Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Liga Perkutut Madura Seri 4, Ottoman BF Cup Sumenep sukses menghadirkan 15 blok peserta (Dewasa Senior 1 blok, Dewasa Yunior 1 blok, Piyik Bebas 6 blok, Piyik Yunior 5 blok dan Piyik Hanging 2 blok). Angka tersebut sebenarnya bisa saja lebih besar andai panitia masih memberikan kesempatan pada kung mania untuk membuka kesempatan.

“Panitia banyak menolak peserta, hampir disetiap kelas,” terang Ustadz Rifki panitia bagian pendaftaran. Penolakan ini didasarkan oleh pertimbangan karena kebutuhan juri yang tidak mencukupi, sehingga kalau dipaksakan, maka akan berdampak pada penyelenggaraan itu sendiri.

Membludaknya peserta sudah terasa sejak awal, saat pendaftaran dibuka. Beberapa kung mania langsung menyerbu dan menghubungi pihak pendaftaran untuk memastikan dirinya masuk menjadi peserta. Sukses menghadirkan peserta salam jumlah besar ini mendapatkan respon luar biasa dari Ketua Pengda Sumenep.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah memberikan dukungan dan perhatian pada kegiatan ini,” jelas Ketua Pengda Sumenep. Seperti pada kegiatan sebelumnya, briefing juri masih menjadi agenda yang tidak dilewatkan. Hadir dalam acara temu muka kali ini, Wakil Ketua Bidang Penjurian P3SI Pusat yang juga Ketua Pengda Bangkalan, Ir.R.H.Moch Mahmud.

Dalam wejangan mengatakan agar juri tetap menjadi pengadil yang profesional. “Kita selalu mengevaluasi dan menyampaikan apa yang harus dilakukan. Hargailah panitia yang sudah capek mempersiapkan. Ini bukan pekerjaan ringan,” tegas tokoh yang akrab dipanggil Ra Mahmud.

Pesan lain yang disampaikan agar juri bisa tegas dalam bertindak dan juju serta berkeadilan. “Saya ingin kalian menjadi juri yang profesional dan berkualitas. Pakai bahasa tubuh karena hal ini bisa meredam teriakan peserta,” sambung pemilik CTP Bird Farm Bangkalan. Ditambahkan pula untuk koordinator jangan sampai menunjukkan keragu-raguan salam memutuskan.

Kalau masih ragu, maka koordinasi dengan Dewan Juri. Sebab jika ragu, maka akan dimanfaatkan oleh peserta. Diinformasikan juga bahwa protes yang akan dilakukan, disediakan waktu 30 menit setelah proses rekapitulasi dilakukan. Pesan yang lebih penting lagi adalah agar juri tidak saling menyalahkan.

“Jangan sekali-kali makan tulang kawan dan jangan saling mengkambing hitamkan kawan karena Anda akan di adu domba. Jangan sekali-kali menitip burung ke sesama juri. Teman sesama juri dititipin burung. Kalau ada, tolong lapor ke saya. Pesan saya selanjutnya jangan bersentuhan dengan ring palsu, kalau ada yang coba-coba maka akan dicabut SK-nya,” ancam Ir.R.H.Moch Mahmud.

Disampaikan pula bahwa kepada para juri untuk membina para pemula, biar peserta menjadi peserta yang santun, Buat acara sarasehan atau acara apapun agar pemula bisa paham sistem penilaian. Ketua Pengda Sumenep, juga menyampaikan keinginan yang sama. “Mohon dukungan dan untuk sukseskan acara LPM ini,” jelas Kades H.Matsin.

Diharapkan juri untuk menyayangi diri sendiri. “Kalian tidak perlu kasihan sama saya dan juga Ra Mahmud. Jika sampeyan kena sanksi maka sampeyan tidak kasihan sama diri sendiri. Ini penting untuk diperhatikan agar kinerja kalian benar-benar dinilai professional dan mampu menjalankan tugas sesuai aturan,” papar pemilik Bintang Surya Bird Farm Bluto.

Akhmad Mauluddin, juri nasional asal Sampang memberikan komentar. “Hitungan harus jadi kesepakatan. Jangan hanya menghitung jumlah bunyi tetapi juga menilai kualitasnya. Ketika memberikan keputusan tolong jangan ragu karena itu dimanfaatkan oleh peserta, ketika sudah yakin maka langsung putuskan,” ujar Akhmad Mauluddin.

Juri nasional Sampang ini juga memberikan arahan agar juri bisa membantu juri penilai di babak-babak awal karena ini sangat riskan dan penjurian untuk di pantau betul. Jangan pilih-pilih punya siapa, jangan karena punya teman atau rekan dekat. Juri adalah team work, saling kerjasama agar pekerjaan bisa lancar.

Siswoko Raharjo, Koordinator Penjurian Liga Perkutut Madura 2025 juga memberikan arahan agar juri tidak menilai berdasarkan kedekatan. “Nilailah burung apa adanya, jangan ada apanya. Saya juga berharap juri jangan takut terutama juri dari luar Madura. Jika kalian benar, maka kami siap memback-up,” tegas Siswoko Raharjo.

