Yang namanya hobi kadang tidak bisa dicerna dengan akal sehat. Bahkan terkadang terkesan tidak masuk di akal. Hobi, seringkali memunculkan sesuatu yang tidak pernah diprediksi sebelumnya. Hobi, bagi sebagian orang adalah hal yang mungkin mengerikan dan sebagian lagi mengasyikkan.

Mereka yang berpendapat bahwa hobi adalah hal yang mengerikan karena banyak dari mereka yang akhirnya terjerumus akibat hobi. Namun bagi yang menilai hobi mengasyikkan, karena banyak hal positif yang dirasakan dan dialami. Seperti yang terjadi pada H. Rasmin ART Karawang Cimalaya Jawa Barat.
Terhitung tiga bulan pria nyentrik ini aktif di dunia hobi perkutut sebagai pelomba. “Saya sebenarnya sudah lama mengenal perkutut dan bahkan sudah pelihara, namun itu masih sebatas hobi,” terang pria yang tampil nyentrik dengan rambut bercat merah. Lebih lanjut disampaikan bahwa menyenangi perkutut dalam batas hanya dipelihara saja sekitar 15 tahun lalu.

Selama ini perkutut dijadikan sebagai sarana untuk menghibur diri dan menikmati suara merdunya, tanpa ada keinginan untuk membawanya ke luar. Seiring perjalanan waktu, hobi pelihara perkutut di rumah, akhirnya mengalami pergeseran. Sejak beberapa bulan lalu, tepatnya sekitar 3 bulan, H. Rasmin ART resmi menjadi bagian komunitas kung mania di Karawang Cimalaya.
“Awalnya saya didorong H. Indra Sholeh untuk main perkutut. Sejak saat itu saya mulai merubah tujuan saya dari awalnya hanya sekedar menikmati keindahan suaranya di rumah, kini harus masuk lapangan dengan membawa perkutut,” sambung pemilik Arjuna Bird Farm. Untuk bisa memenuhi apa yang menjadi kebutuhan seorang kung mania, H. Rasmin berusaha untuk mendapatkannya.

Perburuan calon jawara ataupun burung yang sudah orbit, adalah sesuatu yang harus ada. Maka dilakukanlah perburuan tersebut. Dibantu oleh beberapa rekan yang dikenalnya, H.Rasmin mulaii melakukan perburuan. Dari satu lokasi ke lokasi lainnya, menjadi tempat dimana H.Rasmin memasang mata dan telinga untuk bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.
Berbekal dana yang cukup, tidak ada masalah dan kendala untuk bisa menghadirkan perkutut. Beberapa amunisi yang sudah bergabung dalam skuad H. Rasmin adalah Maya Sofa, Maya Sari dan sederet nama lain. Soal prestasi, barisan amunisi tersebut sudah pernah dibukukan dalam tarung yang diikutinya.

“Rasanya lebih asyik ketika saya berada di lapangan, bertemua sesama pemain. Saling tegur sapa dan bercanda,” ungkap H.Rasmin. Meski baru 3 bulan resmi bergabung menjadi bagian dari komunitas kung mania, H.Rasmin sudah berhasil menjadi satu diantara sekian kung mania yang diperhitungkan.
Prestasi demi prestasi yang sudah dibukukan dalam setiap kali turun lomba, menjadikannya sebagai kung mania yang wajib diperhitungkan berkat aksi dalam mengumpulkan amunisi handal. Namun, konsekuensi yang harus dibayar adalah H. Rasmin ART mengaku sudah menghabiskan anggaran besar.

“Kurang lebih 1 milyar saya habiskan untuk hobi perkutut, tapi bagi saya memang butuh biaya yang besar untuk bisa menikmati sebuah hobi yang ditekuni,” sambung H. Rasmin ART. Yang penting baginya adalah bisa menikmati hiburan dari perkutut. Setidaknya saat ini ada banyak teman.
“Soal juara, itu adalah bonus, karena selama ini tidak ada target muluk-muluk ketika menekuni hobi. Semakin besar masalah yang akan kita hadapi saat berlebihan dalam menekuni sesuatu. Saya menikmati hobi perkutut santai tanpa target, tetapi juga ada keinginan untuk bisa mengorbitkan burung juara,” kata H. Rasmin lagi.