Bagi para penggila lomba perkutut yang tinggal di Sumenep dan sekitarnya, harusnya. Pasalnya agenda konkurs menjadi rutinitas yang tidak pernah berhenti. Bukan saya dalam hitungan minggu, tetapi bisa menjadi pemandangan yang terlihat setiap hari. Dalam satu minggu, Sumenep bisa menggelar kegiatan dua sampai tiga kali.

Memang, kegiatan tersebut dalam kapasitas kecil, seperti LatNil atau Latber dengan jumlah kelas dan blok yang terbatas. Namun setidaknya, kung mania yang memiliki semangat untuk bisa berlomba, kondisi demikian adalah hal yang sangat membantu menyalurkan hobi perkututnya. Setidaknya hobi gilanya bisa tersalurkan.
Kades H.Matsin, Ketua P3SI Pengda Sumenep mampu membuat hobi menjadi begitu semarak. Tiada hari tanpa perkutut, begitulah kondisi yang bisa dilihat dan dirasakan. Sejak terpilih menjadi orang nomor satu di organisasi perkutut Kota Sumekar pada akhir September 2023, H.Matsin langsung bergerak, melakukan konsolidasi bersama pengurus, baik di Pengda ataupun Pengcam.
Tahun 2024 kung mania di Sumenep disibukkan dengan berbagai kegiatan. Dari data yang ada, Januari 2024, ada sekitar Sembilan even, baik yang berupa Latihan Dinilai ataupun Liga. Angka ini menunjukkan betapa padatnya kegiatan di Pengda Sumenep di awal tahun ini. Agenda dimulai dari latihan Dinilai TFN Bird Farm Pekandangan Bluto Sumenep.

Even ini digelar pada Rabu, 03 Januari 2024 di Lapangan TFN Bird Farm Pekandangan Barat Bluto Sumenep. Agenda kedua adalah Liga Perkutut Sumenep 2 Putaran 1, yang digelar pada Minggu 07 Januari 2024, di Lapangan Melati Panggarangan. Even ketiga adalah Latihan Dinilai Kolom Lenteta Lenteng Sumenep.
Acara ini dihelat pada Senin, 15 Januari 2024 di Lapangan Lenteng Barat Sumenep. Even selanjutnya adalah Latihan Dinilai Dewantara Cup Talango, pada Rabu 17 Januari 2024 menempati lokasi di Lapangan Gapurana Talango Sumenep. Even lain adalah Latihan Dinilai Bintang Surya Bird Farm Bluto Sumenep.
Kegiatan tersebut digelar pada Sabtu, 20 Januari 2024 di Lapangan Lavida BF Aeng Dake Bluto. Even berikutnya adalah Latihan Dinilai Naga Biru Bird Kalianget yang digelar pada Minggu 21 Januari 2024 berlokasi di Lapangan Kebun Kelapa Kalianget Barat. Even lainnya adalah Latihan Dinilai Tak Nyana Bird Farm Bluto Sumenep.

Agenda ini digelar pada Kamis, 25 Januari 2024 menempati lokasi di Lapangan Tak Nyana Bied Farm Bluto Sumenep. Agenda selanjutnya adalah Latihan Dinilai Pengcam Guluk-Guluk Sumenep yang dilaksanakan pada Minggu 28 Januari 2024 di Lapagan Perkutut Guluk-Guluk Sumenep.
Dan agenda paling akhir di bulan Januari adalah Latihan Dinilai Lavida digelar pada Rabu, 31 Januari 2024 di Lapangan lavida Bird Farm Aeng Dake Bluto. Gelaran di tahun 2025, tidak kalah padatnya. Pengda Sumenep memiliki beberapa even, seperti Liga Perkutut Sumenep, LatNil, Latber dan beberapa agenda lain.
Untuk bulan Juni 2025, ada dua gelaran yang dimiliki yakni Liga Perkutut Sumenep III Putaran 4 bersama Pengcam Guluk-Guluk yang digelar pada Minggu, 08 Juni 2025 dan Liga Perkutut Madura Putaran 4 bertajuk Ottoman BF yang akan dihelat pada Minggu, 29 Juni 2025. Dua agenda besar ini seakan menjadi semangat yang tidak pernah pudar.

H.Matsin saat ditanya, mengapa setiap kegiatan di Sumenep selalu mendulang peserta dalam jumlah besar bahkan sering kali menolak peserta. “Saya juga heran kenapa peserta kog banyak,” terang H.Matsin dengan nada bercanda. Yang pasti, ada beberapa factor yang membuat kegiatan di Kota Keris ini selalu memiliki daya tarik.
Pertama, kepengurusan di senangi kung mania sehingga banyak yang datang. Pengurus aktif dan mau turun ke bawah seperti pada kegiatan sekelas kolom atau paguyuban. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan dan kepedulian, sehingga mereka merasa ada perhatian yang di berikan oleh pengurus di tingkat Pengda.
Kedua, pengurus kompak dan guyub, mulai dari tingkat Pengda sampai Pengcam. Komunikasi terus digalakkan. Tidak ada halangan bagi siapapun untuk melakukan komunikasi. Pengcam setiap saat bisa menghubungi Ketua ataupun pengurus, baik ketika ada yang ingin dibahas atau sekedar silaturrahmi biasa.

