Ring P3SI menjadi satu diantara sekian program yang sudah digulirkan P3SI. Keberadaan ring ini sangat memberikan dampak yang luar biasa bagi perkembangan dan eksistensi dari organisasi hobi perkutut. Karena program Ring P3SI sangat membantu organisasi dalam menjalankan program-programnya.

“Penjualan Ring P3SI sangat membantu membesarkan organisasi,” terang Agus Hendratmo Yogyakarta. Lebih lanjut disampaikan bahwa harus ada edukasi terhadap kung mania agar mereka mau menggunakan Ring P3SI. “Saya kira edukasi sangar penting agar kung mania bisa menggunakan Ring P3SI, sehingga secara tidak langsung mereka ikut mendukung program Ring P3SI,” sambung pemilik Samirono Bird Farm Yogyakarta.
Ditambahkan pula bahwa untuk memuluskan langkah tersebut maka harus ada aksi timbal balik, sehingga mendapatkan hasil yang sesuai harapan. “Ketika kung mania diharuskan menggunakan Ring P3SI, maka harus ada timbal balik atau kontribusi bagi mereka, sehingga program ini benar-benar menyentuh dan sukses dilaksanakan,” jelas pemilik Samirono Bird Farm Yogyakarta.

Semisal nantinya ada doorprize bagi kung mania yang sudah menggunakan Ring P3SI. Jika mereka hanya diharuskan untuk membeli Ring P3SI tapi tidak ada timbal balik, maka program ini kurang menarik. Agus Hendratmo juga mengomentari soal adanya ring yang bukan produk P3SI Pusat.
“Adanya ring yang bukan buatan P3SI Pusat memang sangat menggangu untuk perkembangan organisasi, karena banyak manfaat yang didapat dari program ini. Menghindari adanya kejadian atau kasus yang bakal terjadi, maka harus ada langkah akurat dari P3SI Pusat.

“Ring dipatenkan, bahan dipatenkan, bentuk dipatenkan sehingga ada kekuatan hukum ketika nanti ada yang berusaha untuk memalsukan. Hal ini akan lebih mudah dalam menindak pelaku. Billah Armadiyanto Bekasi mengaku bahwa sebenarnya Ring P3SI sudah ada penunjukan pada satu pihak, sehingga tidak boleh ada produksi lain.
“Kalau di dunia hobi, bicara soal etika, ya tidak etis. Program Ring P3SI mampu menghidupkan organisasi karena kalau tidak ada dana, maka tidak etis saja,” jelas pemilik Bagus Bird Farm Bekasi. Perlunya mematenkan Ring P3SI harus segera dilakukan, karena jika sudah dipatenkan, maka akan dengan mudah menjerat pelaku yang berusaha untuk memalsukan.

Kasus seputar Ring P3SI, seperti belum banyak kung mania yang menggunakannya, harus segera diatasi dengan cara sosialisasi. Karena tidak semua kung mania paham, terutama mereka yang berada di pelosok daerah. Maka perlu partisipasi dari pengurus di tingkat Pengwil, Pengda dan juga Pengcam, sehingga program Ring P3SI benar-benar diketahui oleh seluruh kung mania tanpa terkecuali.
“Saya sangat setuju dengan pengguna Ring P3SI karena manfaatnya banyak untuk memenuhi kebutuhan organisasi, tapi sosialisasi perlu dilakukan agar langsung menyentuh sasaran,” tegas Billah Armadiyanto. Lebih lanjut disampaikan bahwa Ring P3SI memberikan kontribusi besar bagi P3SI Pusat dalam menghidupi organisasi.

Salah satunya THR juri yang mencapai angka Rp 100 juta lebih pertahun, adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Ketika kas organisasi banyak, maka bisa menutupi semua kebutuhan. Billah juga tidak menampik bahwa jika nanti kas organisasi sudah banyak, maka P3SI Pusat akan memberikan subsidi lagi kepada penyelenggara lomba, karena selama ini lomba selalu identik dengan rugi.
“Saya kira laporan kas Pusat sudah transparan, tidak ada yang ditutup-tutupi. Maka kita harus mendukung penuh semua program Pusat,” sambung Billah. Sebab kalau sampai tidak ada lomba, maka harga burung tidak akan naik. “Sebenarnya kita harus paham bahwa tanpa ada lomba, maka harga burung tidak akan naik, maka dari itu kung mania seharusnya mendukung penuh setiap program Pusat untuk menyemarakkan hobi,” ungkap Billah lagi.