Bulan puasa yang saat ini sedang dijalani umat muslim, ternyata tidak menyurutkan semangat kung mania untuk tetap melakukan aktifitas seperti biasa. Ramadhan bagi mereka seakan menjadi hal yang harus tetap dilaksanakan tanpa mengorbankan kegiatan lain. Semua harus berjalan normal.

Menahan rasa haus dahaga dan lapar, bukan penghalang untuk terus melanjutkan misi, menyalurkan hobi perkutut tanpa merasa terbebani. Kondisi inilah yang terjadi dalam kegiatan kerek/latihan bareng di lapangan Alar Lada Pamekasan Madura, pada Kamis 06 Maret 2025.
Nampak dengan jelas, beberapa kung mania yang tetap menuju lapangan yang berada di Lawangan Daya Pamekasan. Aktifitas yang rutin dilakukan sebelum puasa, tetap mereka lanjutkan meski dalam kondisi berpuasa. M Hosnan, pemilik lapangan mengaku kaget dengan apa yang dilakukan rekan-rekannya.

“Kemarin saya iseng-iseng ngajak teman-teman untuk latihan, mengisi waktu kosong meski dalam kondisi berpuasa. Ternyata banyak yang merespon bagus,” terang M Hosnan. Tiang kerekan yang ada di lokasi tersebut nampak penuh dan nyaris tidak mampu menampung melubernya rekan-rekan yang hadir.
Pemandangan tersebut tidak jauh berbeda dengan latihan saat mereka dalam kondisi tidak berpuasa. Semangat yang luar biasa seakan mengalahkan rasa lapar dan dahaga yang dirasakan. “Saya salut dengan rekan-rekan yang hadir untuk latihan, pagi mereka datang seperti biasanya dan langsung ngerek burungnya,” sambung pemilik Alar Bird Farm Pamekasan.

Meski dalam kondisi berpuasa, mereka tetap bercengkrama dan kadang pula bercanda disertai suara tawa. Benar-benar pemandangan yang sangat kontras dengan suasana ramadhan. Harun, salah satu kung mania yang hadir mengaku bahwa dengan latihan seperti ini tidak menggangu aktivitas puasanya.
“Dari pada tidur di rumah, mending kumpul sama teman-teman di sini, biar bisa guyon dan sambil menikmati suara perkutut,” kata pemilik Mila Bird Farm. Beberapa kung mania juga mengatakan hal yang sama. Menurut mereka aktifitas latihan bareng tidak akan menggangu puasa mereka.

“Kalau sudah bait puasa, maka tidak ada halangan untuk membatalkan. Apalagi latihan perkutut adalah hobi, maka kami senang saja,” jelas Suryadi. Disela-sela acara latihan bareng, banyak cara yang dilakukan peserta. Ada yang tetap fokus memantau perkutut miliknya yang ada di atas kerekan dan gantangan.
Ada juga yang berusaha menyelamatkan diri di bawah pepohonan rindang (berteduh) bahkan ada juga yang memanfaatkan tikar di kediaman M Hosnan yang kebetulan berdekatan dengan lokasi latihan. Sesekali terdengar gurauan mereka yang semakin menunjukkan kekompakan dan rasa persaudaraan yang tinggi diantara sesama penghobi, peternak dan pelomba burung perkutut.

“Bisa disaksikan bahwa mereka kompak dan saling mendukung satu sama lain. Tidak ada perbedaan lagi antas satu dengan yang lain. Hal inilah yang membuat saya terharu sekaligus bangga bahwa mereka masih memiliki ikatan kekeluargaan yang kuat. Mudah-mudahan kondisi seperti ini bisa terus terjaga,” ungkap M Hosnan.