Jumat, 20 Juni 2025 menjadi hari bahagia bagi Profesor Suyono D Prawiro. Pasalnya selain merayakan ulang tahun yang merupakan hari bahagia, pemilik Pakard Bird Farm Surabaya ini berhasil memenuhi keinginan lama yang selama ini menjadi harapan lewat upaya yang sudah dilakukan.

“Alhamdulillah, hari ini 20 Juni 2025, saya benar-benar bahagia. Allah SWT telah memberikan umur panjang, kesehatan yang senantiasa saya alami dan segala kemudahan yang saya dapatkan,” jelas Suyono D. Prawiro. Kabar lain yang tidak kalah menyenangkan adalah keinginan lama untuk mendapat indukan yang selama ini menjadi incaran, akhirnya terealisasi.
“Selama ini saya mengincar indukan kandang JJJ milik SH Jaya BF Jombang Namun ketika itu H.Suhari belum mau melepas,” ungkap Penasehat Pengda P3SI Surabaya. Alasan kuat untuk memboyong indukan tersebut karena beberapa produk yang dilahirkan, sukses meraih prestasi di arena konkurs tanah air.

Sebut saja Suara Hati yang diorbitkan Mat Rouf Surabaya, Kuda Hitam amunisi H.Iwan Jombang, Luka Hati andalan H.Hatip Surabaya dan Akas Indonesia orbitan SN Jaya Jombang. Alasan lain adalah Pakard Bird Farm Surabaya pernah mendapatkan sepasang anakan dari kandang yang sama dan ternyata betina semua.
Suyono D Prawiro memutuskan untuk menjadikan keduanya sebagai penghuni kandang Pakard. Siapa sangka, anakan yang didapat kualitasnya menggembirakan. “Saya pernah dapat sepasang anakan dari kandang JJJ, betina semua. Setelah saya ternak, ternyata anak-anaknya bagus-bagus,” sambung Suyono D Prawiro.

Sejak saat itu, keinginan untuk memiliki indukan tersebut semakin kuat. Hitungan minggu terlewati dan bulan demi bulan juga harus dirasakan. Sampai akhirnya H.Suhari memberikan lampu hijau untuk membawa sepasang indukan jantan HIN 147 K.Ternate bersama betina LDM 901 K.A-8 ke Surabaya.
“Ini adalah hadiah Ulang Tahun untuk diri saya sendiri,” jelas pendiri Paguyuban Perkutut Sawunggaling Surabaya. H.Suhari mengaku bahwa keputusan untuk melepas indukan kandang favorit SH Jaya Bird Farm Jombang adalah agar Pakard Bird Farm Surabaya bisa merasakan seperti apa yang dialaminya.

“Profesor Suyono memang sejak lama memantau burung ini dan ingin memilikinya, namun baru hari ini saya mempersilahkan, agar ada yang mau meneruskan,” papar H.Suhari tanpa menyebut nominal. Namun yang pasti dengan bukti dari hasil anakan, maka bandrol yang disepakati tidaklah berada di angka yang minim.
“Harganya ya sesuai dengan kualitas anakan yang sudah banyak berprestasi di lapangan,” urai H.Suhari tanpa menyebut angka pasti. Dengan kepindahan indukan tadi bisa berkembang di Pakard Bird Farm Surabaya dan melanjutkan sukses yang dicapai bersama SH Jaya Bird Farm Jombang.

“Harapan saya semoga Profesor Suyono bersama Pakard Bird Farm Surabaya segera bisa melanjutkan trend positif sebagai peternak yang sukses mencetak sekaligus mengorbitkan burung berprestasi di arena. Karena saat ini sudah memiliki indukan yang mumpuni, tinggal menunggu waktu saja,” do’a H.Suhari.