Setelah libur panjang puasa ramadhan dan lebaran, akhirnya kung mania kembali lagi melakukan aktifitas. Gelaran Halal bi Halal yang dicetuskan oleh GNP Bird Farm Tulungagung, Minggu 06 April 2025, mengawali kegiatan bagi para penggila lomba untuk saling bertegur sapa dan bersalaman setelah sekian lama tidak pernah bersua.

Menempati lokasi di Gantangan Dewandaru Tulungagung, agenda mampu menghadirkan kung mania dari berbagai kota seperti Malang, Blitar, Trenggalek, Mojokerto, Surabaya, Kediri, Ponorogo dan beberapa kota lainnya. Kondisi inilah yang menyebabkan lokasi penuhs esak oleh kehadiran mereka.
Tiga kelas yang dibuka panitia (Piyik Bebas, Piyik Yunior dan Piyik Hanging) serasa tak mampu menampung antusias mereka hadir ke lapangan. H.Nuryanto panitia bagian pendaftaran mengaku bahwa respon positif kung mania sudah terlihat sejak informasi adanya kegiatan ini disebar luaskan melalu beberapa media.

Meski dalam suasana lebaran, ternyata keinginan kung mania untuk kembali menyapa sesame rekan begitu luar biasa. “Saat informasi adanya lomba ini saya sebarkan, respon bagus langsung diberikan rekan-rekan, mereka langsung menyatakan daftar menjadi peserta,” terang H.Nuryanto.

Galih Nusantoro Putra owner GNP Bird Farm mengaku salut dengan apa yang dilakukan peserta. “Luar biasa respon yang diberikan rekan-rekan. Meski masih dalam suasana lebaran, tapi mereka tidak mau kalah dalam mendukung kegiatan ini. Saya dan segenap panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan perhatiannya,” tegas Galih Nusantoro.

Sebagai wujud rasa terima kasih yang besar atas respon positif peserta, panitia membagikan doorprize dalam jumlah besar. Bahkan tidak saja peserta yang berhak atas hadiah tersebut, panitia juga memberikan doorprize khusus juri berupa angpaw. “Apa yang kami berikan sebagai wujud tanda terima kasih atas dukungan kepada kami dari peserta,” ungkap Galih Nusantoro.

Diakhir penjurian, dilakukan cek ring bagi para peraih juara di semua kelas untuk memastikan bahwa perkutut miliknya sudah menggunakan ring P3SI. Hari jui Tulungagung mengawal langsung cek ring. “Cek ring kami lakukan untuk memastikan bahwa burung yang juara sudah menggunakan ring P3SI,” jelas Hari.

Sementara itu dari dalam arena, diinformasikan bahwa perebutan posisi kejuaraan di masing-masing kelas berlangsung seru dan penuh aksi dramatis. Di Kelas Piyik Bebas, Panama amunisi Dwi Masteng Blitar, perkutut ternakan Jayati yang dikerek pada nomor 52 berhasil menjadi peraih podium pertama.

Disusul kemudian Lonceng andalan Abu Samsun Kediri, ring TAR yang dikerek pada nomor 73 sebagai peraih juara kedua dan tempat ketiga dimenangkan Misteri Alam orbitan Mbah Yo Kediri ternakan NN 99 yang menempati nomor kerekan 59. Untuk Kelas Piyik Yunior, podium pertama berhasil menjadi milik Baron, amunisi Galis Nusantoro Tulungagung, produk GNP yang dikerek pada nomor 32.

Menyusul pada urutan kedua dan ketiga, masing-masing andalan Tim Chelsea & Goendul Surabaya, produk Cak Goendul lewat aksi Giratika yang dikerek pada nomor 08 dan Suar Sair yang berada di nomor kerekan 05. Di kelas Piyik Hanging, Suwawijaya, amunisi Dr.Gaduk Tulungagung, ring DITA yang digantang pada nomor 20 sebagai peraih juara pertama.

Urutan ekdua dimenangkan Mutiara Alam andalan Djinar Jakarta ternakan NN 99 yang menempati nomor gantangan 08 dan temapt ketiga ada Romeni orbitian Team BN Surabaya produk ternak Atlas yang digantang pada nomor 10.
