Ayam hutan mencuri perhatian masyarakat Indonesia. Meski keberadaannya terbilang baru seumur jagung, namun tidak sedikit dari masyarakat yang mulai melirik dan menjadikan ayam hutan sebagai pilihan hobi baru mereka. Adanya gelaran yang mulai rutin dilakukan, menjadi factor yang membuat masyarakat tertarik untuk menekuninya.

Belum lagi pilihan kelas yang dilombakan, semakin memberikan banyak alternative bagi peserta untuk berada di kelas apa ketika mereka hadir di lokasi acara. Apalagi system penjurian yang tidak berbelit dan gampang dimengerti, jadi alasan mereka untuk masuk dan bergabung dengan penghobi lain yang sudah hadir sebelumnya.
H.M.Sholeh menjadi satu diantara sekian yang kini berada dalam lingkaran komunitas ayam hutan. Bukan saja sebagai penghobi, tetapi juga sebagai peternak. “Selain hobi ayam hutan dan ikut lomba, saya juga mengembangkan atau ternak dan alhamdulillah proses produksi berjalan lancar sesuai harapan,” terang H.M/Sholeh.

Lebih lanjut disampaikan agar keberadaan hobi ayam hutan terus menuju pada fase yang diinginkan, H.M.Sholeh terus menyebar semangat kepada para penghobi, terutama para pemula agar bisa menekuni secara serius. “Ditempat saya banyak pemula, makanya saya kasih semangat agar mereka bisa terus menekuni hobi dan tidak kendor,” sambung mania ayam bekisar.
Diakui bahwa menekuni ayam hutan memang tidak segampang apa yang terbayang dalam pikiran, namun semua itu seakan menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi. Karekter ayam hutan memang dikenal liar, namun bukan berarti tidak ada cara untuk bisa menjadikannya sebagai satwa peliharaan yang jinak.

Salah satu kunci sukses untuk bisa menekuni ayam hutan agalah harus ektra sabar, dan telaten. Jika hal itu bisa dilakukan dan jalani, maka upaya untuk bisa menjadikan ayam hutan sebagai mainan baru, akan bisa terealisasi. “Pelihara ayam hutan memang lebih sulit dari ayam bekisar, tapi itu bukan halangan untuk menyerah, terus cari cara agar bisa jinak,” tambahnya lagi.
Sosialisasi dan pengenalan ayam hutan kepada penggemar baru harus dilakukan agar mereka paham bagaimana menaklukkan ayam hutan, sehingga nantinya mereka semakin senang untuk tetap menjadi penghobi. “Jika saya melihat perkembangan yang ada tentang ayam hutan, maka saya yakin ke depan ayam hutan akan semakin ramai dan banyak yang ingin pelihara,” prediksi H.M.Sholeh.

Alasan lain yang membuat hobi ayam hutan akan semakin ramai, karena banyak pilihan kelas yang dilombakan. Hal ini menjadi cara yang ampuh bagi penghobi untuk memilih kelas mana yang akan mereka ikuti. Menurut H.M.Sholeh, tidak semua orang punya ayam hutan yang sama, makanya dengan adanya pilihan, maka mereka akan senang menekuni hobi ini.
Agar keberadaan ayam hutan semakin semarak, rencananya HM.Sholeh akan menggelar kegiatan di kediamannya. “Saya akan segera buat Kopdar ayam hutan setelah lebaran, mudah-mudahan bisa segera terealisasi dan semakin membuat hobi ayam hutan semakin lestari dan banyak peminatnya,” harap H.M.Sholeh.

Disampaikan juga bahwa sebagai bentuk dukungan pelestarian, H.M.Sholeh mengembangkan ternak ayam hutan. “Saya punya ternakan ayam hutan dan juga ayam bekisar, makanya ini akan sangat mendukung kegiatan hobi saya. Dan banyak dari produk saya yang sudah dipakai rekan-rekan,” ungkap pemilik Lantek Farm Galis Bangkalan.