Minggu, 28 September 2025, lapangan Tamba’an Camplong Sampang nampak ramai dikunjungi kung mania. Mereka hadir dalam rangka memenuhi undangan panitia Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Liga Perkutut Madura Putaran 6. Lokasi ini sebenarnya bukan pilihan awal karena rencana pertama liga akan diselenggarakan di Lapangan yang berada di Desa Bira Sokobanah.

Namun karena ada sesuatu hal maka akhirnya mengalami perubahan. “Rencana awal Liga Perkutut Madura akan dilaksanakan di Lapangan Desa Bira Tengah Sokobanah, tapi pindah ke Lapangan Tamba’an Camplong,” jelas Abdul Wahid Punto selaku ketua panitia. Perubahan ini memang mendadak.
Panitia hanya memiliki waktu 5 hari untuk melakukan persiapan di lokasi yang baru. “Kamu hanya punya waktu 5 hari untuk mempersiapkan tempat di lokasi baru, tapi Alhamdulillah semua rampung berkat dukungan dan kerjasama dari panitia dan semua pihak,” sambung Wasid Punto.

Kerjasama yang kuat dari panitia, diikuti pula oleh dukungan yang luar diberikan Dewan Pengurus Liga Perkutut Madura. Seluruh Ketua Pengda (Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep) hadir sebagai bentuk perhatian dan kepedulian. Sebelum acara penjurian dimulai, seperti biasanya juri bersama pengurus melakukan briefing untuk mengingatkan juri agar bisa menjalankan tugas dengan baik dan benar.

“Saya mengharap agar juri jangan sampai lalai dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab,” terang H.Hasan Ketua Pengda Sampang. Lebih lanjut nut disampaikan bahwa juri juri harus tetap fokus dan jangan sampai memberikan kesan memilih burung tertentu.
“Saya berharap agar juri bisa dari play dalam menilai burung, jangan memilih milik siapa,” harap H.Hasan. Wakil Ketua Pengda Mujiburohman menekankan agar juri bisa menjadi salah satu penentu sukses gelaran. “Pada prinsipnya menggelar lomba itu sulit, apalagi dengan kondisi yang pindah lokasi. Tetapi atas support dan dukungan, kami berikhtiar dan kamu tetap lanjutkan berkat dukungan dan support rekan-rekan,” ungkap Mujiburohman.

Untuk itulah apa yang sudah dilakukan, jangan sampai diciderai oleh sifat kecurangan yang dilakukan juri. “Kamu komitmen untuk fair play, maka dari itu mari kita hargai apa yang sudah dilakukan panitia,” harap Wakil Ketua Pengda Sampang. H.Matsin Ketua Pengda Sumenep mengatakan bahwa breifing itu penting dengan tujuan untuk mengingatkan.

“Kita semua paham soal penjurian, namun karena kita memiliki sifat lupa sehingga perlu adanya breifing untuk mengingatkan juri agar tetap berkerja secara fair play,” jelas Kades H.Matsin. Ditambahkan pula bahwa eman-eman marwah yang sudah dibangun, andai rusak oleh ulah yang tidak bertanggung jawab.
H.Abd.Aziz Ketua Pengda Pamekasan mengatakan hal yang sama. “Saya sarankan pada semua juri agar berhati hati dalam menilai. Jangan takut provokator meski berlebihan, sehingga penjurian bisa berlangsung normal. Jangan takut diancam karena semua sudah ada aturannya,” tegas Ketua Liga Perkutut Madura.

Untuk itulah diharapkan agar juri bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan benar. Ir.H.R.Moch Mahmud Ketua Pengda Bangkalan ketika memberikan wejangan sempat mempertanyakan kepada juri apakah Liga Perkutut Madura akan dilanjut atau tidak. Dengan kompak juri mengaku “lanjut”.

