Meski sempat nyaris putus asa dalam menekuni hobi ayam hutan, akhirnya Mr.Chan Bangkalan mulai menunjukkan senyum mengembang. “Terus terang saya sempat putus asa ketika memelihara ayam hutan. Ternyata tidak semudah yang saya bayangkan,” terang Mr.Chan.

Ayam hutan ternyata memiliki keunikan jika dibandingkan dengan ayam bekisar yang merupakan hobinya. Menurut Mr.Chan ayam hutan tidak bisa diprediksi penampilannya. “Ayam hutan ketika gacor di rumah, belum tentu mau bunyi saat di lomba. Kondisi ini yang sempat membuat saya bingung. Tidak seperti ayam bekisar,” sambung pria yang memiliki hobi reptil.
Beberapa pengalaman tidak mengenakkan ketika berburu ayam hutan untuk amunisi. Saat memantau ayam hutan di rumah pemilik, memang gacor, namun saat di lombakan, ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Namun demikian, Mr.Chan merasa bahwa ini adalah sebuah tantangan bagaimana mengkondisikan ayam hutan agar mau tampil di lapangan.

Berbekal pengalaman sebagai pemandu bakat ayam bekisar dengan sederet amunisi yang sudah terbukti mengukir prestasi, akhirnya kendala itu perlahan bisa diatasi. Bahkan dalam kondisi demikian, Mr.Chan terus berburu calon amunisi. Dari 6 ekor ayam hutan koleksinya, ada 2 tambahan amunisi baru.
Jadi total saat ini kediamannya sudah diramaikan oleh kehadiran 9 ekor ayam hutan. “Di rumah sekarang lumayan ramai dengan ayam hutan,” kata Mr.Chan lagi. Upayanya untuk menaklukkan misteri ayam hutan akhirnya mulai terkuak. Bolong, salah satu amunisi miliknya kini mampu membuat Mr.Chan tersenyum lebar.

Seabrek kegiatan yang diikutinya, Bolong mampu mempersembahkan kemenangan. Tarung perdana dilakukan dalam gelaran Latber Lantek Farm di Galis Bangkalan. Turun di kelas Kegacoran, penampilan perdana ini berbuah manis. Juara ketiga berhasil diraih. Kemenangan berikutnya diraih dalam even Cakra Arosbaya Bangkalan.
Penampilan kedua kalinya ini semakin membuat Mr.Chan semakin senang. Podium juara pada kelas yang sama, berhasil menjadi miliknya. Nah, penampilan ketiga dialami dalam gelaran di Malang. Bolong dengan percaya diri tampil tanpa perlawanan. Juara pertama masih di kelas yang sama, berhasil direbut.

Bahkan pada even yang sama yakni di Malang, Bolong berhasil menembus urutan kedua Kelas BOB. Partai yang merupakan penentuan dari sederet para jawara yang sudah menjadi juara pada kelas sebelumnya. Sejak saat itu, Mr.Chan mengaku mulai bisa memahami apa yang harus dilakukan pada ayam hutan agar mau tampil di lapangan.
“Saat ini saya sudah berhasil mengungkap rawatan Bolong agat mau tampil di lapangan. Mudah-mudahan ke depan ayam hutan milik saya bisa tampil seperti Bolong,” harap Mr.Chan. Selain ayam hutan, koleksi lainnya yang saat ini juga menjadi fokus hobi adalah ayam bekisar. Saat ini dari 4 ekor koleksi, ada tambahan 1 ekor.