Pengda Bangkalan baru saja usai menggelar Musyawarah Daerah dan memilih Ir.H.R Moh Mahmud untuk kembali memimpin organisasi perkutut untuk yang kedua kalinya. Terpilihnya pemilik CTP Bird Farm ini memang sudah dipredikasi sebelumnya, karena tidak ada calon yang bersedia untuk menggantikan posisinya.

Yang menjadi catatan penting pada pelaksanaan Musda tersebut adalah bahwa kegiatan tersebut benar-benar dikemas secara apik. Konsep yang digunakan bisa menjadi inspirasi bahwa seperti itulah seharusnya Musda diselenggarakan. Menempati lokasi di markas CTP yang baru, Minggu 12 Januari 2025, proses pelaksanaan berjalan sesuai harapan.
Diawali dengan sambutan Ketua Pelaksana Musda yakni Abdul Wahid Nofa, kemudian dilanjutkan dengan pemilihan Ketua Sidang yakni H.Surachman pada posisi ketua, H.Abdul Jalil Thalha sebagai wakil ketua dan Sutikno mendampingi pada posisi sekertaris. H.Surachman mengatakan bahwa Musda bisa dilaksanakan untuk memilih ketua karena sudah memenuhi kourum.

Awalnya saat acara baru dimulai, 12 Pengcam yang dimiliki Pengda Bangkalan baru hadir 10 Pengcam (Pengcam Bangkalan, Socah, Burneh, Labang, Tragah, Kamal, Tanah Merah, Galis, Blega dan Modung). Di tengah acara berlangsung 2 Pengcam lainnya yakni Pengcam Konang dan Tanjungbumi hadir. Mereka hadir bersama 1 orang sekertaris.
“Musda hari ini sudah dihadiri 10 dari 12 Pengcam di Bangkalan, berarti sudah masuk quorum dan bisa dilanjutkan,” tegas H.Surachman. Selanjutnya dibacakan tata tertib pelaksanaan Musda yang sudah dipegang oleh seluruh peserta. Usai membacakan tata tertib, Ketua Pengda membacakan laporan pertanggungjawaban.

“Tugas dan tanggungjawab ini adalah amanah, bukan sekedar tugas semata. Mudah-mudahan apa aygn sudah saya lakukan selama ini merupakan catatan bahwa saya telah melaksanakan tugas dengan baik,” harap Ir.H.R Moh Mahmud. Lebih lanjut disampaikan permohonan ma’af apabila selama memimpin, ada kesalahan, kekurangan dan kekhilafan.
Disampaikan pula laporan untuk masing-masing bidang. Seperti Bidang organisasi yang dinilai sudah membentuk kepengurusan Pengcam. Dari 12 Pengcam yang sudah ada, masih menyisakan 3 Pengcam lagi yang harus diresmikan. Untuk Bidang Konkurs, Pengda Bangkalan sudah melaksanakan agenda seperti LPJT, LPI, LHB dan LadiNil.

Kegiatan tersebut terselenggara dengan hasil memuaskan dan menggembirakan sesrta sesuai harapan. Dewan Pengawas juga sudah dijalankan dalam setiap kegiatan. Yang tidak kalah penting adalah Pengda Bangkalan berhasil memberikan sumbangsih tentang sistem penjurian yang kini diterapkan dalam setiap agenda konkurs.
Pakta Integritas adalah satu contoh yang menjadi prestasi Pengda Bangkalan yang akhirnya resmi menjadi aturan yang disahkan langsung oleh P3SI Pusat sebagai salah satu acuan tentang system penjurian. Pengda Bangkalan juga memiliki sarana berupa lapangan yang berada di Kecamatan Tragah.

“Kami bekerjasama dengan H.Gunawan pemilik Amuse Bird Farm untuk menyediakan lapangan yang kami pakai untuk setiap kegiatan, kapasitas yang ada adalah 12 blok kerekan dan 6 blok gantangan,” ungkap Ketua pengda yang akrab dipanggil Ra Mahmud. Begitu juga dengan keberadaan juri yang saat ini sudah mencapai 12 personel dengan rincian 3 orang juri nasional, 4 orang juri senior dan 5 orang juri yunior.
Ditambah 4 orang perumus dan 1 orang dewan pengawas. Semua personel juri dan dewan pengawas hadir dalam acara tersebut, kecuali perumus yang tidak Nampak. Selanjutnya adalah informasi tentang Bidang Peternakan dan Konservasi yang dinilai sudah melaksanakan tugas dengan baik lewat program sosialisasi plakat dan ring P3SI.

Mendata peternak yang ada di Bangkalan, menjadi salah satu program bidang ini. Bahkan untuk peternak pemula, CTP Bird Farm memberikan bantuan indukan dari trah bagus untuk dikembangkan. Pemberian indukan gratis pernah dilakukan bagi peternak yang berusaha membuat plakat dan ring P3SI.
Saat acara pemandangan umum, Pengcam yang diberikan hak untuk mengeluarkan pendapat mengatakan bahwa apa yang sudah dilakukan Pengda Bangkalan bisa dinilai bagus. “Pengda Bangkalan sudah menjadi contoh, baik kabupaten se Madura ataupun lain dari semua hal,” jelas H.Abdul Jalil Thalha Ketua Pengcam Modung.

Ditambahkan pula bahwa Pengda Bangkalan sudah bisa menciptakan lomba yang bisa dinikmati tanpa teriakan. “Untuk Bidang Penjurian sudah menjadi image di kabupaten lain, bahwa kalau burung lulus di Bangkalan, maka itu akan lulus di daerah lain,” ungkap tokoh asal Modung Bangkalan. Moh Husni, Pengcam Labang juga memebrikan pandangan umum.
“Perkembangan Pengda Bangkalan yang tercepat. Diibaratkan sebuah gerbong eksekutif, tapi sebaliknya Pengcam yang ada di Bangkalan seperti gerbong ekonomi. Jadi kadang kami tidak mampu mengikuti apa yang dilakukan Pengda. Untuk itulah kami mohon arahan agar pengcam bisa mengikuti setiap agenda yang dilakukan Pengda,” harap Carek Kecamatan Labang.