Liga Hanging Bangkalan 2025 sudah memasuki seri kelima. Menempati lokasi di markas JBN Banyubunih Galis Bangkalan, Rabu 25 Juni 2025, acara berlangsung sukses dan lancar. Tidak seperti biasanya, kegiatan kali ini hanya membuka kelas Piyik Hanging. Pada gelaran sebelumnya, agenda di JBN Bird Farm selalu membuka partai tambahan kelas kerekan.

H.Holik selaku tuan rumah mengaku bahwa keputusan untuk membuka khusus kelas piyik usia muda agar bisa lebih fokus pada kelas tersebut. “Enak langsung kelas Piyik Hanging saja, biar gampang,” terang H.Holik. Kapasitas lokasi yang terbatas, hanya mampu menyediakan tiga blok.

Padahal peserta yang ingin mengikuti kegiatan tersebut lumayan besar. Edi Permata, bagian pendaftaran mengaku kewalahan dengan adanya permintaan tambahan blok, karena banyak kung mania yang belum masuk daftar peserta. Namun karena memang tidak ada penambahan blok lagi, maka tidak ada peluang dan kesempatan bagi yang belum daftar untuk menjadi peserta.

“Saya mohon ma’af bagi rekan-rekan yang belum dapat tiket, karena memang blok terbatas,” jelas Edi Permata. Seperti pada kegiatan-kegiatan sebelumnya, juri berkumpul untuk melakukan briefing. Ketua Pengda Bangkalan Ir.R.H. Moch Mahmud yang memimpin acara memberikan wejangan pada juri yang bertugas.

“Saya berharap juri bisa lebih tegas dan berkeadilan. Itu adalah hal yang penting untuk dilakukan dalam memutuskan burung milik peserta,” tegas Ketua Pengda Bangkalan. Disampaikan juga bahwa juri sudah melalui Diklat dan hal itu menjadi modal yang kuat bagi juri untuk bisa menjalankan tugas dengan baik.

Menurut Ketua Pengda Bangkalan bahwa juri sudah seharusnya memposisikan sebagai pengadil yang berkualitas. Ditambahkan juga bahwa P3SI adalah organisasi besar dengan anggota puluhan ribu. Ini adalah potensi yang sangat besar jika dikoordinir dengan baik dan benar.

“Jika semua anggota peduli, maka tidak sulit bagi P3SI untuk mensuskeskan semua program-programnya. Saya yakin P3SI akan mencapai pucak kemajuan jika semua anggota mau peduli terhadap kemajuan P3SI,” ungkap Ir.R.H.Moch Mahmud. Disela-sela acara, dilakukan pelantikan Pengurus Pengcam Galis.

Dalam sambutannya, Ir.R.H.Moch Mahmud mengatakan bahwa sebagai Ketua P3SI Pengda Bangkalan perlu disampaikan bahwa Pengurus Pengcam adalah ujung tombak dari setiap kegiatan yang ada di Bangkalan.

“Semarak tidaknya, berkualitas tidaknya setiap program di Bangkalan, bergantung dari Pengcam. Saya berharap Bangkalan bisa lebih maju dengan dukungan dari setiap Pengcam,” harap pemilik CTP Bird Farm Bangkalan. Diharapkan bisa terus terjalin koordinasi, membangun kebersamaan agar Bangkalan bisa lebih maju dan berprestasi.

Sementara itu, dari dalam arena diinformasikan bahwa kegiatan berjalan dalam kawalan cuaca mendung. Sejak awal hingga akhir, sinar matahari tidak terlalu menampakkan diri. Empat babak penjurian berlangsung tanpa ada halangan, sampai akhirnya ditetapkan posisi kejuaraan.

Untuk podium pertama, berhasil diraih oleh Sultan Domisol, amunisi Rikki Blega Bangkalan, perkutut ternakan CTP yang digantan pada nomor 106. Disusul kemudian Sahara, andalan Mawardi Burneh Bangkalan, produk ternak CTP yang menempati nomor gantangan 141 dan tempat ketiga diraih olehRaodeng orbitian Rokip Galis, ternakan LTM yang digantang pada nomor 60.

Mr.Chotim Keleyan Socah Bangkalan, sukses mengantarkan Singa Laga Jr, orbitannya ke posisi tujuh. “Singa Laga Jr adalah anakan dari Singa Laga amunisi saya yang sering masuk juara. Sekarang saya ternak dan anakannya ternyata keluar lumayan bagus. mudah-mudahan ke depan bisa terus juara,” harap Mr.Chotim CRV.
Usai penjurian, dilakukan cek ring untuk memastikan bahwa perkutut yang masuk kejuaraan sudah menggunakan ring P3SI. Cek ring dilakukan oleh juri dan dibantu oleh beberapa panitia. Dari hasil cek ring, semua menggunakan ring P3SI dan dinyatakan bahwa sudah tidak ada masalah.
