Aksi heroik tidak hanya dilakukan para pejuang dalam merebut kemerdekaan. Mereka rela berkorban jiwa dan raga agar Indonesia bisa terbebas dari belenggu penjajahan. Satu tujuan dari apa yang mereka lakukan adalah membuat Indonesia Merdeka. Merdeka dalam artian bisa menikmati hidup tanpa lagi ada gangguan dari pihak luar.

Semangat itulah yang kini dilanjutkan oleh komunitas perkutut yang tergabung dalam Paguyuban Melati Pangarangan Sumenep. Berbagai kegiatan hobi perkutut yang selama ini mereka lakukan, selalu mengedepankan aksi yang mengutamakan kepuasan dan kesenangan untuk seluruh peserta.

Inovasi-inovasi yang kerap dihadirkan selalu membuat banyak kung mania merasa harus berada di dalammya untuk mendukung setiap kegiatan yang mereka lakukan. Aksi heroik yang pernah mereka gelar adalah menggelar kegiatan tanpa memungut tiket sepeserpun dari peserta alias gratis. Aksi-aksi yang dilancarkan kadang terlihat gila, namun semua itu adalah sebuah realita.

Kali ini, Paguyuban Melati berkesempatan untuk menggelar aksi nyeleneh lewat kegiatan Latihan Dinilai (LatNil) Indonesia Merdeka, pada Minggu, 24 Agustus 2025. Kemasan yang dibuat, nyaris mengulang apa yang pernah dilakukan yakni tanpa memungut biaya pendataran. Namun berbagai pertimbangan dan masukan, akhirnya aksi itu batal dilakukan.

Alasannya, agar tidak menimbulkan kesan kurang baik. “LatNil yang kami selenggaakan hari ini, awalnya akan dibuat seperti dulu yakni tiket gratis. Namun atas masukan dan pertimbangan dari beberapa pihak dan panitia, akhirnya kami putuskan bahwa tiket tetap dipungut, namun dengan harga terjangkau,” terang R.Eddy Suyanto Ketua Paguyuban Melati.

Adapun tiket yang dibandrol sebesar Rp 25 ribu. Meski harga tiket kerjangkau, bukan berarti kemasan yang dibuat menyesuaikan dengan besarnya tiket. Panitia tetap memperlakukan peserta dan juga juri dengan mengedepankan sisi kemanusiaan. Meski tiket berbandrol terjangkau, namun kemasan yang dihadirkan, sangat meriah dan pasti manusiawi.

Setiap peserta yang dinyatakan masuk daftar kejuaraan, mendapatkan piagam dan sembako. Begitu juga dengan juri, honor dihitung bukan tiker Rp 25, tapi tiket Rp 50 ribu. Doorprize sangat melimpah karena ada sekitar 20 item yang diberikan pada peserta dengan cara diundi untuk mereka yang berhasil.

Selain itu, setiap pendaftar mendapatkan 1 botol minuman sehat merk Loteng Bersatu, hasil produksi salah satu anggota paguyuban. Kenyataan itulah yang membuat pelaksanaan LatNil Indonesia Merdeka langsung diserbu kung mania. Dari empat blok kouta yang disediakan (Piyik bebas 2 blok dan Piyik Yunior 2 blok), akhirnya membengkak jadi lima blok (Piyik Yunior tambah 1 blok).

“Sebenarnya kami sudah tetapkan untuk empat blok saja, namun ternyata ada tambahan satu blok lagi. Karena tidak ingin membuat rekan-rekan kung mania kecewa, akhirnya kami buka hanya satu blok saja,” ungkap kung mania yang akrab dipanggil Gus Eek. Penambahan jumlah blok sebenarnya masih kurang, namun karena keterbatasan lokasi, maka panitia tidak bisa berbuat banyak.

“Lima blok itu sudah penuh, makanya ketika ada penambahan blok, kami hanya bisa memenuhi satu blok tambahan karena lokasi memang tidak memungkinkan,” ucap Dahnan salah satu panitia. Seperti pada kegiatan-kegiatan sebelumnya, sebelum acara penjurian dimulai, seluruh juri yang bertugas mendengarkan arahan dari panitia.

