Liga Perkutut Madura 2025 sudah berjalan empat putaran. Diawali dari Bangkalan sebagai seri pembuka, kemudian Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Dari sekian penyelenggaraan, liga kali ini selalu mampu mendulang peserta dalam jumlah di luar ekspektasi panitia. Lebih dari 10 blok, bahkan sampai 14 blok tersaji dalam setiap gelaran.

Kenyataan ini menjadi bukti bahwa dukungan yang diberikan peserta begitu luar biasa. “Alhamdulillah Liga Perkutut Madura selalu ramai oleh peserta,” terang H.Abd.Azis selaku Ketua Liga Perkutut Madura. Lebih lanjut disampaikan bahwa selain dukungan yang luar biasa dari peserta, peran masing-masing Pengda di Madura turut memberikan kontribusi besar pada sukses kegiatan tersebut.

Koordinasi yang kuat selalu dilakukan menjelang waktu pelaksanaan. Begitu juga dengan komunikasi yang terjalin rutin, menjadi modal penting dalam menghadirkan massa dalam jumlah besar. Yang membuat kegiatan ini terlihat luar biasa, adalah bahwa panitia selalu disibukkan dan dibuat pusing oleh serbuan peserta.

Jumlah blok yang tersedia, seringkali tidak sesuai dengan besarnya antusiasme kung mania untuk hadir sebagai peserta. Artinya, setiap kali selalu ada kabar penolakan peserta. Hal itu disebabkan oleh kapasitas lokasi yang terbatas, kebutuhan juri yang selalu menjadi pertimbangan sampai alasan persiapan yang terlalu mepet untuk menambah blok.

Karena tidak semua lokasi yang dipilih memiliki lahan yang luas. Juri yang dibutuhkan kadang tidak sesuai harapan, terlebih jika ada kegiatan lain di daerah yang bersamaan, sudah bisa dipastikan panitia bingung untuk mendatangkan juri karena sudah banyak yang dipakai even lain.

Begitu juga dengan persiapan yang tergolong mepet. Tidak jarang calon peserta memastikan kehadirannya menjelang waktu pelaksanaan. Kondisi ini sangat dilematis. Panitia harus melakukan persiapan dadakan, baik untuk tiang kerekan ataupun gantangan. Apalagi jika sarana tersebut harus mendatangkan dari daerah yang cukup jauh.

Itu pasti jadi kendala yang tidak bisa dianggap enteng. Namun, setidaknya itulah kondisi yang menjadi kesibukan panitia menjelang pelaksanaan. Semua itu terobati dengan membludaknya jumlah peserta dan sukses pelaksanaan acara. Bahkan peserta yang hadir tidak hanya datang dari Pulau Madura saja.

Tetapi juga dari daerah jauh seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, kota-kota di Jawa Timur, Bali, Sumatera, Kalimantan dan daerah lain. Begitu juga dengan perkutut yang hadir, merupakan jawara yang sudah memiliki popularitas sebagai jawara yang pernah mengukir prestasi di level nasional.

Wajar, jika Liga Perkutut Madura diibaratkan sebagai agenda selevel Liga Perkutut Indonesia. Kenyataan inilah yang membuat peta persaingan berlangsung seru, menegangkan dan penuh aksi dramatis. Kehadiran mereka tidak lagi sebagai ajang silaturrahmi dan menyalurkan hobi, tetapi sudah mengarah pada ajang pamer dan pembuktian orbitan kung mania, baik dari team ataupun perorangan.

Setelah melalui empat kali pertarungan, untuk sementara dihasilkan posisi kejuaraan di masing-masing kelas yang dilombakan (Dewasa Senior, Dewasa Yunior, Piyik Bebas, Piyik Yunior dan Piyik Hanging). Siapkah sajakah yang berhasil menjadi penghuni podium, baik dipuncak ataupun sebagai juru kunci. Simak dalam tabel di bawah ini.

