Pengcam Waru Sidoarjo kembali menghadirkan gelaran untuk kung mania. Even bertema CMM Kobra Cup yang diselenggarakan pada Minggu, 06 Juli 2025 di lapangan perkutut Pondok Candra Waru Sidoarjo, menjadi moment kolaborasi yang indah antara Pengcam dan Pengda.

“Hari ini saya menggandeng Pengcam Waru untuk berkolaborasi menggelar kegiatan konkurs dengan harapan agar hobi perkutut di Surabaya lebih semarak lagi,” jelas Miko pemilik CMM Bird Farm. Lebih lanjut disampaikan bahwa agenda kali ini sebagai bukti bahwa siapapun bisa melakukan aksi serupa.

“Saya senang bisa berkolaborasi dengan Pengcam Waru karena dengan cara ini, maka akan muncul kedekatan dan kekompakan. H.Ibink selaku Ketua Pengcam mengatakan bahwa lapangan perkutut Pondok Candra terbuka untuk siapapun yang ingin menggunakan fasilitas yang ada di lokasi tersebut.

“Kolaborasi dengan CMM Bird Farm adalah kerjasama untuk yang kesekian kalinya kami lakukan dengan pihak luar Pengcam. Kami terbuka untuk semua,” jelas H.Ibink. Sebelum acara dimulai, panitia melakukan penghitungan tiket yang disaksikan oleh peserta yang hadir pada pagi hari.

Pengecekan tiap kelas, dilakukan dengan tuntas dengan jumlah yang sudah sesuai dengan peserta yang sudah dinyatakan masuk daftar. Hal ini memperjelas bahwa tidak ada manipulasi dalam hal tiket. “Kami berusaha fair play, sehingga tiket harus dihitung didepan peserta,” ujar Ito panitia bagian pendaftaran.

Hal tersebut didukung seluruh panitia agar semua tranparan dan tidak ada permainan. “Saya berharap semua tranparan dan tidak ada hal-hal yang kami sembunyikan, seperti soal tiket,” tutur H.Ibink. Transparansi inilah yang menjadi salah satu alasan peserta dalam gelaran Pocan Kobra selalu membludak.

Belum lagi doorprize yang disediakan panitia menjadi daya tarik bagi peserta seperti dalam kegiatan kali ini, panitia memberikan doorprize, baik berupa sembako, kursi lipta sampai hadiah tabanas uang di masing-masing kelas yang dilombakan. Jumlahnya bervariasi, dari Rp 1 juta sampai Rp,1,5 juta.

“Kami sengaja memberikan hadiah tersebut agar peserta bisa senang dan makin kompak serta hal ini kami lalukan sebagai rasa terima kasih kami kepada peserta yang sudah mau hadir,” ungkap Miko CMM. Seperti pada kegiatan sebelumnya, briefing juri masih menjadi agenda yang dilakukan. Benny Mintarso langsung memimpin acara ini.

“Kalian adalah aset Pengwil, saya mohon kerjasama yang baik dan bisa bekerja secara profesional sehingga hasil maksimal bisa kita dapat,” tegas Ketua Bidang Penjurian Pengwil Jawa Timur. Disampaikan juga bahwa yang senior harus membantu yang yunior agar ada regenerasi juri lebih bagus.

“Saya berharap bagi yang senior agar membimbing yang yunior sehingga kira bisa mempersiapkan juri yang sudah siap dan matang, sehingga nantinya yang yunior akan menggantikan yang senior,” ungkap Benny Mintarso. Akhmad Mauludin juri nasional asal Sampang Madura, menyampaikan pesan mendalam.

“Juri senior harus terus belajar agar grade bisa segera naik, karena kenaikan grade didasarkan pada prestasi dan bukan relasi,” kata Akhmad Mauludin. Ditambahkan pula agar jangan sampai punya perasaan bosan untuk terus bertanya pada yang lebih senior. Untuk bahasa tubuh dipertegas juga agar digunakan sebagai bentuk jawaban atas apa yang selalu ditanyakan oleh peserta.

“Saya kira dengan menggunakan bahasa tubuh, maka peserta akan paham dan mengerti, sehingga hal ini akan meminimalisir teriakan,” ungkap Akhmad Mauludin lagi. Informasi dari panitia bahwa gelaran Pocan Kobra (Pondok Candra Kompak, Bersatu dan Bersahaja) masih menjadi jujukan peserta.

Tiket yang tersedia ludes tanpa sisa. Bahkan beberapa kung mania ada yang belum kebagian tiket. “Saya mohon ma’af pada rekan-rekan yang tidak kebagian tiket karena jumlah yang kami sediakan terbatas,” kata Ito Nilam. Untuk menambah jumlah blok, itu tidak mungkin karena lokasi memang tidak memungkinkan.

Tiga kelas yang dilombakan Dewasa Bebas (2 blok), Piyik Yunior (2 blok) dan Piyik Hanging (2 blok), penuh sesak oleh peserta. Sementara itu dari dalam arena diinformasikan bahwa cuaca mendung mengawal proses penjurian dari pertama hingga akhir. Kurangnya dukungan cuaca tidak sampai menggangu jalannya penilaian.

Empat babak berlangsung tanpa kendala. Usai penjurian, cek ring masih menjadi pemandangan yang bisa ditampilkan. Proses cek ring dilakukan langsung oleh juri dan beberapa panitia. Sampai akhirnya penentuan posisi juara diumumkan. Untuk Kelas Dewasa Bebas Camelia amunisi H.Sunahwi Talango Sumenep, perkutut bergelang Ababil.

Kemenangan perkutut yang dikerek pada nomor 136 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan tiga warna hitam pada babak kedua dan ketiga. Menyusul kemudian Jelita, andalan Agustardi Tanjung Pinang Kepri, perkuttu ternakan Fajar yang menempati nomor kererkan 124.

Kemenangan ini berkat raihan bendera tiga warna hitam pada babak pertama dan kedua, serta bendera dua warna pada babak ketiga. Dan posisi ketiga dimenangkan Anderson orbitan Wen Ling Banyuwangi, ternakan Piger yang berada di nomor kerekan 158. Untuk Kelas Piyik Yunior, podium pertama berhasil menjadi milik Tatsaka amunsii Fadli Parfume Palu, ring OTE yang dikerek pada nomor 50.

Disusul kemudian Bantera Cinta andalan H.Said IFF Sepanjang Sidoarjo, perkutut ternakan IFF yang berada di nomor kerekan 20 dan tempat ketiga dimenangkan Dewi Fortune orbitan H.Suci Purnomo Surabaya, produk Grand yang dikerek pada nomor 48. Dan untuk Kelas Piyik Hanging, podium pertama berhasil menjadi milik Anisak amunisi H.Fatkhur Langkap Bangkalan, perkutut ternakan FKR.
Anisak ini lahir dari indukan trah ABC dan juga trah Podomoro yang sukses mencetak produk unggulan. “Anisak lahir dari kandang FKR Jamrud, trah ABC dan Podomoro,” kata H.Fatkhur. Menyusul pada urutan kedua Palestine andalan Ngudie Lavazza Tubang, produk ternak HDL yang digantang pada nomor 57 dan tempat ketiga dimenangkan oleh Bezzecchi orbitan We We ALF Malang, ternakan Grand yang berada di nomor gantangan 18.
