Minggu, 27 April 2025 konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Liga Perkutut Lombok kembali digelar. Kali ini kegiatan tersebut sudah memasuki seri ke-2. Masih menggunakan lapangan Taman Gitar Batu, even ini menjadi agenda Pengda Lombok Tengah yang dimotori oleh H Nano, Mahdi dan team.

Sama seperti pada kegiatan sebelumnya, liga kali ini masih memperebutkan kejuaraan Kelas Dewasa Senior, Dewasa Yunior dan Piyik Hanging. Meski animo kung mania dalam gelaran kedua ini kurang, disebabkan oleh agenda lain yakni bertepatan dengan musim haji, tapi para petarung tetap menampilkan gaco terbaik.
Mereka tetap berharap untuk bisa meraih supremasi kejuaraan serta jadi penguasa klasmen Liga Perkutut Lobok yang sangat bergengsi. Masing-masing petarung sudah mempersiapkan gaco terbaiknya. Meraka sadar bahwa dalam kompetisi pasti ada yang menang dan ada pula yang kalah.
Yang pasti antusias peserta tidak berkurang untuk berinovasi dan memoles gacoannya agar moncer, termasuk mengikuti kegiatan lomba dan lelang burung yang disupport oleh Carpenter Bird Farm. Ternyata respon mereka pada acara lelang luar biasa terhadap produk yang ditampilkan. Seluruh produk langsung sold out alias habis di eksekusi rekan-rekan kungmania.
Mereka para pengeksekusi mengaku akan menjadikan produk yang baru saja mereka dapatkan untuk calon gaco dan bahan kandang. Sementara itu persaingan perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru dan menegangkan. Di Kelas Dewasa Senior kembali direbut oleh produk lokal CRN Bird Farm.
Produk tersebut sudah ditake over oleh kungmania Madura yang sudah berdomisili di Lombok yaitu M Mattoli dengan gaconya Intan Trisakti yang akhirnya kembali menempati podium 1 setelah persaingan ketat dengan Marcus milik Team Carpenter ring HDL dan Pahlawan milik Made BDB Bird Farm.
Keduanya harus mengakui keunggulan Intan Trisaksi dan harus menerima podium dua dan tiga. Di Kelas Dewasa Yunior, gaco baru milik Team Batur Bird Farm yakni Femonemal yang merupakan produk Jupiter Bird Farm melesat meninggalkan lawannya. Sesuai dengan namanyaFenomenal berhasil meninggalkan lawan-lawannya.
Disusul Godam milik Team Carpenter dan Pisau Terbang milik Aziz produk Galih Bird Farm. Dan di Kelas Piyik Hanging, kembali sang raja piyek Budianto mendominasi hingga berhak podium pertama dengan gaco Nagata JR produk sendiri yakni orbit Bird Farm, Disusul peternak newcomers yakni BLT Team dengan Tasya dan Mahesa diurutan 2 dan 3.
Keduanya dikawal langsung peternak sekaligus pemiliknya Samuel, semakin menambah seru persaingan, sebagai calon muda yang dipersiapkan untuk kedepan naik ke kelas Dewasa mulai dilatih dan tampilkan untuk melihat potensinya di Kelas Piyik Hanging.
Dari pantauan redaksi walaupun perlombaan terkesan agak sepi karena terbentur musim Haji, tapi animo dan antusias peserta tidak berkurang, justru info yang didapat banyak kungmania Lombok yang mentake over burung juara dan calon juara dari luar pulau.
Tentunya burung-burung tersebut masih akan dipoles dan dilatih untuk diikutkan dilomba berikutnya untuk mengejar prestasi dan podium serta juara klasmen LPL yang memang jadi incaran kungmania Lombok. Lomba di Lombok juga memiliki daya tarik sendiri hingga Yogi HDL Bird Farm Menganti Gresik ikut hadir dan memantau.
Misi datang ke Lombok selain untuk silaturrahmi juga mencari burung-burung potensial untuk diorbitkan di liga lebih besar. Yogi sendiri memang memberi pesan agar kompetisi dijaga. “Kompetisi dan aura lomba di Lombok beda, guyub rukun, lapangan nyaman, burung terpantau jelas dan rasa kebersamaan tinggi, tinggal jam terbang untuk juri agar lebih fokus, jam terbang ditingkatkan,” terang Yogi.
Lebih lanjut disampaikan agar juri bisa menjadi pengadil yang bisa menentukan kualitas burung juara dengan sikap yang tegas, hanya kaku dan mungkin terlalu hati-hati. Disampaikan pula bahwa selebihnya lomba di Lombok memang keren, nyaman dan merekomendasikan kungmania Indonesia sekali-kali menjajal lomba di Lombok yang memiliki sensasi dan nuansa yang berbeda.
Di akhir lomba segenap panitia lomba mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya atas kekurangan dan terima kasih sebesar-nyanya untuk kehadiran dan partisipasinya untuk semua kungmania yang sudah turut meramaikan, karena kita mengadakan ini untuk kita semua bersama katanya.
