Akhirnya kebersamaan Yoyon bersama Sinden Panggung, orbitan yang telah membuat namanya dikenal sebagai pemandu bakat burung lapangan, harus disudahi. Yoyon harus merelakan Sinden Panggung yang berhasil diselamatkan dari kondisi nyaris mati, harus orbit bersama orang lain.

Sebab, terhitung sejak Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Liga Perkutut Madura #4 Ottoman BF Cup Kalianget Sumenep yang digelar pada Minggu, 29 Juni 2025, Muzenni Kades Torbang Sumenep secara resmi mengambil alih kepemilikan perkutut produk ternak Barokah Jaya.
“Mulai hari ini Sinden Panggung bukan lagi jadi milik saya karena sudah di take over Pak Kades Torbang Sumenep,” terang Yoyon saat dihubungi usai acara liga. Lebih la nut disampaikan bahwa selama ini Muzenni selalu berusaha untuk mendapatkan burung tersebut dengan tujuan untuk amunisi lapangan.

Saat dihubungi dalam gelaran yang sama, Muzenni mengaku bahwa telah terjadi deal antara dirinya dan Yoyon. “Memang benar saya sudah jadi pemilik sah Sinden Panggung,” jelas Muzenni. Keputusan untuk menjadikan Sinden Panggung sebagai amunisi lapangan, sebenarnya tergolong singkat.
Muzenni adalah kung mania pendatang baru yang berusaha untuk tampil tanpa harus menunggu waktu terlalu lama. “Terus terang saya adalah pemain baru, kira-kira satu setengah sampai dua bulan lalu, saya main perkutut,” sambung pria yang juga memiliki hobi merpati dan juga ayam bangkok.
Ada keinginan yang kuat untuk bisa segera memiliki amunisi handal yang membuat namanya langsung melejit. Sampai akhirnya keduanya dipertemukan dan merasa cocok untuk menjalin komunikasi. Sampai akhirnya terwujud keinginan untuk membuat acara take over. Sinden Panggung dipilih karena reputasi serta prestasi yang selama ini sudah berhasil diraih.

“Saya sebenarnya tidak tahu suara Sinden Panggung, tapi saya dapat info dari media, yang mengabarkan bahwa Sinden Panggung selalu juara, akhirnya saya ketemuan di liga,” ungkap Kades Torbang. Saat memantau di lapangan, ada rasa puas dengan pilihannya. Tanpa banyak negosiasi lagi, kedua deal.
“Saya puas saat mantau di lapangan. Makanya saya langsung mengatakan deal,” ungkap Muzenni lagi. Disampaikan bahwa kedua setuju dengan nilai transaksi Rp 75 juta. Yoyon sendiri mengaku bahwa sebenarnya tidak ada keinginan untuk melepas burung ini karena masih ingin terus mengorbitkan sampai pada puncak popularitas.
Namun karena sang kades yang minta, maka keputusan itu harus diambil. “Saya berterima kasih pada Mas Yoyon karena mau memberikan Sinden Panggung pada saya meski awalnya bilang tidak mau dijual dulu,” urai Ketua Merpati Sumenep. Keputusan untuk mengambil alih Sinden Panggung dinilai tepat, karena meski baru seumur jagung, namun prestasi yang berhasil diraih sudah bisa dikatakan luar biasa.

“Alhamdulillah meski saya baru satu bulan resmi main perkutut, tapi sudah bisa meraih juara. Ada Kades yang juga main perkutut lama, tapi sampai sekarang belum bisa juara,” kelakar ketua sound horeg se Madura. Kini, Muzenni juga sudah mempersiapkan amunisi lain dari beberapa farm yang sudah pernah didatangi.
“Saya masih ada calon lain yang siap orbit, tunggu saja tanggal mainnya,” tambah pria yang menekuni hobi perkutut karena warisan dari kakek dan ayah. Namun soal perawatan, Muzenni tetap mempercayakan pada Yoyon unyuk tetap mengkondisikan agar bisa selalu siap turun lomba. “Soal perawatan, saya tetap serahkan pada dia,” ungkap Muzenni.