Sekitar 200 ekor perkutut usia muda, unjuk kebolehan dalam gelaran Liga Hanging Bangkalan Putaran 6 yang digelar pada Rabu, 16 Juli 2025. Menempati lokasi di Lapangan Sendi Desa Pateraman Modung, acara berlangsung dalam suasana yang tenang. Pasalnya lokasi yang ditempati berada jauh dari hiruk pikuknya aktifitas masyarakat.

Panitia sengaja memilih lokasi yang berada di lapangan tanpa ada pemukiman di sekitarnya, sehingga hanya ada aktifitas liga saja. “Lokasi yang kami pilih sangar nyaman dan tenang, jauh dari keramaian, jadi peserta bisa maksimal dalam memantau burung,” terang Parman salah satu panitia.
Meski nampak tenang, namun sesekali ada angin berhembus lumayan kencang, sehingga menambah perjuangan para perkutut yang digantang dalam sangkar. Membludaknya peserta diapresiasi oleh H.Abdul Wahid, selaku Ketua Pelaksana. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir. Lokasi yang kami pilih memang tergolong jauh, tetapi peserta tetap hadir untuk memenuhi undangan kami,” kelas H.Abdul Wahid.

Disampaikan juga permintaan ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Seperti pada pelaksanaan-pelaksanaan sebelumnya, juri duduk santai bersama pengurus. Ketua Pengda Bangkalan memimpin langsung acara duduk bareng bersama juri. “Briefing yang selalu kita laksanakan fungsinya untuk evaluasi atas apa yang terjadi hari ini, sehingga ke depan hal itu tidak akan terjadi lagi,” jelas Ir.H.R.Moch Mahmud.
Ditambahkan pula bahwa setiap kali ada yang perlu diselesaikan, maka jangan sampai ditunda. “Masalah yang terjadi hari ini, selesaikan hari itu pula. Jangan dipindah sampai besok apalagi lusa, sehingga masalah ini akan semakin membesar,” sambung Ketua Pengda Bangkalan.

Disinggung pula tentang program P3SI seperti kartu anggota. Untuk sosialisasi akan dilakukan lebih lanjut. Kartu anggota ini akan banyak memberikan manfaat, baik dari tingkat pusat sampai ke pengurus Pengcam. “Kartu anggota akan kami sosialisasikan lebih lanjut karena program ini bagus dan banyak manfaatnya,” ungkap pemilik CTP Bird Farm Bangkalan.
Disampaikan pula tentang kenaikan grade juri yang akan dilakukan setiap tahun. Untuk itulah dimohon kesiapan para juri untuk kenaikan juri. Harapannya juri Bangkalan bisa memiliki kualitas yang baik dan mampu menjadi juri senior dan bahkan nasional pada grade yang tertinggi yakni grade A.

Dalam acara tersebut ada beberapa komentar. Seperti yang disampaikan Sueb. “Yang perlu kita tekankan salam hitungan adalah harus kita samakan antara juri satu dengan lainnya, jangan sampai berbeda,” jelas juri nasional asal Blega Bangkalan. Hitungan dimulai setelah bunyi burung selesai dimulai dari hitungan 201 dan seterusnya.
Diharapkan juga untuk juri dan koordinator agar bekerjasama dalam memantau burung di awal-awal penjurian, karena disana banyak burung bunyi dan peserta berusaha agar burung miliknya terpantau dengan baik. Rian, juri yang baru saja naik grade menjadi Juri Nasional menyampaikan pendapat mengenai bahasa tubuh yang dilakukan juri.

Menurut Rian kadang peserta tidak paham dengan bahasa tubuh yang kita lakukan, maka perlu adanya sosialisasi tentang gerakan dari setiap bahasa tubuh. Semisal untuk masalah suara depan, suara tengah dan ujung perlu ada bahasa tubuh yang dipahami peserta, sehingga hanya dengan melakukan bahasa tubuh, maka peserta sudah paham apa yang dimaksudkan.
Abas, juri nasional asal Blega juga memberikan pendapat. Saat menghitung, maka tengah juri harus ditampakkan atau ditunjuk sehingga peserta tahu. Sementara itu dari dalam arena diinformasikan bahwa perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru dan penuh aksi dramatis. Empat babak penjurian berjalan sesuai harapan.

Sampai akhirnya penentuan posisi kejuaraan diputuskan. Untuk podium pertama, berhasil menjadi milik Dobrak, amunisi Samhaji Lantek Barat Galis, ring BMLT yang digantang pada nomor 71. Disusul kemudian King Jordan, andalan R.Surya Indra Bangkalan, produk ternak JBN yang menempati nomor gantangan 81 dan tempat ketiga dimenangkan oleh Sultan Domisol, ternakan CTP yang berada di nomor gantangan 126.

Usai penjurian, seperti biasanya, dilakukan cek ring untuk memastikan kepemilikan burung sudah menggunakan Ring P3SI, Cek Ring dilakukan oleh juri dan dibantu oleh panitia. Dari keseluruhan, semua peerta sudah menggunakan ring P3SI.
