap, ditetapkan podium pertama berhasil menjadi milik Juara Sejati amunisi Fadli JDR Surabaya, perkutut ternakan JDR yang digantang pada nomor 25. Disusul kemudian New Dexter andalan H.Ibink Waru Sidoarjo, perkutut ternakan Ibink yang berada di nomor gantangan83.

Dan urutan ketiga dimenangkan Jimat orbitan Bambang S Surabaya, perkutut produk ternak Carpenter yang menempati nomor gantangan 16. Dalam kegiatan ini peserta lima besar mendapatkan hadiah berupa trophy dan minyak goreng, sedangkan untuk juara 6 sampai 15 mendapatkan hadiah beras.

Selain itu acara buka puasa ini dihidangkan nasi rawon. Dengan tiket sebesar Rp 30 ribu, namun suguhan yang diberikan panita, benar-benar mewah. Selain doorprize yang diberikan, cukup memberikan perhatian, panitia juga menyediakan buka bersama, berupa nasi rawon da kurma serta air minum dan kopi.

“Ini benar-benar luar biasa, hanya dengan tiket Rp 30 ribu tapi yang kita dapat sudah lebih dari cukup dan membuat saya senang ikut kegiatan ini,” ucap salah satu peserta dari Surabaya. Dari pihak panitia juga mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kerjasama yang diberikan peserta.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mendukung kegiatan ini dan saya juga memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan,” kelas Sabiudin Ketua Pengcam Sambikerep Surabaya. Disampaikan juga bahwa Pengcam Sambikerep akan kembali menggelar kegiatan pada 27 April 2025. Untuk informasi lebih lanjut, tunggu kabar selanjutnya.
