Kontes Seni Suara Alam Ayam Bekisar selama ini seringkali diramaikan oleh kehadiran partai tambahan, salah satunya kehadiran komunitas ayam hutan yang ikut nimbrung dalam even tersebut. Penjurian kelas ini dilakukan awal sebelum acara penjurian kontes bekisar dimulai.
Dari perjalanannya, tidak banyak peserta yang dihadirkan meski keberadaannya memang masih sangat dibutuhkan bagi komunitas mereka. Keberadaan ayam hutan dalam setiap kegiatan kontes bekisar, mulai mendapatkan perhatian dari Ketua Umum KEMARI Pusat, Acun Hadiwidjojo.
Saat hadir dalam kegiatan Kontes ayam bekisar yang dilaksanakan oleh KEMARI Cabang Pamekasan pada Minggu, 13 Juli 2025, Acun Hadiwidjojo memberikan statement yang cukup menarik untuk disimak. Di sela-sela acara, Acun Hadiwidjojo memanggil seluruh juri yang bertugas untuk berkumpul dan mendengarkan statement yang disampaikan.
“Mulai saat ini saya melarang juri KEMARI untuk bertugas menjuri di lomba ayam hutan. Jika melanggar, maka kalian harus menanggung akibatnya,” tegas Ketua Umum. Lebih la nut disampaikan bahwa tidak ada larangan bagi komunitas ayam hutan untuk ikut nimbrung di dalam gelaran kontes ayam bekisar.
Namun ada beberapa catatan yang harus mereka perhatikan karena hal ini dianggap penting dan harus diketahui. “Pada intinya kami tidak melarang ayam hutan gabung ke kontes ayam bekisar. Malahan hal ini bisa menyemarakkan hobi. Tetapi mereka harus berdiri sendiri,” ungkap Acun Hadiwidjojo.
Mandiri yang dimaksudkan adalah juri harus punya sendiri, trophy harus menyediakan sendiri, konsumsi juga harus menyediakan sendiri dan begitu juga dengan doorprize harus menyediakan sendiri. Artinya pula bahwa nantinya komunitas ayam hutan mengelola sendiri.
Uang pendaftaran bisa dikelolah sendiri tanpa nimbrung ke panitia ayam bekisar. Dihadapan juri dan koordinator, Acun Hadiwidjojo sudah membuat penyataan dengan tegas bahwa apa yang sudah disampaikan tidak bisa ditawar-tawar lagi. “Monggo kalau mau melanggar perintah, kalau ada apa-apa maka harus ditanggung sendiri,” sambung Ketua Umum KEMARI Pusat.
