Hari pertama Konkurs Liga Perkutut Indonesia Putaran 6, memperebutkan Piala Bergilir Cakra Adiningrat Bangkalan yang diselenggarakan pada Sabtu, 09 Agustus 2025 berjalan sukses dan lancar. Sebanyak 16 blok peserta (Kelas Piyik Bebas 6 blok, Kelas Piyik Yunior 6 blok dan Kelas Piyik Hanging 4 blok), ikut meramaikan agenda hasil kolaborasi Pengda P3SI Bangkalan dengan Yayasan Kesultanan Bangkalan.

Lapangan Amuse Bird Arena Tragah yang digunakan sebagai lokasi acara, benar-benar menjadi lautan manusia. Dukungan yang begitu besar dari kung mania di tanah air, menjadikan kegiatan ini mampu membuat lapangan sepertinya tidak mampu menampung melubernya peserta.

“Alhamdulillah hari ini menjadi hari pertama pelaksanaan Konkurs memperebutkan Piala Bergilir Cakra Adiningrat, berjalan lancar tanpa kendala,” terang Abdul Wahid selaku Ketua Pelaksana. Keberhasilan semua ini berkat kerja keras dari segenap panitia dalam menjalankan tugasnya masing-masing.

Juri yang ditugaskan sebagai juri vonis juga mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Hal ini berkat arahan dari Ir.H.R.Moch Mahmud, Wakil Ketua Bidang Penjurian P3SI Pusat dan Benny Mintarso, Ketua Bidang Penjurian P3SI Jawa Timur. Dalam arahannya sebelum acara dimulai, Benny Mintarso mewanti-wanti juri untuk bisa bekerja dengan profesional.

“Saya harap juri bisa menilai burung dengan rasa dan bukan dengan perasaan. Sebab kalau menggunakan perasaan, saya khawatir muncul perasaan gak enak sama yang punya burung, perasaan takut dan sebagainya,” tegas Benny Mintarso. Sebaiknya ketika menjuri dengan menggunakan rasa, maka saya yakin pasti akan tepat.

Ditambahkan juga untuk selalu menjalankan tugas dengan mengedepankan Pakta Integritas karena itu akan menjadi cara yang efektif. Disampaikan juga agar lembar penjurian jangan banyak coretan. Tulisan diharap bisa dibaca dengan jelas. Ditekankan pula pada juri untuk tidak memberikan PHP pada peserta.

Semisal ada peserta yang tanya, burung miliknya juara berapa, maka jawab saja untuk menanyakan ke bagian perumus. Ir.H.R Moch Machmud memberikan arahan agar juri bisa tetap fokus. “Juri harus tenang, jangan sampai tegang dan bahkan ada beban. Kalau juri tegang, berarti tidak siap,” jelas Ketua Pengda P3SI Bangkalan.

Tidak hentinya pemilik CTP Bird Farm ini memberikan arahan kepada juri untuk disiplin menjalankan tugas, tegas dalam bertindak dan berkeadilan. Ditekankan juga untuk menjalankan hitungan bahasa tubuh karena bisa meredam peserta. Hindari komunikasi secara lisan dengan peserta.

Jika ada protes maka serahkan pada Dewan Pengawas. Pemberian bendera 4 warna mama harus berkoordinasi dengan Dewan Pengawas. Disampaikan juga bahwa protes untuk peserta diberikan jangka waktu 15 menit. Apabila lewat dadi waktu itu, maka dinyatakan tidak ada protes.

Akhmad Mauludin juri nasional asal Sampang mengatakan agar juri harus merespon setiap yang yang dilontarkan peserta agar meredam teriakan. Sementara itu, cuaca cerah dan cenderung panas, mengawal acara dari pertama sampai akhir. Empat babak penjurian berlangsung tanpa hambatan.

Usai penjurian, pengecekan ring menjadi pemandangan yang bisa dilihat. Di meja rekap, akhirnya penentuan posisi kejuaraan dilakukan. Untuk podium pertama Kelas Piyik Bebas diraih oleh Laksana, amunisi Narko Sidoarjo, produk ternak Mulyo Kaang yang dikerek pada nomor 124.

Disusul kemudian Bisma, andalan Team Punto Jakarta, ternakan R.Anjani yang menempati nomor kerekan 251 dan tempat ketiga dimenangkan Dokter Cinta orbitan Dr.Purnomo Sidoarjo, ternakan Doremi yang bera di kerekan nomor 219. Pada urutan keempat, ada Bintang paru, jago anyar H.Totok Pabian Sumenep yang dikerek pada nomor 229..

H.Totok mengaku sejak Bintang Paru dibawa rawatan Farid, maka performanya menunjukkan kemajuan yang dignifikan. “Bintang Paru dirawat oleh Mas Farid dan saat ini mampu tampil sebagai pemenang keempat di LPI Bangkalan. Hasil yang harus saya syukuri dan nikmati,” ujar H.Totok.
Di Kelas Piyik Yunior, juara pertama berhasil menjadi milik Tatsaka, amunisi H.Malaleng Palu, ternakan OTE yang dikerek pada nomor 473. Tatsaka tampil tampa perlawanan dan membuat kejuatan dengan raihan nilai tertinggi untuk menduduki podium di barisan paling depan daftar kejuaraa.

Tatsaka seakan menjadi pembuktian bahwa amunisi H.Malaleng masih mampu tampil di gealran kandang macam dan berhasil menyingkirkan lawan. Diikuti oleh One Piece andalan Hariyanto Surabaya, ternakan RPM yang dikerek pada nomor 479. Dan tempat ketiga dimenangkan oleh Sultan Domisol orbitan H.Wawan Blega Bangkalan, ring CTP yang dikerek pada nomor 300.

Untuk Kelas Piyik Hanging, juara pertama berhasil menjadi milik Kopasgat, amunisi Defri Eyaka Cirebon Jawa Barat, produk ternak Palem yang digantang pada nomor 81. Dilanjutkan kemudian Palestine, andalan Ngudie Lavazza Tuban, ternakan HDL yang menempati nomor gantangan 166 dan Luko Joyo orbitan Hafid Kamal Bangkalan ring Bekkur Jaya yang digantang pada nomor 141 diurutan ketiga.
Diakhir acara panitia, mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran. Dukungan dan kerjasama yang dilakukan peserta sehingga pelaksanaan bisa berjalan dengan baik dan lancar serta sukses. Permintaan ma’af disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan.