Rafik Dewantara kembali menggeber kegiatan liga. Masih menggunakan tema yang sama seperti pada gelaran sebelumnya yakni Liga Perkutut Talango Dewantara Cup, even ini masih tetap memiliki daya tarik bagi kung mania penggila lomba. Dua kelas yang dibuka, penuh sesak oleh peserta.

Bahkan tak ada ruang kosong bagi mereka yang ingin meramaikan kegiatan tersebut karena tiket yang di buat ludes terjual. “Saya kembali menggelar Liga Perkutut Talango putaran 1. Alhamdulillah dukungan tetap banyak, peserta ramai dan tiket yang kami jual, habis tanpa sisa,” terang Rafik Dewantara.
Lebih lanjut disampaikan bahwa membludaknya peserta karena merasa bahwa gelaran ini memberikan kepuasan bagi peserta. Hadiah trophy dan sembako menjadi salah satu faktor yang membuat peserta tidak ingin melewatkan kegiatan tersebut. Ada yang berbeda dalam kemasan yang dibuat panitia.

Untuk kegiatan kali ini tidak ada tiket pasangan. Setiap peserta tidak disediakan tiket untuk burung pasangan miliknya. “Saya membuat peraturan bahwa untuk peserta tidak disediakan tiket pasangan, semua peserta yang mau lomba harus membeli tiket perlembar,” sambung Ketua Pengcam Talango. Hal ini dilakukan untuk membiasakan burung tampil tanpa pasangan.

“Liga kali ini kami menerapkan burung tampil tidak dengan pasangannya, dengan tujuan untuk mencari burung yang benar-benar fighter,” tambah Rafik Dewantara. Namun demikian, panitia juga tidak menghalangi dan melarang peserta yang ingin tetap membawa burung pasangan, namun tiket tetap akan dilayani dengan membeli perlembar.
Jika ternyata tiket tersebut tidak berdekatan, maka itu adalah resiko yang harus ditanggung sendiri. Diakui oleh Rafik dengan cara ini ternyata respon yang diberikan peserta bagus. “Banyak peserta yang puas dengan tiket tanpa pasangan, mereka menilai ini lebih tertantang untuk membaur burung tampil bagus meski tanpa pasangan,” ungkap Rafik Dewantara.

Dengan cara seperti ini maka burung yang berhasil menembus urutan juara, merupakan burung kualitas fighter tanpa pasangan. H.Sunahwi Talango mengaku pantang mundur meski harus menurunkan sang amunisi tanpa pasangan. “Mau pasangan atau tidak, saya pantang mundur. Maju terus,” jelas H.Sunahwi.

Dan ternyata Mama Muda amunisi yang diturunkan mampu merebut podium pertama di Kelas Dewasa Senior. “Ternyata Mama Muda tanpa pasangan masih bisa tampil menyakinkan dan meraih juara pertama,” ungkap H.Sunahwi. Mama Muda sendiri turun tanpa membawa serta pasangannya.
“Mama Muda tidak bawa pasangan tapi masih bisa tampil oke,” lanjut pemilik SBR Bird Farm. Mama Muda produk SBR yang menempati nomor kerekan 27 berhasil menuntaskan penjurian di urutan pertama. Disusul oleh Nona Lika andalan H.Masdar Poteran Talango ternakan HM PJR yang menempati nomor kerekan 33 ditempat kedua.

Dan posisi ketiga dimenangkan oleh Rubicon orbitan H.Nisa’i Cabbiye Talango produk ring Gilang yang berada di nomor kerekan 22. Di Kelas Piyik Yunior, podium pertama dimenangkan Alexandra amunisi Dayat Kalianget, produk ternak MST yang dikerek pada nomor 47.

Disusul kemudian Marlboro andalan Harut Batang-Batang produk ternak Marlboro yang dikerek pada nomor 87 di urutan kedua dan tempat ketiga diraih oleh Garuda, andalan H.Amir Palasa Talango, ternaakan SM Jaya yang dikerek para nomor 57 dan tempat ketiga dimenangkan.
Diakhir acara, panitia mengucapkan terima kasih atas dukungan, kerjasama dan kehadiran peserta yang hadir, baik dari Talango sendiri ataupun luar kota. Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan.
