Januari 2025 Bangkalan akan menggelar Musyawarah Daerah. Beberapa persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari, termasuk mencari calon yang akan diusung. Tim bergerak untuk menyisir siapa figur yang bakal dicalonkan, sampai saat ini belum berhasil. Beberapa nama yang dibidik, ternyata tidak bersedia untuk maju dengan alasan belum siap.

Ir.H.R. Moch Mahmud berharap ada regenerasi untuk kepengurusan di Bangkalan. “Sebenarnya saya mau ada regenerasi, tapi kayaknya teman-teman tidak ada yang mau dan bersedia untuk menggantikan posisi saya,” tegas Ketua Pengda Bangkalan. Lebih lanjut disampaikan bahwa saat ini ada sederet tugas yang harus dilakukan.
Selain harus fokus pada pekerjaan di kantor, pemilik CTP Bird Farm Bangkalan ini juga harus menjalankan amanah di P3SI Pusat sebagai Wakil Ketua Bidang Penjurian. Saat ini Bidang Penjurian Pusat lagi getol mengkampayekan penjurian fair play, transparan dan berkeadilan dalam setiap penyelenggaraan konkurs.
Upaya ini harus dikawal terus agar hasilnya bisa dirasakan dan menemui titik pencapaian seperti yang diharapkan. Ir.H.R. Moch Mahmud menjadi salah satu pencetus ide program tersebut, sehingga upaya untuk bisa sampai ke tujuan, benar-benar harus dilakukan. Ditambahkan pula bahwa sebenarnya, ketua baru nanti tinggal meneruskan saja.

“Sebenarnya Ketua Pengda berikutnya tinggal melanjutkan program-program yang sudah saya susun, karena selama ini pondasi program-program Pengda Bangkalan sudah mapan dan tinggal melanjutkan saja,” ungkap kung mania yang akrab dipanggil Ra Mahmud. Namun demikian, tidak ada satupun di Bangkalan yang bersedia untuk mengisi posisi tersebut.
Melihat kenyataan tersebut, akhirnya Ir.H.R. Moch Mahmud, harus bersedia dipilih kembali demi hobi perkutut di Bangkalan. “Mau gimana lagi, saya harus bersedia untuk maju dan dipilih kembali agar Bangkalan tidak sampai kosong,”sambung Ra Mahmud lagi. Terpilihnya kembali sosok satu ini memang tidak berlebihan.
Prestasi yang sudah dibukukan dalam membangun Bangkalan seperti sekarang ini, tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Agenda lomba di Bangkalan, baik untuk gelaran yang sifatnya lokalan, regional sampai yang nasional, menjadi catatan prestasi yang membuat kota ini akhirnya terangkat ke permukaan.

Akademi Juri Profesional menjadi agenda yang pernah dilakukan. Even ini digelar untuk meningkatkan mutu, kualitas dan jam terbang juri, sehingga mampu mengaplikasikan ilmunya saat menjalankan tugas. Liga Bangkalan Bangkit, Liga Hanging Bangkalan adalah sederet kegiatan yang sampai saat ini masih terus berlangsung.
Forum Diskusi juga pernah menjadi program yang dilaksanakan. Agenda ini untuk menambah wawasan peserta terhadap system penjurian yang ada. Beberapa tokoh, pengurus dan kung mania diundang dalam kegiatan tersebut. Sueb, juri nasional asal Blega Bangkalan ketika itu ditunjuk menjadi nara sumber untuk menjelaskan system penjurian, sehingga kung mania yang ada di Bangkalan mengerti aturan main.
Pengda Bangkalan sendiri kini sudah memiliki jumlah juri dan perumus sebanyak total 16 personel dengan rincian, perumus sebanyak 4 orang, juri nasional dengan jumlah 3 orang, juri senior ada 4 orang dan juri yunior sebanyak 5 personel. Ditambah Dewan Pengawas 1 orang. Dengan formasi tersebut maka ketika ada kegiatan yang hanya mendatangkan peserta dalam jumlah kecil, maka tidak membutuhkan juri dari luar.