“Saya mengamati bahwa juri wajib paham Pakta Integritas. Juri harus disiplin, tegas dalam bertindak dan berkeadilan salam bertindak,” jelas Ketua Pengda Bangkalan. Begitu juga dengan Dewan Pengawas harus memerankan tugas gandengan baik dan benar. Dewan Pengawas harus melakukan klarifikasi ketika ada masalah.
Yang tidak kalah penting disampaikan adalah soal bahasa tubuh yang harus selalu diperhatikan kepada peserta, sehingga terkesan ada perhatian. Diakhir penyampaian, bahwa akan ada surat peringatan untuk juri ang yang tidak disiplin. Surat ini nantinya akan menjadi surat skorsing jika juri yang bersangkutan tidak mengindahkan atau melalaikan.

Akhmad Mauludin, juri nasional Sampang yang diberikan kesempatan menyampaikan bahwa intinya juri harus menjalankan Pakta Integritas. “Kalau kita lakukan dengan sungguh-sungguh, maka kita akan aman dan tidak ada masalah. Jangan ada kebijaksanaan, sesuaikan dengan apa yang terjadi di lapangan,” saran Akhmad Mauludin.

Ditambahkan pula bahwa bahasa tubuh harus tetap menjadi perhatian dan perlu ditunjukan pada peserta sehingga mereka menjadi paham. Hal senada disampaikan juga Sayadi Dewan Pengawas asal Sampang. “Setelah saya temui, pemicu utama sekarang ini adanya protes dari peserta karena bahasa tubuh yang tidak ditunjukkan.

“Bahasa tubuh sangat vital sehingga perlu dilakukan dan diperlihatkan kepada peserta. Jika hal ini dilakukan, maka kita akan aman dan lancar,” kata Sayadi. Sementara itu dari dalam lapangan diinformasikan bahwa acara berlangsung sukses dan lancar. Di pelaksanaan, panitia berusaha menghitung jumlah tiket sebelum dibagikan kepada peserta.
Disaksikan beberapa peserta yang sudah berada di lokasi, penghitungan dilakukan di depan semua pihak. Sebanyak 10 blok peserta (Dewasa Senior 1 blok, Dewasa Yunior 1 blok, Piyik Bebas 3 blok, Piyik Hanging 3 blok dan Piyik Hanging 2 blok), meramaikan perebutan posisi kejuaraan.

Cuaca cerah dan cenderung panas mengawal proses penjurian dari babak pertama sampai akhir. Hembusan angin yang cukup kencang sempat membuat para jawara yang berada di atas kerekan dan gantangan sedikit terganggu. Mereka dipaksa untuk tiarap dan tak mampu mempertontonkan suara terbaiknya karena kondisi angin.

Di atas kerekan dan gantangan, sangakr yagn berisi burung, terlihat bergoyang kencang yang membuat perkutut di dalamnya tak mampu mengeluarkan suara terbaiknya. Sampai akhirnya penentuan posisi kejuaraan ditentukan. Untuk perolehan podium, bisa disimak langsung pada tabel kajuraan.
Pengecekan ring juga dilakukan usai proses penjurian dilakukan, yang bertugas untuk melakukan cek ring adalah juri yang bertugas. usai penuirian juga terjadi deal, antara Syaiful kung mania Sumenep dengan Selamat, Banasareh Barat Lenteng Sumenep, perkutut bernama Hinomaru yang sukses berebut kejuaraan di Kelas Piyik Bebas.

“Alhamdulillah burung saya Hinomaru di take over Bapak Salamet Banasare Barat. Beiau melihat dan mematau langsung saat berada di atas kerekan. Meski belum tampil maksimal karena angina kencang, tapi Bapak Salamat sudah memastikan untuk emngambil alih kepemilikan Hinomaru,” ungkap Syaiful. Diakhir acara, segenap panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan, kerjasama yang diberikan kung mania peserta.

Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang belum berkenan. Usai penjurian seluruh juri yang bertugas melakukan evaluasi. Catatan yang didapat bahwa juri sudah menunjukkan kinerja terbianya sebagai juru vonis dan mampu menjalankan tugas dengan baik dan benar dengan tidak adanya protes dari peserta.
