Febi Cup Pekanbaru yang digelar pada Minggu, 23 Februari 2025 di Lapangan Lancang Kuning Sport Center, jalan Taman Karya no.58 Panam, seakan menjadi awal dari kembalinya hobi perkutut yang sejak lama mengalami mati suri. “Saya awali hobi perkutut di Pekanbaru yang sudah lama mati suri biar bisa kembali bangkit dengan lomba,” terang Nur Alamsyah, Ketua Pengda Pekanbaru.

Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan cara demikian, maka semangat kung mania yang sempat memudar bisa kembali ditumbuhkan. “Saya berharap dengan adanya kegiatan berupa lomba, maka hobi perkutut di Pekanbaru bisa kembali eksis dan banyak penghobi yang bisa menekuni hobi lagi,” harap Nur Alamsyah.
Sebab yang pasti hobi perkutut di Pekanbaru harus segera bangkit untuk menyusul daerah lain yagn sudah memulai kegiatan rutin. Menurur Ketua Pengda Pekanbaru, Febi Cup menjadi awal untuk menggerakkan kembali semangat kung mania yang sempat terhenti. “Mudah-mudahan dengan lomba Febi Cup, kami bisa kembali menekuni hobi yang lebih semarak lagi,” sambung Nur Alamsyah.

Sementara itu dari dalam arena diinformasikan bahwa perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru dan penuh aksi dramatis. Cuaca cerah cenderung panas, mengawal kegiatan dari pertama sampai akhir. Empat babak penjurian juga berlangsung tanpa ada hambatan. Seluruh proses acara berjalan sesuai harapan.
Di kelas..Dewasa Senior, babak pertama, Si Boy andalan Mardison Pekanbaru produk ternak OTE yang dikerek pada nomor 83..langsung mencuri perhatian juri. Begitu juga dengan Salsa orbitan Suparno Sungai Pagar, perkutut ternakan Jaya Abadi yang dikerek pada nomor 67 berusaha memberikan perlawanan.

Namun Keperkasaan Sigunggung amunisi Mardison, produk ternak OTE yang menempati nomor kerekan 82, tidak terbendung. Sementara Wini milik Antoni Pekanbaru ternakan OTE, yang baru saja menyabet juara 2 dalam gelaran konkurs di Medan, tidak tampil maksimal. Dan akhirnya posisi keempat di raih Senopati jago Mur dari Payakumbuh, ternakan Dopun yang dikerek pada nomor 72.

Di Kelas Dewasa Yunior, Datuk Suku amunisi Antoni pekanbaru, ternakan OTE yang dikerek pada nomor 17. terlalu perkasa, bagi lawan seperti Pesona andalan Suparno Sungai pagar ring Berkah yang menempati nomor kerekan 14 dan Top milik Edi Pekanbaru ternakan Wina yang dikerek pada nomor 37.
Walaupun di babak terakhir Seruling orbitan Antoni dapat tiga warna, tetapi hanya bisa meraih posisi dua. Sementara Datuk Suku amunisi Antoni ditetapkan sebagai peraih podium terbaik. Di kelas Piyik Yunior, babak pertama dan kedua kekuatan burung masih berimbang, antara Baseso amunisi Edi Santoso Medan, produk ternak Rahayu yang dikerek pada nomor 18.

Begitu juga dengan Pemuda Atlantic andalan Halim Pekanbaru, ternakan Rudi yang menggunakan nomor kerekan 06. Yang paling seru ada di nomor 40 yakni Osela orbitan H Yen Payakumbuh, produk ternak Dupon dan di nomor kerekan 41 milik Asela orbitan Mardison Pekanbaru ring OTE di urutan keempat.
Disusul kemudian dengan peserta di nomor kerekan 24 yakni Panama milik R Denri Pramartha Pekanbaru. Memasuki babak 3 dan 4, Baseso tak terbendung untuk berada di podium pertama, disusul Pemuda Atlantic, Osela Akhir nya mampu melewati Asela..Sementara Panama ring AZS BF pada posisi kelima.

Diinformasikan juga bahwa dalam konkurs kali ini ada peserta yang berhasil meraih trophy terbanyak yakni Antoni Pekanbaru dengan raihan sebanyak 6 trophy lewat aksi luar biasa jawara bergelang OTE, sedangkan peraih trophy terbanyak kedua didapat Mardison Pekanbaru dengan 3 trophy, berkat produk OTE.
Sedangkan urutan ketiga peraih trophy terbanyak adalah Mur Payakumbuh dengan jumlah 2 trophy. Diakhri acara, panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah memberikan dukungan dengan hadir ke lapangan. Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan.