“Pintu kami dari pengurus selalu terbuka lebar untuk siapapun dan kapanpun selama kami bisa. Kami tidak pernah membatasi siapa yang akan menghubungi kami,” ungkap Kades Aeng Beje Kenek Bluto Sumenep. Ketiga, pendekatan yang dilakukan membuahkan hasil. Seperti Pengcam yang tidak pernah aktif, H.Matsin berusaha melakukan komunikasi.
Salah satu agenda yang dibahas adalah mempertanyakan mengapa Pengcam tidak aktif, apakah ada kendala atau ada hal lain. Komunikasi inilah yang akhirnya membuka semua apa yang selama ini menjadi pennyebab Pengcam tidak bergerak. Pengda Sumenep saat ini memiliki 12 Pengcam. Selama ini ada yang aktif dan tidak.
Sejak H.Matsin menjadi Ketua Pengda semua Pengcam mulai aktif dan mendukung program Pengda. Keempat, tiket untuk pelaksanaan lomba selalu diwanti-wanti agar tidak tejadi permainan. “Alhamdulillah Pengda Sumenep punya petugas tiket yakni Ustadz Rifki yang tidak mau disogok. Saya sering dapat pinggir dan saya tidak pernah protes karena saya berusaha untuk memberi contoh yang baik,” sambung pemilik Bintang Surya BF Bluto.

Kelima, menggelar agenda Kolom khusus untuk Kelas Piyik Hanging dan burung dengan kualitas dua warna hitam. Menurut pengakuan H.Matsin, awalnya kung mania pinggiran tidak berani ikut lomba karena alasan hanya punya burung dua warna hitam, sehingga takut tidak bisa meraih juara.
Namun sejak adanya kolom dan burung miliknya seringkali juara, maka ada keberanian untuk turun pada even yang lebih besar. Keenam, banyak penghargaan yang di berikan oleh Pengda Sumenep kepada kung mania, mulai dari peraih penghargaan untuk 10 burung terbaik, 10 peternak terbaik sampai pada penghargaan yang diberikan kepada Pengcam yang ikut berkontribusi dalam mendukung dan menyemarakkan liga.
Ketujuh, sosialisasi tentang penjurian. Masih adanya kung mania, terutama di daerah pelosok yang belum memahani sistem penjurian. Pemahaman tentang sistem penjurian sangat penting untuk memberikan rasa nyaman dan tenang serta salah paham kepada peserta, sehingga mereka paham bagaimana kualitas burung yang bagus.

Pengcam harus ikut berkontribusi dalam mensosialisasikan system penjurian pada kung mania di wilayahnya, sehingga proses sosialisasi bisa berlangsung cepat dans esuai tujuan. Maka dari itu Rakerda menjadi titik temu dan moment yang tepat untuk membicarakan semua program yang akan dilakukan.
Prestasi lain Pengda Sumenep adalah kini sudah punya aset berupa kerekan yang berjumlah 10 blok dan gantangan sebanyak 2 blok. Disampaikan bahwa kerekan dan gantangan tersebut didapat dari BUMDES. “BUMDES seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Ketua yang kebetulan menjadi Kades untuk memiliki fasilitas seperti kerekan dan gantangan,” saran H.Matsin.
Keberhasilan sang Kades karena banyaknya dukungan. “Saya pernah mengalami kondisi dimana ada pihak-pihak yang meremehkan bahwa kepengurusan saya tidakan akan bisa bertahan dalam waktu 1 tahun sejak saya terpilih. Namun Alhamdulillah berkat Allah SWT dan dukungan dari Pengurus Pengda dan Pengcam, tokoh perkutut di Sumenep serta kung mania, saya bisa bertahan sampai saat ini,” ungkap H.Matsin.

Namun demikian, disamping keberhasilan yang diraih, ada tugas dan PR yang harus dituntaskan. “Sampai saat ini tugas yang harus saya lakukan adalah bagaimana mengdongkrak peserta di kelas Piyik Hanging, karena selama ini Kelas Piyik Hanging hanya bisa dicapai dengan jumlah blok 2 saja,” tegas Kades H.Matsin.
Menurut pengakuannya, selama kegiatan Liga Perkutut Sumenep, panitia hanya mampu menghadirkan peserta dalam jumlah maksimal 2 blok. “Saya melihat masyarakat Sumenep masih memiliki ego. Katanya kelas Piyik Hanging, adalah kelas TK sehingga mereka banyak yang tidak memilih ikut di kelas ini,” tambah Ketua Organiasai Penggemar Merpati Balap Madura.