Pelan namun pasti, semarak hobi perkutut Batam Kepri mulai terasa. Beberapa penyelenggaraan kegiatan sudah mendapatkan dukungan dan respon dari kung mania. Tahun 2025, Pengwil Kepri menggelar kegiatan liga bernama Liga Perkutut Kepri. Agenda perdana sukses tergelar dengan dukungan yang cukup besar dari peserta.

Begitu juga dengan gelaran kedua yang bertajuk Dolleng Cup, yang diselenggarakan pada Minggu 20 April 2025, angka perkutut yang berhasil masuk lapangan berhasil menembus angka 109 peserta. Jumlah ini tentu menjadi kabar menyenangkan karena Batam sudah mulai menunjukkan geliatnya dalam menyemarakkan hobi.
“Hari ini kita berhasil memecahkan rekor peserta terbanyak dengan jumlah 109 ekor burung,” tegas Willy salah satu panitia. Selama ini angka perolehan peserta dengan jumlah terbesar diraih tahun 2024 lalu. “Dalam gelaran Pahlawan Cup yang pada November 2024 lalu, panitia berhasil mendatangkan 104 peserta, hari ini jumlah tersebut terpecahkan,” ungkap Willy.

Perjuangan panitia dalam menghadirkan peserta patut di apresiasi. Mereka aktif menjemput bola dengan harapan para kung mania yang selama ini belum memberikan dukungan, berubah mendukung penuh kegiatan yang menempati lokasi di Lapangan Buana Central Park Bukit Daeng Tembesi Batam.

Angka demi angka yang berhasil dikumpulkan menjadi sangat berarti bagi perjalanan hobi perkutut di Batam. Hobi perkutut di Batam memang tidak bisa di samakan dengan penyelenggaraan lomba di Pulau Jawa. Namun semangat mereka, para panitia untuk menghadirkan sebuah gelaran, tidak bisa dianggap enteng.
Di tengah kesibukan para panitia, mereka masih menyempatkan diri untuk melihat dan menganalisa, persiapan apa saja yang sudah dan belum dilakukan. Koordinasi yang tersusun rapi menjadikan semua pekerjaan terasa lebih mudah dan enteng. Satu sama lain saling mengisi untuk memenuhi pekerjaan yang belum terselesaikan.

Sebuah gambaran dan aksi nyata yang kompak dilakukan panitia untuk mewujudkan hobi perkutut bisa lebih maju dan berkembang lewat program liga. H.M.Choirul Anwar, Ketua Pengwil Kepri mengaku salut dengan apa yang dilakukan panitia dalam mensukseskan acara Liga Perkutut Kepri.

“Salut buat panitia yang bersedia bergerak agar pelaksanaan liga berlangsung sukses dan diikuti oleh peserta dalam jumlah yang selalu bertambah. Mudah-mudahan apa yang dilakukan panitia bisa terus ada dan tidak pernah menyerah,” tegas pemilik Alwi Bird Farm Batam.
Semarak kegiatan liga kali ini, tidak lepas dari dukungan kung mania penggila lomba dari Pekanbaru. Meski harus menempuh perjalanan cukup jauh dari Pekanbaru menuju Batam, namun tidak sampai menyurutkan semangat mereka. Antoni, salah satu peserta dari Pekanbaru mengaku ingin merasakan sensasi berlomba di Batam.

“Saya datang bersama rekan-rekan sebanyak 5 orang dengan jumlah perkutut 8 ekor. Tujuan kami adalah ingin menjalin silaturrahmi dengankung mania di Batam,” terang Antoni. Meski tidak membawa amunisi handal, namun harapan tetap ada untuk bisa membawa pulang trophy juara pada kelas yang diikuti.

“Kami bawa burung yang kebetulan siap, karena beberapa burung ada yang lagi ngurak dan tidak mungkin untuk dipaksakan turun lomba. Yang penting kami hadir untuk meramaikan lomba di Batam bersama yang lain,” sambung Antoni. Sampai pelaksanaan acara, panitia berhasil menghadirkan peserta dengan jumlah

“Kami senang karena ada peserta dari luar seperti Pekanbaru dan Tanjungpinang yang bersedia hadir meramaikan kegiatan ini,” kata Satir Wibowo, salah satu panitia. Terlebih lagi bahwa mereka pulang dengan membawa kenang-kenang berupa kemenangan. “Mereka akhirnya pulang dengan membawa prestasi berupa trophy sebagai bentuk penghargaan. Ini yang membuat kami bangga,” sambung Satria Wibowo.

Kegiatan kali ini juga menjadi pamer kualitas burung milik para penggilan lomba. Kehadiran mereka bukan sekedar silaturrahmi semata, tetapi ingin mengukur kemampuan para jawara yang akhirnya bertemu dalam satu lokasi untuk menentukan siapa yang sebenarnya layak menyandang predikat jawara.

Cuaca cerah semakin menjadikan kegiatan ini benar-benar mempertontonkan kualitas burung yang ada di atas kerekan dan gantangan. Empat babak penjurian berlangsung tanpa hambatan. Juri yang bertugas dituntut untuk memilih siapa yang layak menjadi juara. Samoai akhirnya, penentuan posisi di masing-masing kelas.

Untuk Kelas Dewasa Senior, podium pertama berhasil menjadi milik Rolex amunisi lawas H.Ling Singapore produk Gamas yang dikerek pada nomor 70. Disusul kemudian Capit andalan KingKang BF Batam ternakan ET yang menempati nomor kerekan 72 dan tempat ketiga menjadi milik Singunggung orbitan Mardison Pekanbaru, ring OTE yang dikerek pada nomor 87.

Di Kelas Piyik Bebas, Senopati amunisi Agustadi Tanjung Pinang ternakan OTE yang dikerek pada nomor 27 menjadi yang terbaik pertama. Disusul kemudian Closet andalan Warsito Batam, produk PUJI yang dikerek pada nomor 11 dan Pahit Udah orbitan Antoni Pekanbaru produk ternakan OTE yang berada di nomor 10 sebagai peraih juara ketiga.
Untuk Kelas Piyik Hanging, juara pertama berhasil diraih Fiber amunisi Warsito Batam ring PUJI yang berada di nomor gantangan 06. Disusul kemudian Bejo andalan Haris Batam, ternakan Alwi yang digantang pada nomor 11 sebagai peraih juara kedua dan podium ketiga menjadi milik Cupang Serit orbitan Willy Batam, ring KingKang yang ada di nomor gantangan 17.

Usai acara penjurian, dilakukan cek ring kepada peserta untuk memastikan apakah burung mereka sudah menggunakan ring P3SI atau bukan. Cek ring dilakukan langsung oleh juri dibantu panitia yang turun langsung ke lapangan untuk mengecek ring.
Ery Lim, salah satu juri yang bertugas sebagai pengecek ring mengaku bahwa hal itu harus dilakukan sebagai syarat mutlak dalam setiap kegiatan. “Cek ring dilakukan untuk memastikan apakah burung milik peserta sudah menggunakan ring P3SI atau bukan, karena ini adalah program P3SI Pusat,” terang pria yang lolos mengikuti diklat penjurian di Surabaya beberapa waktu lalu.

Diakhir acara, segenap panitia mengucapkan terima kasih atas perhatian, kerjasama dan dukungan yagn diberikan peserta, terutama dari luar daerah. Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan. Sampai jumlah pada penyelenggaraan kegiatan berikutnya.
