Kandang 7.A milik Pizzaro Bird Farm Surabaya sepertinya menjadi pencetak anakan dengan kualitas lomba yang banyak diincar kung mania. Betapa tidak, setelah H.Toha Krian Sidoarjo membawa empat anakan dari kandang yang dihuni indukan jantan Grand 6.A dengan betina Pizzaro, kini H.Zainal Bolodewo Surabaya mengambil alih produk dari kandang yang sama.

Jika H.Toha membawa empat anakan strip kedua, ketiga dan keenam, H.Sinal Bolodewo mengambil alih kepemilikan anakan kelima. “H.Sinal Bolodewo Surabaya baru saja ambil anakan kandang 7.A saudara Tiga Berlian dan Reinkarnasi. Anakan yang dibawa adalah strip kelima,” jelas Jin San.
Lebih lanjut disampaikan bahwa ketertarikan H.Sinal pada produk tersebut bukan informasi dari orang lain, melainkan memantau langsung sang calon amunisi. Jin San mengaku bahwa proses pantau tidak beda jauh dengan apa yang dilakukan H.Toha, yakni di lapangan Pondok Candra Waru Sidoarjo.

Ketika itu H.Zainal mengaku penasaran dengan produk Pizzaro yang diborong H.Toha. Demi menghilangkan rasa penasaran tersebut, H.Zainal meminta produk Pizzaro untuk ditampilkan. Kebetulan juga Pizzaro masih menyimpan anakan strip kelima. Tanpa proses yang ribet, akhirnya H.Zainal dan Jin San sepakat memantau anakan tersebut.
Lapangan yang berada di Perumahan Pondok Candra dipilih sebagai lokasi pantau. Jin San yang ketika itu libur lomba, menuju lokasi tersebut. H.Zainal dan beberapa rekannya ikut nimbrung untuk memastikan bahwa pilihannya tidak salah. Proses pantau tidak berjalan sesuai rencana.

Sejak pagi sampai siang hari, perkutut tersebut tidak mau mengeluarkan suaranya. Namun, H.Zainal ataupun Jin San dan yang lain sepertinya masih betah untuk tetap berada disana. Tidak ingin mengakhiri proses pantau tanpa hasil, mereka tetap bertahan disana. Beberapa kung mania yang berada disana, ada yang sudah meninggalkan lokasi.
Sebagian lagi masih bertahan karena penasaran dengan suara burung yang ingin mereka pantau. Siapa sangka, melewati tengah hari, perkutut tersebut bunyi meski tidak maksimal. Ujung belum sepenuhnya dikeluarkan. Namun, nampaknya H.Zainal sudah merasa puas setelah mendengarkan suara yang dikeluarkan.

Tanpa menunggu waktu terlalu lama, keduanya terlihat melakukan negosiasi dan akhirnya terjadi kata deal. “Meski saya kurang lama mantau burung ini bunyi, tapi saya sudah setuju untuk membawa pulang,” jelas H.Zainal. Jin San sendiri mengaku senang, karena produk ternaknya membuat H.Zainal langsung mengatakan suka.
H.Zainal sendiri adalah kung mania lawas yang sempat vakum dan kini kembali lagi. Bergabungnya produk Pizzaro diharapkan bisa menjadi awal kembalinya sang mania senior ini untuk meramaikan dunia hobi perkutut, khususnya di Surabaya. “Mudah-mudahan produk Pizzaro bisa membuat H.Zainal senang dan semangat untuk kembali menekuni hobi perkutut,” harap Jin San lagi.
Tidak disebutkan berapa rupiah yang harus dikeluarkan untuk memiliki produk Pizzaro kandang 7.A. Namun yang pasti jumlah rupiah yang disepakati, lumayan besar meski tidak sampai menguras isi kantong dan menyisakan untuk transaksi berikutnya.