Bangkalan kini menjadi satu diantara sekian kota yang memiliki reputasi bagus di dunia hobi perkutut tanah air. Bangkalan mampu menjadi tuan rumah penyelenggaraan konkurs nasional lewat Piala CakraAdiningrat yang mendapatkan apresiasi dari Ketua Umum P3SI, Mayjend TNI H.Zainuri Hasyim.
Bahkan untuk tahun 2025, Bangkalan masih mendapatkan jatah pelaksanaan konkurs Liga Perkutut Indonesia dengan tema yang sama Piala CakraAdiningrat. Ditingkat regional, Bangkalan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konkurs Liga Perkutut Jawa Timur. Prestasi lain yang tidak kalah mentereng adalah di Bidang Penjurian.
Bangkalan ditunjuk menjadi penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Rekonsiliasi Juri dan Perumus P3SI Tingkat Nasional dengan tema Menyamakan Persepsi Sistem Penilaian dan Perumusan Berdasarkan AD/ART dalam Rangka menuju Konkurs Fair Play, Transparan dan Berkeadilan.

Dari hasil rapat ini lahir pakta Integritas yang menjadi rujukan system penjurian P3SI di seluruh Indonesia. Sumbangsih pemilikiran Ketua Pengda bersama tokoh perkutut di Bangkalan memberikan arti yang sangat besar bagi kualitas penjurian yang selama ini menjadi harapan dan cita-cita bersama.
Pengda P3SI Bangkalan juga menjadi pencetus proyek besar di Madura yakni Sentra Perkutut Nasional yang sampai saat ini masih terus diupayakan. Lagi-lagi Ketua Umum P3SI berharap banyak dan memberikan amanah besar pada Ketua Pengda Bangkalan untuk merealiasasikan proyek akbar tersebut.
Liga Perkutut Madura, even kolaborasi empat Pengda yang ada di Madura, juga muncul dari inisiatif Ir.H.R. Moch Mahmud. Diharapkan dengan agenda besar ini menjadi awal kekompakan dan keguyuban empat pengda yang ada, sehingga nantinya akan terus terjalin sinergi diantara para ketua dan pengurus.

Yang pada akhirnya kolaborasi ini akan membawa Madura pada titik pencapaian menuju terwujudnya Sentra Perkutut Nasional. “Program yang saya buat di Bangkalan adalah awal menuju Madura sebagai Sentra Perkutut Nasional, apalagi dengan kolaborasi yang kami lakukan, ternyata semua pengda memberikan support luar biasa,” terang Ra Mahmud.
Diantara sukses yang sudah diraih, ada beberapa program yang belum tuntas, seperti target Pengcam yang menjadi program Bidang Organisasi. Saat pertama kali ditunjuk menjadi Ketua Pengda, baru ada 9 Pengcam. Kemudian bertambah menjadi 12 Pengcam. Target yang ingin dicapai adalah bisa memiliki 15 Pengcam.
“Target yang ingin kami capai di Bidang Organisasi adalah menambah 3 Pengcam lagi. Saat ini masih dalam proses pendekatan. Mudah-mudahan perioder berikutnya bisa tercapai, sehingga total pengcam yang dimiliki Bangkalan menjadi 15,” harap Ir.H.R. Moch Mahmud. Begitu juga dengan Bidang Peternakan dan Konservasi yang dinilai belum semua terealiasasi.

Bagaimana meningkatkan mutu dan kualitas hasil ternakan, menjadi PR yang sampai saat ini masih terus dilakukan. Beberapa langkah sudah dilakukan yakni dengan cara kolaborasi antar peternak dan memberikan materi indukan untuk peternak pemula, sehingga hasil ternaknya bisa lebih baik lagi.
Program ini menjadi fokus karena Bangkalan memiliki misi yakni Bangkalan Sejahtera. Bagaiman mensejahterakan masyarakat terutama komunitas kung mania lewat ternak perkutut. karena hampir 80 persen kung mania masih menggantungkan hidupnya pada perkutut. Bidang Peternakan dan Organisasi adalah dua diantara program yang akan mendapatkan prioritas.