Meski sempat tertunda dua kali, akhirnya gong pembuka Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Liga Perkutut Kepri sukses tergelar pada Minggu, 09 Februari 2025. Agenda awal kegiatan milik komunitas kung mania di Kepulauan Riau (Kepri) ini, akan dilaksanakan pada 12 Januari 2025 lalu. Namun karena kondisi cuaca, akhirnya pelaksanaan ditunda.

Panitia kembali mengagendakan pada Minggu, 19 Januari 2025, dan lagi-lagi peserta harus gigit jari, karena even harus tertunda untuk yang kedua kalinya. Kegagalan ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang ektrim dan harus membuat keputusan untuk menunda kegiatan, sampai benar-benar aman.
“Alhamdulillah hari ini kami bisa melaksanakan lomba yang sempat tertunda beberapa kali karena kondisi cuaca yang selalu hujan. Akhirnya kami bisa menggelar kegiatan tanpa lagi dikhawatirkan oleh turunnya hujan. Semua ini berkat doa dan harapan kita semua, sehingga pelaksanaan Liga perkutut Kepti 2025 Putaran 1 bisa kami mulai,” terang Satri Wibowo, selaku Ketua Pelaksana.

Cuaca cerah ini memang sempat membuat rasa khawatir karena adanya angina kencang yang bisa sewaktu-waktu membuat suasana kembali kacau. Namun sampai akhir, acara, kekhawatiran tersebut tidak terbukti dan semua peserta bisa menikmati jalannya penjurian. Buana Sentra Park Bukit Daeng Tembesi Batam, lokasi yang pilih seakan memberikan dukungan penuh.
Disampaikan pula bahwa kegiatan ini akan menjadi awal semarak hobi perkutut. “Dengan adanya liga kali ini, kami berharap hobi perkutut di Kepri semakin semarak, banyak bermunculan pemain dan juga andalan yang mampu membuat semangat rekan-rekan semakin tinggi,” harap pria yang akrab dipanggil Abu Aisyah.

“Hari ini adalah agenda perdana Liga Perkutut Kepri 2025. Kami memulai dengan semangat. Mudah-mudahan bisa berjalan sesuai rencana mulai dari awal hingga akhir,” sambung Satria Wibowo. Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan kegiatan ini harapan yang ingin dicapai adalah semangat dari rekan-rekan untuk tetap mengikuti dan mendukung setiap kegiatan serta meningkatkan muti serta kualitas sang orbitan.
Terselenggaranya kegiatan ini memang tumbuh dari semangat panitia untuk bisa menghadirkan kegiatan. Semangat pantang menyerah panitia untuk mewujudkan kegiatan ini patut untuk diapresiasi. Mulai dari persiapan sampai menjaring peserta. Benar-benar dilakukan tanpa menyerah.

Aksi panitia dalam menggugah kung mania untuk masuk menjadi peserta benar-benar tidak mengenal lelah. Disampaikan pula oleh Satria Wibowo bahwa perjuangan panitia untuk bisa merealisasikan gelaran ini sudah terbayar dengan lancarnya pelaksanaan. Bahkan menurut pengakuan Satria, beberapa jarak km dari lokasi acara, ternyata sempat turun hujan.
“Saya saat hendak pulang, di tengah jalan setelah lepas dari lokasi lomba, ada hujan turun. Makanya saya bersyukur di lokasi acara tidak sampai terjadi hujan. Kenyataan itulah yang membuat panitia bersyukur atas semua yang terjadi meski, sebenarnya secara jumlah peserta, kegiatan kali ini mengalami penurunan, walau tidak banyak.

“Awal pengumuman kegiatan 12 Januari 2025, panitia sempat mengumpulkan peserta sebanyak 74 orang dari tiga kelas yang kami buka yakni Dewasa Senior, Piyik Yuniur dan Piyik Hanging. Namun saat ini jumlah tersebut berkurang menjadi 68 peserta saja dari semua kelas. Hal ini karena banyak peserta yang lagi sibuk dengan pekerjaannya,” ungkap Satria Wibowo.
Kondisi ini memang sduah menjadi sebuah hal yang wajar dialami oleh setiap panitia, karena tidak semua peserta bisa mengikuti kegiatan ketika mereka dalam kondisi yang tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. “Saya memaklumi karena rekan-rekan juga sibuk, jadi kebetulan pas ada acara, mereka tidak bisa meninggalkan pekerjaan tersebut,” kata Satria lagi.

“Saya masih bersyukur karena peserta tidak sampai mengalami penurunan yang drastic. Untuk itulah kami sampaikan banyak terima kasih buat rekan-rekan yang telah berpartisipasi. Lebih kurangnya kami mohon ma’af. Bagi saya semua ini sudah luar biasa karena dukungan yang tinggi dari rekan-rekan,” tambah Satria Wibowo.
Diakhir acara, panitia mengumumkan hasil kejuaraan. Untuk podium pertama Kelas Dewasa Senior berhasil dimenangkan oleh Rolex amunisi H.Leng Singapore, produk Gamas yang dikerek pada nomor 61. Disusul kemudian Tanjiro andalan Satria Batam, ring Alwi yang dikerek pada nomor 44 sebagai peraih juara kedua.

Untuk tempat ketiga dimenangkan Dynamic orbitan Warsito Batam ternakan Puji yang dikerek pada nomor 43. Untuk Kelas Piyik Yunior, podium pertama berhasil menjadi milik Battousai amunisi Willy Batam, ring AW yang berada dinomor kerekan 23. Disusul kemudian Senopati Agustardi Tanjungpinang, ternakan OTE yang menempati nomor kerekan 40.
Untuk posisi ketida dimenangkan Zara, orbitan H.Leng Singapore, produk Long Champ yang dikarek pada nomor 31. Dan di Kelas Piyik Hanging, podium pertama menjadi milik Shin Tae Yong amunisi Agustardi Tanjungpinang, ternakan Sunan yang digantang pada nomor `6. Disusul Caracal milik Mudjianto Batam ternakan Alwi yang ada di gantangan 10 sebagai juara kedua dan urutan ketiga diraih Senopati milik Safar Batam ring Baskoro.
