Apa yang dilakukan Paguyuban Penyayang Perkutut Sawunggaling (P3S) Surabaya patut di apresiasi. Agenda bertema silaturahim dan kerek bareng yang terselenggara di markas Pakard BF pada Sabtu 30 Agustus 2025 di Jalan Bangkingan VII no.17 Wisma Lidah Kulon Balok XI Surabaya, benar-benar murni untuk menggalang kebersamaan untuk meningkatkan kualitas pemahaman kung mania.

Even yang diprakarsai oleh Pengda P3SI Surabaya bekerjasama dengan Pakard BF, seakan jadi ajang pembelajaran, terutama yang selama ini belum begitu paham bagaimana sistem penjurian yang sebenarnya. “Hari ini kami mengundang rekan-rekan, baik itu pemula ataupun rekan-rekan senior untuk silaturahmi dsn kerek bareng di Pakard BF,” jelas Choirul Anwar Ketua Pengda P3SI Surabaya.

Lebih lanjut disampaikan dengan cara ini maka akan semakin memberikan semangat pada kung mania untuk tetep eksis menekuni hobi. Hal senada disampaikan Profesor Suyono D.Prawiro, pemilik Pakard BF. “Kegiatan hari ini adalah sebuah best practices berupa pembelajaran mandiri yang dilakukan Paguyuban Penyayang Perkutut Sawunggaling Surabaya,” terang Profesor Suyono.

Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah, pertama, memberikan pemahaman kepada para peserta konkurs, baik pemain lama ataupun baru tentang pemberian skor penanda (nilai) kualitas dari anggungan perkutut. Dampak lanjutan yang ingin diharapkan adalah, peserta tidak sampai salah paham dan mudah menyalahkan juri saat mengikuti konkurs dan tidak kecewa (psikologis) saat mengawal gacoannya di lapangan.

Ketika orbitanya manggung terus, tetapi tidak mendapatkan skor yang makin baik (warna bendera naik), sehingga muncul rasa kecewa akibat ketidakpahaman atau salah paham dan berujung patah hati dan akhirnya tidak mau lagi hadir di gelaran konkurs. Dampak lainnya adalah mengevaluasi kinerja dan kejujuran petugas penilaian (juri) di lapangan.

Adapun tujuan kedua, adalah memberikan pemahaman tentang kualitas anggungan sebagai faktor utama dalam breeding perkutut dan ketiga adalah mempererat silaturahim dalam rangka memperpanjang usia yang penuh kemanfaatan bagi diri sendiri maupun orang lain. Agenda ini tetap menerapkan aturan penjurian sesuai dengan AD/ART dan Pakta Integritas.

Usai acara penjurian, para peserta, juri dan juga pengurus serta panitia, duduk bareng untuk melakukan diskusi. Acara tersebut dimanfaatkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta bagaimana sistem penjurian yang sesuai. Sesi tanya jawab juga diberikan. Sehingga nampak sekali bahwa agenda hari ini benar-benar menjadi kegiatan kupas tuntas sistem penjurian.

Peserta memanfaatkan sebagai ajang untuk membuka wawasan baru yang selama ini tidak mereka ketahui. Usai acara diskusi, dilanjutkan dengan makan siang bareng. Menu Soto Madura olahan Arifin, salah satu anggota paguyuban menjadi santapan para peserta dan juga panitia dan juri.

Diakhir acara Profesor Suyono D.Prawiro mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran, dukungan dan perhatian yang diberikan peserta. “Terima kasih atas dukungan yang diberikan rekan-rekan, sehingga kami bisa menggelar acara sukses dan lancar,” ungkap Profesor Suyono. Permintaan ma’af juga disampaikan, jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan.
