Baru satu bulan, Nur Alamsyah resmi memegang posisi sebagai Ketua P3SI Pengda Pekanbaru Riau. Penunjukan sebagai orang nomor satu di organisasi perkutut tingkat daerah Pekanbaru karena ketua lama mengundurkan diri, sehingga perlu adanya pengganti yang bisa meneruskan dan menggerakkan organisasi.

Setidaknya dengan adanya ketua yang baru bisa memberikan dampak dan manfaat untuk komunitas. “Saya baru satu bulan resmi terpilih sebagai Ketua Pengda Pekanbaru Riau, waktu yang terlalu dini, makanya untuk saat ini susunan pengurus baru dapat untuk posisi sekertaris dan bendahara,” terang Nur Alamsyah.
Namun demikian, kondisi tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk terus melengkapi susunan pengurus sebagai mana menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi. Disampaikan pula bahwa alasan Nur Alamsyah mau mengisi kursi kosong posisi ketua disebabkan oleh beberapa kung mania yang masih eksis dan peduli terhadap hobi perkutut, namun kurang dukungan.

“Saya melihat bahwa Pekanbaru selama ini kurang jalan, padahal ada beberapa pemain yang eksis, namun tidak mendapatkan dukungan, makanya saya menerima tawaran untuk menjadi ketua agar bisa rekan-rekan yang masih eksis bisa terus jalan. Kenapa tidak saya dukung,” sambung pria yang juga dikenal sebagai juri burung kicauan.
Adapun kung mania yang dimaksud adalah Antoni dan Mardison. Setelah resmi menjadi Ketua Pengda Pekanbaru, kini sederet tugas menanti. Pertama, adalah menumbuhkan regenerasi. Menurut Nur Alamsyah selama ini tidak ada regenerasi yang diciptakan, sehingga pemain tidak bisa berkembang.
“Kondisi hobi perkutut di Pekanbaru tidak ada regenerasi yang lahir. Selama ini hanya ada pemain lama dan sudah umur,” sambung Nur Alamsyah. Factor yang menyebabkan tidak adanya regenerasi disebabkan karena sosialisasi yang kurang dilakukan, sehingga tidak ada informasi yang tersebat seputar hobi perkutut.

“Tidak ada regenerasi karena sosialisasi yang kurang. Selama ini tidak ada penyemangat untuk orang-orang baru. Selama ini ada yang bilang bahwa hobi perkutut adalah mahal, tetapi tidak selamanya benar,” ungkap Nur Alamsyah. Lebih lanjut disampaikan bahwa ada keinginan untuk menamankan bahwa hobi tidak selalu mahal, harus ada kejelian dan kecerdasan.
Jika itu sudah dimiliki, maka pasti bisa bermain. “Makanya saya ingin membimbing dan mengarahkan agar mereka paham, salah satu cara adalah dengan menggandeng langsung ke peternak untuk mengetahui secara langsung bagaimana perkutut yang bagus,” tambah Nur Alamsyah. Memahamkan dulu pada pemain, adalah tugas yang harus segera dilakukan agar proses ke depan tidak lagi bingung dan menyesatkan.

“Terus terang, saya ingin memberikan pemahaman dulu pada pemian, namun cara yang ingin saya lakukan tidak secara instan, jadi harus melalui proses, karena kalau instan pasti membosankan,” harap Ketua Pengda Pekanbaru periode 2025 – 2030. Hal ini dilakukan supaya jangan sampai kaget.
Cara yang bisia dilakukan untuk mengawalinya adalah dengan memberikan burung bagus tapi terjangkau. Nanti kalau sudah paham dan ada biaya, maka bisa menambah amunisi dengan kualitas lebih bagus dan harga tentunya lebih bagus pula. Disampaikan pula bahwa untuk saat ini pemain monoton, jalan ditempat.
Meski memiliki program yang akan segera dieksekusi, namun Nur Alamsyah tidak memiliki target muluk-muluk. Konkurs atau kegiatan yang seringkali masih menjadi proyek rugi, setidaknya aka nada solusi yang bisa dilakukan agar kondisi tersebut tidak selamanya harus terjadi.

“Kalau mau ada acara, kami selalu siap rugi ketika menggelar kegiatan. Tapi saya akan berusaha untuk meminimalisir tingkat kerugian yang seringkali terjadi,” tegas pria yang akrab dipanggil Alam. Kedua, langkah yang akan dilakukan adalah dengan mencari bibit juri. Karena keberadaan juri sangat dibutuhkan untuk mendukung program yang akan dilakukan.
“Saat ini juri sangat terbatas, makanya saya ingin melakukan penjaringan juri untuk memenuhi kebutuhan agar dalam setiap kegiatan bisa mendukung,” sambung Nur Alamsyah lagi. Untuk mendukung semua program tersebut, dibutuhkan kolaborasi dengan Pengda tetangga seperti Sumatera Barat, sehingga bisa mendukung semarak hobi perkutut di Pekanbaru Riau.