Konkurs Ganding Cup Sumenep yang digelar pada Selasa, 19 Agustus 2025 menjadi pembuktian untuk yang kesekian kalinya bahwa antusias kung mania di Sumenep dan sekitarnya untuk selalu berada di arena, sampai saat ini tidak pernah padam dan masih terus menerus bergelora.

Even yang diselenggarakan menggunakan lapangan Tembak Langsung Bird Farm Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep, menjadi referensi para penggila lomba untuk menyalurkan hobi sekaligus pamer kualitas orbitan miliknya. “Hari ini kami menyelenggarakan konkurs bertajuk Ganding Cup Sumenep. Alhamdulillah antusias peserta sangar luar biasa. Lapangan penuh sesak oleh kehadiran mereka,” terang Sadik/Yudik selaku ketua pelaksana.

Lebih lanjut disampaikan bahwa kondisi ini menjadi sebuah kabar baik untuk perkembangan hobi, khusunya di Ganding. H.Romsi selaku Ketua Pengcam Ganding mengapresiasi kehadiran peserta. “Alhamdulillah dukungan dari rekan-rekan terhadap kegiatan kali ini sangat bagus dan saya bersyukur karena agenda hari ini masih mendapatkan perhatian,” jelas H.Romsi.

Dukungan yang luar biasa dari peserta berdampak pada jumlah blok yang berhasil dihadirkan panitia. Sebanyak 7 blok peserta (Dewasa Bebas 1 blok, Piyik Bebas 2 blok, Piyik Yunior 3 blok dan Piyik Hanging 1 blok) penuh sesak oleh peserta. Jumlah tersebut sebenarnya bisa saja bertambah, andai panitia masih memberikan kesempatan kepada kung mania untuk ikut serta meramaikan agenda tersebut.

Namun karena keterbatasan lokasi, maka banyak calon peserta yang gagal ikut meramaikan acara. “Banyak rekan-rekan yang tidak kebagian tiket, mulai dari Dewasa Bebas, Piyik Bebas dan Piyik Hanging. Panitia tidak bisa menambah jumlah blok lagi karena lokasi tidak memungkinkan,” ungkap Ustadz Rifki panitia bagian pendaftaran.

Panitia hanya bisa memberikan pernyataan permintaan ma’af bagi kung mania yang tidak bisa ikut dalam kegiatan tersebut. “Saya atas nama seluruh panitia meminta ma’af apabila ada rekan-rekan yang tidak bisa ikut lomba karena tiket sudah habis. Mudah-mudahan pada kegiatan selanjutnya bisa lebih banyak peserta yang ikut,” terang Sadik/Yudik.

Membludaknya jumlah peserta menjadi sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Meski konkurs kali ini digelar pada hari kerja, namun tidak menyurutkan minat peserta untuk ikut meramaikan. Bahkan sebaliknya, mereka semakin semangat untuk turun ke lapangan. Sepertinya bagi mereka, tidak ada hari tanpa ngerek dan gantang burung.

“Untuk lomba perkutut di Sumenep, rekan-rekan tidak mengenal hari kerja atau tidak. Jika ada lomba dan burung siap, maka mereka pasti akan hadir,” jelas Kades H.Matsin Ketua Pengda Sumenep. Sungguh sebuah kenyataan yang patut disyukuri. Kung mania di Sumenep sepertinya menjadikan hobi perkutut sebagai salah satu aktifitas rutin yang tidak bisa dilewatkan begitu saja.

Sementara itu, dari dalam arena diinformasikan bahwa acara berlangsung sukses dan lancar. Cuaca cerah dan cenderung panas, mengawal kegiatan dan pertama sampai akhir. Empat babak penjurian berlangsung tanpa hambatan. Seperti pada kegiatan yang lain, usai penjurian, cek ring menjadi tugas lanjutan bagi juri.

Tugas mereka adalah untuk memeriksa dan memastikan bahwa peserta yang masuk nominasi juara, harus dilakukan pengecekan, apakah sudah menggunakan Ring P3SI atau belum. Tugas pengecekan ini dibantu oleh beberapa panitia. Sampai akhirnya, setelah semua rekap juri berada di meja perumus, maka penentuan posisi kejuaraan di masing-masing kelas mulai ditentukan dan akhirnya diumumkan.

Untuk podium pertama di Kelas Dewasa Bebas, berhasil menjadi milik Camelia, amunisi H.Sunahwi Talango produk Ababil yang dikerek pada nomor 40. Disusul kemudian Bintang Keramat andalan Mahrus Tim Genius Pamekasan, ternakan Supra yang menempati nomor kerekan 28 dan tempat ketiga dimenangkan Desi Ratnasari Reborn orbitan Dede Primarasa Bandung, produk ternak IBO yang dikerek pada nomor 42.

Di Kelas Piyk Bebas, juara pertama berhasil menjadi milik Land Cruiser amunisi Dede Primarasa Bandung, produk Artaduriga yang dikerek pada nomor 70. Ditempat kedua ada Susi Susanti, andalan H.Lutfi Bluto Sumenep, produk ternak Lavida yang menempati nomor kerekan 52 dan tempat ketiga diraih Labeng Mesem orbitan H.Rafik Bluto Sumenep ring Tak Nyana yang dikerek pada nomor 53.

Di Kleas Piyik Yunior, Las Vegas amunisi Bintang Surya BF Bluto Sumenep, ternakan Jasika yang dikerek pada nomor 197 sebagai peraih podium pertama, disusul oleh Saritomo Reborn andalan Dede Primarasa Bandung, produk Primarasa yang menempati nomor kerekan 227 ditempat kedua dan podium ketiga dimenangkan Pahlawan, orbitan H.Saleh BTJ Pamekasan, ring ZEN yang dikerek pada nomor 190.

Dan kelas Piyik Hanging, podium pertama berhasil menjadi milik Lusyana Jelita amunisi H.Nisa’i Talango Sumenep, produk ternak Nusantara yang digantang pada nomor 29. Diikuti oleh Salona andalan H.Hasan Pagantenan, produk ternak HHS yang digantang pada nomor 28 sebagai pemilik juara kedua dan tempat ketiga dimenangkan olah Gomlo orbitan Imam Photoghafi Dasuk ring Benita yang digantang pada nomor 04.
Diakhir acara, panitia mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan perhatian serta kejrasama yang diberikan peserta, sehingga pelaksanaan acara berlangsung sesuai harapan. Permintaan ma’af disampaikan, jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama pelaksanaan berlangsung.
