Tujuan akhir dari peternak adalah melahirkan produk dengan kualitas yang membuat bangga, baik saat dipakai sendiri ataupun menjadi milik orang lain. Yang membuat lebih bangga lagi, ketika produk ternaknya berhasil menjadi favorit bagi peternak lain, baik saat dijadikan materi indukan atau juga dipakai menjadi amunisi lapangan.

SNT Bird Farm Pocan Waru Sidoarjo mengaku bahwa keinginan untuk membuat bangga orang lain sudah mulai dirasakan. “Ada beberapa kung mania yang happy pakai produk SNT, hasilnya tidak mengecewakan,” terang Santos pemilik farm. Tiga orang yang dimaksud, pertama adalah Hery Hehof Bird Farm Surabaya.
Menurut pengakuan Santos, Hery Hehof pernah ambil betina SNT S-3 betina yang merupakan adik Stabilizer/Goyang Fortune. Kemudian dikawinkan oleh Syantiq andalan Hery Hehof yang sempat menggemparkan dunia hobi perkutut karena performa terbaiknya ketika itu muncul dan terpantau oleh kung mania.

“S3 punya Pak Santos SNT menjajah kerajaan Hehof, betina S3 saya kawinkan dengan Ratu Hehof bernama Syantiq,” sambung Hery Hehof. Dari perkawinan itulah mampu keluar anakan dengan kualitas yang membanggakan. “Alhamdulillah hasil perkawinan Syantiq dan betina S3, anaknya bagus-bagus,” ungkap kung mania berambut gondrong.
Kualitas bagus inilah diakui tanpa diikuti prestasi karena berbagai faktor, salah satunya kurangnya latihan. Bahkan ada dua anakan yang selalu menjadi andalan dan tidak pernah lepas untuk diajak ke setiap lomba. “Kalau saya bawa burung kemana saja, itu pasti ada keturunan Syantiq dan SNT S3,” kata Hery Hehof lagi.

Bahkan informasinya SNT S3 ini dikembangkan di kandang ternak dan hampir menjadi basid blood di kandang Hehof. Hal itu sudah berlangsung sekitar dua tahun. Kung mania kedua adalah Kiswono pemilik KBM Bird Farm Tambak Sumur Waru Sidoarjo. Beberapa waktu lalu Kiswono ambil produk SNT S-7.
Awalnya produk itu dikira jantan, ternyata betina. Akhirnya masuk kandang ternak dan menghasilkan anakan bagus. “Betina SNT S-7 saya kawinkan dengan jantan KBM dari trah Miranda x RPM Tesla. Ternyata anakannya bagus. Usianya masih Piyik dan belum saya lombakan,” urai Kiswono.

Bahkan beberapa anakan juga terpantau bagus. “Anakan hasil dari perkawinan KBM ring saya sendiri dengan SNT S-7, terpantau bagus-bagus tapi masih usia piyik, makanya belum saya lombakan,” ungkap Kiswono. Kung mania ketiga adalah Miftahul Ulum Tambak Sumur Waru Sidoarjo.
Santos menyerahkan produk SNT adik Stargazer. Awalnya burung itu menjajal rasanya lapangan di Pondok Candra Waru Sidoarjo. Siapa sangka ternyata burung yang kini dibekali nama Raja Gendam membuat heboh seisi lapangan karena suara yang ditampilkan dinilai bagus.

Melihat kenyataan itulah, akhirnya Miftahul Ulum memutuskan untuk membawa Raja Gendam ke arena lomba. Ajang pertama adalah di gelaran Mojokerto dan berakhir dengan podium juara di Kelas Piyik Hanging. Melihat hasil yang menggembirakan, Miftahul Ulum meneruskan pada gelaran Bringin Sambikerep Surabaya dan podium juara berhasil diraih pada kelas yang sama.
Peningkatkan prestasi inilah yang membuat Miftahul Ulum semakin semangat membawa Raja Gendam ke lapangan. Even berikutnya adalah LPI Tugu Muda Semarang. Turun pada Kelas Piyik Hanging, juara ke 10 menjadi hasil yang didapat. Lanjut ke agenda di Pondok Candra Waru Sidoarjo, Raja Gendam langsung membuat heboh setelah menuntaskan proses penjurian di podium pertama Kelas Piyik Hanging.

Kegembiraan Miftahul Ulum semakin bertambah. “Alhamdulillah, Raja Gendam selalu membaur saya bangga dan senang, setiap kali saya turunkan lomba, selalu dapat juara,” urai Bendahara Pengcam Waru Sidoarjo. Tarung teranyar adalah di gelaran Bupati Cup Jombang, Raja Gendam berhasil membawa pulang juara ke-7 pada kelas perkutut muda.
Menurut Miftahul Ulum performa yang dipertontonkan Raja Gendam semakin membuatnya tambah semangat dan bangga memilikinya dan selalu ingin menuju arena konkurs. “Raja Gendam makin lama tambah bagus, tapi kadang kurang bunyi sehingga hasil juga tidak bisa stabil,” ungkap Ulum.

Bahkan sampai saat ini Raja Gendam belum tersentuh rawatan atau jamu-jamu yang mendongkrak performanya. “Sampai detik ini saya belum pernah memberikan kamu atau ramuan apapun, semua masih murni dan berjalan apa adanya,” aku Miftahul Ulum.