Segudang prestasi yang sudah dibukukan H.Abdullah Mubarok Faisol dalam menggapai podium pertama dalam setiap konkurs yang diikuti, nampaknya tidak membuat kapok untuk berhenti menambah koleksi tophy juara. Dalam setiap turun tarung, pemilik Team JBM Malang ini selalu mengakhiri proses penjurian di barisan paling depan daftar kejuaraan.

Sepertinya untuk bisa menikmati kemenangan, H.Abdullah Mubarrok Faisol terlalu mudah untuk melakukan. Hal ini dikarenakan amunisi yang diturunkan, memiliki kualitas yang sudah diakui oleh juri yang kebetulan pernah menjadi juru vonis. Juri tidak bisa menampik jika barisan amunisi H.Abdullah Mubarok, memang berkualitas.
Seleksi yang ketat dalam berburu calon amunisi, menjadi salah satu factor yang menentukan kemenangan Team JBM Malang ketika harus tarung di arena konkurs. Sederet amunisi, selalu siap untuk tampil mengkanvaskan lawan saat berhadapan dengannya. Informasi paling anyar, mengabarkan bahwa H.Abdullah Mubarrok kembali bikin heboh.

Sabtu 15 Februari 2025, diam-diam menuju markas Cristal Bird Farm Surabaya. Diwakili sang Abah yakni H.Faisol Syafi’ie, kehadiran tokoh kawak ini untuk memastikan produk yang sempat dipantau oleh kakak ipar H.Abdullah Mubarrok, yakni Drs.Robi Harman beberapa waktu lalu.
“Karena H.Abdullah Mubarrok lagi lomba ke Surabaya, makanya saya mewakili untuk pantau langsung ke Cristal. Saya pantau Cristal B 7, yang satu pasang Rp 75 juta, umur 2.5 bulan, ditambah lagi Cristal B 999 cucu Diplomat. Ada juga Cristal A.12 dan Cristal D.6, senilai 200 juta,” ungkap Abah Faisol.

Disampaikan bahwa sebenarnya kondisi Abah Faisol belum pulih betul setelah kelaur dari RS.Panti Nirmala Alang. Namun demi menemui produk incaran, maka tidak ada halangan untuk menundanya. “Dari pada diambil duluan sama orang lain, maka saya paksakan untuk hadir di Cristal,” sambung Abah Faisol lagi.
Bahkan saat berada di Cristal, ada Benny Kurniawan Yogyakarta dan juga Bos WA Tasikmalaya. “Mr.Benny Jogja sempat mengatakan bahwa kalau burung dari Cristal B.7 ini mau kerja di lapangan, maka untuk sementara di Kelas Piyik Hanging tidak akan ada lawan,” tambah Abah Faisol.

Setelah memastikan kualitas burung tersebut, nama New Perubahan akan menjadi nama yang yang akan dipakai. “Saya pernah ambil juga di Cristal B.555, lomba LPI di Pamekasan juara, namanya Perubahan. Nah burung yang baru ini saya kasih nama New Perubahan,” kata pemilik JBM Bird Farm Malang.
Masih menurut Abah Faisol bahwa benny Kurniawan sempat juga memantau burung ini saat bunyi sebanyak 10 kali. Depan, tengah dan ujung dinilai gila dan edan. Makanya dikatakan bahwa jika burung ini mau kerja, maka untuk sementara belum ada yang bisa dan mampu melawannya.

“Awalnya Koh Asen tidak mau menjual burung ini, kecuali dengan bandrol 100 juta. Andaikan tidak diambil JBM, maka akan dibawa Bos besar WA Bird Farm Tasikmalaya. Makanya langsung saya pastikan bahwa burung ini harus jadi milik H.Abdullah Mubarrok,” urai Abah Faisol.
Bergabungnya amunisi anyar ini akan semakin memperkuat barisan jawara milik team JBM Malang. Artinya pula akan sangat panjang prestasi yang bakal diraih oleh team yang kini diisi oleh generasi muda. Bahkan menurut penuturan Benny Kurniawan yang disampaikan saat berada di Cristal, akan sangat sulit untuk disaingi.

“Mr.Benny bilang bahwa kalau seperti ini, maka JBM akan sangat sulit disaingi, karena burung-burungnya semakin banyak dan bagus-bagus. Tidak heran jika JBM mampu menguasai lapangan lomba,” jelas Abah Faisol menirukan ucapan sang rekan sesama kung mania lawas. Bahkan pemilik WA Bird Farm Tasikmalaya sempat berkomentar soal apa yang dilakukan oleh pemilik JBM Bird Farm ini.
“Sampai sampai Bos Besar WA BF Tasik geleng geleng kepala karena melihat apa yang dilakukan saya bersama H.Abdullah Mubarok. Bos Besar WA sempat bilang dan memberikan acungan jempol bahwa nantinya nantnya sang anak tidak kalah dengan Abahnya yang juga gila berburu calon amunisi,” imbuh Abah Faisol lagi.