Kali ini Ketua Pengda Sumenep, Kades H.Matsin turun langsung memimpin briefing juri. “Saya berharap panjenengan bisa menjalankan tugas dengan baik dan benar. Harapan kami ada psa juri, sukses tidaknya kegiatan bergantung pada juri, maka dari itu saya harap kerjasamanya,” harap pemilik Bintang Surya Bird Farm Bluto.

Lebih lanjut disampaikan bahwa hari kemarin, juri di Madura mengadakan acara pemantapan Tata Cara Sistem Penjurian Berdasarkan AD/ART dan Pakta Integritas, sehingga sudah selayaknua juri mampu menjalankan tugas dengan baik dan benar sesuai dengan apa yang sudah disahkan dan disetujui bersama.

Diinformasikan juga bahwa sebelum acara dimulai, bagian tiket menghitung jumlah tiket apakah sudah sesuai dengan jumlah peserta atau tidak. Cek ring dilakukan diharapan peserta yang datang pada pagi hari. Dahnan yang menjadi petugas tiket berusaha menghitung jumlah tiket agar benar-benar sesuai.

Sementara itu dari dalam arena diinformasikan bahwa penyelenggaraan kegiatan berjalan lancar dan sukses. Cuaca cerah dan cenderung panas, mengawal acara dari pertama sampai akhir. Panas kali ini begitu menyengat dan ektrim, sehingga ada beberapa peserta yang mengeluhkan kondisi tersebut. Empat babak penjurian berlangsung tanpa kendala.

Usai penjurian, dilakukan cek ring untuk memastikan apakah peserta yang masuk nominasi 10 besar sudah menggunakan ring P3SI atau belum. Cek ring dilakukan langsung oleh juri yang dibantu panitia. Sampai akhirnya penetapan posisi kejuaraan di lakukan. Untuk podium pertama di Kelas Piyik Bebas berhasil diraih oleh Susi Susanti, amunisi H.Lutfi Bluto Sumenep, perkutut produk ternak Lavida yang dikerek pada nomor 51.

Disusul kemudian Bintang Sembilan andalan H.Syaiful Ottoman Karanganyar Sumenep, produk ternak Adiwarna yang menempati nomor kerekan 118 dan tempat ketiga dimenangkan Xaisar orbitan Bintang Surya BF Bluto Sumenep, ternakan Bintang Surya yang berada di nomor kerekan 43.

Di Kelas Piyik Yunior, posisi pertama berhasil menjadi milik Ramayana, amunisi H.Syaiful Ottoman Karanganyar Sumenep, produk AKN yang dikerek pada nomor 158. Diurutan kedua ada Saritomo andalan Dede Primarasa Bandung, ternakan Primarasa yang berada di nomor kerekan 193 dan tempat ketiga dimenangkan Trengganis orbitan Ali Sulaiman Lenteng Sumenep, ternakan M-46 yang berada di kerekan 179.

Diakhir acara R.Edi Suyanto selaku Ketua Paguyuban Melati Pangarangan Sumenep menyampaikan banyak terima kasih atas kerjasama dan dukungan kung mania. Terima kasih khusus disampaikan untuk para sponsor yang telah memberikan dukungan luar biasa. Adapun ucapan terima kasih disampaikan pada Sekda Kabupaten Sumenep Edy Rasiadi, DRT Team Udik dan Klebun Paberasan Moh Sholeh.
Dalam kegiatan ini diberikan piala bergilir untuk semua kelas yakni Kelas Piyik Bebas dan Piyik Yunior. Piala Bergilir diserahkan langsung oleh Ketua Pengda Sumenep Kades H.Matsinuntuk Kelas Piyik Bebas dan Wakil Ketua Liga Perkutut Madura H.Syaiful Ottoman untuk Kelas Piyik Yunior .
