Liga Perkutut Madura 2025 sudah berjalan empat putaran. Masing-masing Pengda mulai Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep sudah merasakan menjadi tuan rumah penyelenggara. Dari empat gelaran yang sudah terlaksana, sukses menjadi catatan perjalanan liga tersebut.

Jumlah peserta yang selalu membludak dan penyelenggaraan tanpa masalah menjadi dua diantara sekian hasil positif yang selalu didapat. Namun demikian, bukan berarti tidak ada sesuatu yang kurang dan perlu dibenahi pada even yang rencananya akan bergulir selama sembilan kali.
Untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan dan kekurangan liga, Dewan Pengurus Liga Perkutut Madura (LPM) 2025 mengadakan pertemuan yang melibatkan Pengurus LPM, Pengurus Pengda, Juri dan tokoh perkutut di Madura. Kegiatan bertajuk Rapat Evaluasi LPM digelar pada Selasa 22 Juli 2025.
Lokasi yang dipilih adalah kediaman Ketua LPM yakni H.Abd.Azis yang berada di Dusun Bengkal Desa Padelangan Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. “Alhamdulillah Liga Perkutut Madura 2025 sudah kita laksanakan di masing-masing Pengda. Ini semua berkat kerjasama yang baik,” terang pemilik AZ Bird Farm Pamekasan.

Ditambahkan pula bahwa komitmen untuk melaksanakan liga sudah dilaksanakan dengan sebaik mungkin oleh masing-masing Pengda sebagai penyelenggara kegiatan. H.Abd.Azis tidak menampik bahwa keberhasilan ini bukan tanpa kekurangan, sehingga perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui apa yang masih belum dilakukan dan apa yang kurang sesuai.
“Bagi kami evaluasi sangat perlu untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang sudah dicapai dan apa saja yang belum dilakukan, sehingga ke depan LPM akan semakin lebih baik lagi,” sambung Ketua Pengda P3SI Pamekasan. Ketua Pengda P3SI Bangkalan yakni Ir.H.R.Moch Mahmud yang hadir dalam kegiatan tetsebut mengatakan bahwa pertemuan ini memiliki tujuan yang jelas.
“Saya tidak ingin Madura hanya sebagai partisipan saja, tapi kalau bisa jadi penentu hobi perkutut di Madura. Ini semua demi Madura,” tegas pemilik CTP Bird Farm Bangkalan. Lebih lanjut disampaikan bahwa LPM adalah even luar biasa, auranya cukup wah dan hal itu diapresiasi oleh kung mania di luar Madura.

Bahkan LPM sudah bisa dikatakan berada selevel dengan LPI. “Sebenarnya tujuan LPM adalah ingin mengakomodir kung mania agar hobinya tersalurkan dan meningkatkan silaturahmi, bagaimana Madura bisa maju dan berkembang dan bermanfaat untuk semua,” ungkap Ketua Pengda Bangkalan.
Harapan yang tidak kalah penting adalah bahwa LPM diharapkan bisa terus eksis, kedepan bisa lebih baik, lebih besar dan menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa. “Kita boleh bermimpi tapi jangan menjadi pemimpi. Untuk itulah mari kita jadikan LPM sebagai even yang selama ini menjadi harapan semua kung mania,” tegas Wakil Ketua Bidang Penjurian P3SI Pusat.
Mujiburohman, Wakil Ketua Pengda Sampang memberikan komentar bahwa agenda seperti ini adalah momentum untuk berkumpul dan membicarakan lebih lanjut apa yang sudah kita lakukan. Beberapa hal yang menjadi catatan positif adalah semakin banyak pemula yang ikut serta dalam gelaran LPM.

“Ada beberapa pihak yang tidak bisa menjangkau even besar sehingga LPM jadi pilihan. Sistem penjurian standar nasional bisa kita hadirkan di LPM,” jelas Mujiburohman. Meski bisa dikatakan sukses dalam hal penyelenggaraan, namun pasti ada catatan yang perlu mendapatka perhatian.
Menurut Mujiburohman ada beberapa hal yang menjadi aspirasi untuk masukan bersama guna mencari solusi dan perbaikan, karena kalau hanya berpuas diri dengan gelaran, maka kita tidak akan pernah maju. Ketua Pengda P3SI Sumenep, Kades H.Matsin memberikan komentar terhadap pelaksanaan LPM.
“Saya berterima kasih kepada semua rekan-rekan yang telah berpihak pada LPM. Saya setuju kalau LPM sudah selevel LPI. Semoga kita semua diberikan kesehatan fisik. Sehat dalam berfikir karena sesuatu yang dilakukan dengan akal yang sehat maka hasilnya akan lebih baik. Sehat ekonomi agar apa yang akan kita lakukan bisa dijalankan,” urai pemilik Bintang Surya Bird Farm Bluto Sumenep.