Seperti pada kegiatan lainnya, seluruh HP milik juri dikumpulkan jadi satu, kemudian dimasukkan kotak plastic. Hal ini dilakukan untuk menjadikan juri lebih dipandang professional. “HP sengaja kami amankan dengan tujuan agar menghindari fitnah,: ungkap Ketua Bidang Penjurian Pengda Bangkalan.

Kusno, juri nasional asal Sumenep memberikan masukan. “Hati-hati dengan tanda nominasi, kadang ada yang dikasih bendera nominasi, tapi ternyata burung yang bersangkutan tidak masuk kejuaraan,” kata Kusno. Usai acaa duduk bareng, dilakukan pembukaan acara yang diawali dengan sambutan Agus Hariyanto, Anggota DPR Kabupaten Sumenep.

“Kegiatan ini saya harapkan bisa menjadi cara dan jalan untuk mempererat tali silaturahmi. Semoga ke depan kegiatan seperti ini bisa terus kita lakukan dan semarakkan serta mendapatkan ridho dari Allah SWT,” harap Agus Hariyanto. Sambutan berikutnya disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sumenep yang mewakili Bupati Sumenep yang berhalangan hadir.

Dalam sambutannya, mengatakan bahwa perkutut merupakan warisan budaya leluhur yang harus dilestarikan. Diharapkan pula dengan kegiatan meriah seperti itu, maka sudah waktunya lomba perkutut masuk agenda Kabupaten Sumenep, sehingga setiap tahun bisa terlaksana dengan dukungan dari pemerintah setempat.

Sementara itu dari dalam arena diinformasikan bahwa kegiatan berjalan dalam kondisi cuaca cerah dan berawan. Angin kadang berhembus lumayan kencang dan membuat sangkar yang ada di atas kerekan ataupun gantangan ikut bergoyang. Empat babak penjurian berlangsung tanpa ada masalah.

Usai penjurian dilakukan cek ring untuk memastikan kepemilikan ring yang digunakan perkutut apakah sudah ada atau belum. Cek ring dilakukan langsung oleh juri, cewan juri dibantu oleh panitia. Setelah dilakukan perekapan, akhirnya ditentukan posisi kejuaraan di masing-masing kelas.

Untuk Kelas Dewasa Senior podium pertama berhasil menjadi milik Slipknot amunisi Bambang Sutrisno Bangkalan, produk ternak CTP yang dikerek pada nomor 28. Disusul kemudian Putra Kadur andalan H.Hairul 3 Bintang Pamekasan, ternakan Atlas yang menempati nomor kerekan 38.

Dan tempat ketiga dimenangkan ANggun Bell-Man orbitan Frans Bell-Man Cilegon Banten, produk ternak Dewata Bali yang menempati nomor kerekan 31. Di Kelas Dewasa Yunior, posisi pertama dimenangkan oleh Paku Alam, amunisi H.Fahmi Sekar Anom Group Pamekasan, ring Naura yang dikerek pada nomor 48.


Disusul kemudian Logizz andalan Firman/NA Group Pamekasan perkutut bergelang Palem yang dikerek pada nomor 55 dan tempat ketiga dimenangkan oleh Kemuning Prima orbitan Dede Primarasa Bandung ring DKA yang dikerek pada nomor 67. Di Kelas Piyik Bebas, podium pertama menjadi milik Bunga Tanjung, amunisi Rasid Mabes Pamekasan, ring Ronggolawe yang dikerek pada nomor 266.


Menyusul pada urutan kedua, Sogoi andalan H.Hosni Asqa BF Pamekasan, ring Azqa yang dikerek pada nomor 191 dan tempat ketiga diraih oleh Janda Pirang orbitan H.Sunahwi Talango ring ASM yang berada di nomor kerekan 118. Untuk kelas Piyik Yunior, juara pertama diraih oleh Akar bahar amunisi Heru NHD Sumenep, ring Sumber Urip yang dikerek pada nomor 529.

Disusul kemudian Las Vegas, andalan Bintang Surya Bluto Sumenep, ternakan Jasika yang menempati nomor kerekan 502 dan tempat ketiga diraih oleh Super Diva orbitan Erwin Cakrawala Jakarta, ring Cakrawala yang berada di nimor kerekan 406. Dan di Kelas Piyik Hanging, juara pertama diraih oleh Jurang Penatas amunisi H.Syaiful Ottoman BF Karang Anyar Sumenep, ring YKS Kalijodoh.

Disusul kemudian Sky Wall andalan Gus Syani Ras Pamekasan ternakan NN yang digantang pada nomor 47 diurutan kedua dan tempat ketiga dimenangkan oleh Putra Dafa orbitan Abd Gany Pagar Batu perkutut bergelang Ulan 84 yang digantang pada nomor 39.