Gelaran perdana Liga Perkutut Sumenep 2025 yang dihelat pada Minggu, 26 Januari di Lapangan Karang Anyar Kalianget, membuat panitia dan juga Pengda tersenyum. Pasalnya even awal ini mampu menghadirkan peserta sesuai target yang direncanakan. Delapan blok yang disediakan, penuh sesak oleh peserta.

Bahkan, andai saja panitia masih membuka kesempatan bagi kung mania untuk menjadi peserta, angka tersebut bisa saja berubah lebih banyak. “Alhamdulillah hari ini Liga Perkutut Sumenep 2025 Seri Perdana bisa terselenggara dengan hasil memuaskan, terutama di angka perolehan peserta,” tegas Kades H.Matsin selaku Ketua Pengda Sumenep.
Lebih lanjut disampaikan bahwa berdasarkan brosur yang tersebar, panitia menargetkan peserta sebanyak delapan blok dengan rincian di Kelas Dewasa Bebas 2 blok, Kelas Piyik Bebas 2 blok, Kelas Piyik Yunior 2 blok dan Kelas Piyik Hanging 2 blok. Namun seiring perjalanan waktu, ada perubahan jumlah blok yang diikuti peserta.

Di Kelas Dewasa Bebas yang berubah menjadi 1 blok, sedangkan Kelas Piyik Bebas bertambah menjadi 3 blok. Untuk Kelas lain tetap sesuai target awal. “Jumlah delapan blok untuk semua kelas adalah perolehan yang luar biasa diraih untuk tahun 2025. Sebab pada tahun 2024, maksimal peserta hanya 7 blok di semua kelas,” ungkap Kades H.Matsin.

Adi Siswanto, panitia bagian tiket mengakui bahwa jumlah blok yang diperoleh bisa saya bertambah jika blok masih ada. “Liga perdana ini antusias peserta luar biasa. Seluruh kelas penuh bahkan ada yang belum bisa ikut karena tiket sudah habis,” jelas Adi Siswanto. Lokasi yang tidak memungkinkan serta waktu yang sudah mepet menjadi pertimbangan panitia untuk tidak membuka blok baru.
Ditambahkan pula bahwa pada liga tahun ini ada aturan yang diberlakukan pada peserta agar bisa melakukan pembayaran (transfer) terlebih dahulu. “Kami dari Pengda membuat aturan baru bahwa setiap peserta yang ingin mengamankan tiketnya, maka harus transfer dan melunasi dulu, sebab jika tidak, maka kesempatan akan diberikan pada peserta yang mau melunasi,” urai pemilik Bintang Surya Bird Farm Bluto.

Aturan ini diberlakukan sebagai bentuk kerjasama antara peserta dan penyelenggara. Dengan cara transfer ini, maka panitia bisa menghitung berapa jumlah peserta yang sudah positif hadir, sehingga akan menyesuaikan dengan kebutuhan lain, seperti juri, trophy, konsumsi dan yang lain.

“Kami memberlakukan transfer bagi peserta bukan karena kami tidak percaya mereka, tapi semua ini kami lakukan untuk memudahkan pekerjaan panitia dalam menghitung kepastian jumlah peserta dan kebutuhan yang harus disediakan, sehingga tidak sampai membuat peserta kecewa,” ungkap Kades H.Matsin.

Untuk itulah perlu dimaklumi dengan adanya aturan baru jika ada peserta yang kurang berkenan. Yang pasti aturan ini akan terus ditetapkan untuk liga-liga selanjutnya. “Saya mohon kesadaran, kerjasama dan perhatian dari rekan-rekan agar pelaksanaan liga bisa berjalan sesuai harapan,” harap Kades H.Matsin lagi.

H.Soeharto, Ketua Pelaksana mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan peserta. “Saya atas nama ketua pelaksana Liga Perkutut Sumenep 2025 seri pertama mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan peserta, sehingga kegiatan ini bisa terlaksanan sesuai harapan,” jelas Kades Karang Anyar.

Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hall kurang kurang berkenan. “Kami sudah melakukan persiapan secara maksimal lewat koordinasi dengan Pengda Sumenep dan juga pengurus yang lain, agar pelaksanaan liga bisa berjalan sesuai harapan, jika masih ada yang kurang, maka kami atas nama panitia meminta ma’af yang sebenar-besarrnya,” ungkap H.Soeharto.

Disampaikan juga bahwa pelaksanaan liga kali ini benar-benar diikuti oleh mayoritas kung mania Sumenep. “Saya katakan bahwa 99 persen peserta Liga Perkutut Sumenep 2025 seri perdana, diikuti oleh peserta asal Sumenep, 1 persen selebihnya dari Pamekasan. Hal ini sebuah dukungan yang luar biasa dari rekan-rekan,” ungkap Kades H.Matsin.
Sukses panitia dalam menghadirkan peserta dalam jumlah besar, diikuti pula dukungan cuaca yang cerah. Sepanjang proses penjurian berlangsung, sinat matahari menyapa mereka dan membuat pertarungan di atas tiang kerekan dan juga gantangan berlangsung sengit dan penuh aksi dramatis.

Empat babak penjurian berlangsung begitu seru dan menakjubkan. Para peserta yang ikut ambil bagian, seakan ingin mempertontonkan kemerduan suara miliknya agar bisa mendapatkan nilai tertinggi. Namun juri memiliki kriteria yang harus diterapkan untuk memastikan siapa yang berhak mendapatkan nilai paling bagus.

Sampai akhirnya penentuan posisi kejuaraan ditetapkan. Untuk podium pertama di Kelas Dewasa Bebas, berhasil menjadi milik Camelia amunisi H.Sunahwi Talango, produk Ababil yang dikerek pada nomor 30. Kemenangan ini berkat raihan bendera tiga warna hitam. “Camelia kali ini hanya kurang bunyi saja, jika rajin bisa empat warna,” ungkap Kacong yang mengawal langsung sang rawatan.

Disusul kemudian Maong Bodas, andalan H.Sakur Bluto Sumenep, perkutut ternakan HSK yang dikerek pada nomor 19 dan tempat ketiga diraih Prabowo orbitan H.Masdar Talango, produk PJR yang menempati nomor kerekan 21. Untuk Kelas Piyik Bebas, juara pertama diraih Golden Boy, amunisi H.Nisa’i Talango, produk terak DMA yang dikerek pada nomor 144.

Disusul kemudian Janda Pirang andalan H.Sunahwi Talango ring ASm yang ada di nomor kerekan 152 dan tempat ketiga dimenangkan M-250 orbitan H.Masdar Talango, ring SKAD yang ada di nomor kerekan 52. Untuk Kelas Piyik Yunior, podium pertama berhasil menjadi milik Mutiara Hari amunisi sang pendatang baru yakni H.Amir Talango, ring SKAD yang dikerek pada nomor 180.

Diikuti oleh Alexandra andalan Dayat Kalianget, produk ternak MST yang dikerek pada nomor 230 dan tempat ketiga dimenangkan Milyader orbitan Bintang Surya BF Bluto ring Bintang Surya yang menempati nomor kerekan 210. Untuk kelas Piyik Hanging, juara pertama berhasil menjadi milik Bintang Istana amunisi Mat Pelor Dasuk Sumenep, perkutut trenakan Istana HLS yang digantang pada nomor 97.
Disusul kemudian Kasih Ibu andalan K.Sinol Kalianget, produk ternak Karunia yang berada di nomor gantangan 74 dan tempat ketiga diraih oleh Satria Muda orbitan H.Nisa’i Talango perkutut ternakan SKAD yang digantang pada nomor 56.
