Untuk yang kesekian kalinya Carpenter Bird Farm Lombok kembali menjadi pilihan kung mania dalam mencari perkutut kualitas lomba. Kualitas produk ternak yang dihasilkan, selalu menggoda siapapun yang sempat memantau suaranya. Rasa ingin memiliki tak mungkin bisa terbendung meski harus melobi sang pemilik agar mau melepaskan produk tersebut.

Yogi HDL Menganti Gresik, adalah saru diantara sekian kung mania yang terpesona dengan suara yang diperdengarkan perkutut anakan yang lahir dari kandang Lawu. Sepasang indukan yang rutin mencetak produk unggulan kualitas lomba. Dari kandang ini selalu muncul nama orbitan yang sukses mencatat prestasi menawan di dalam lapangan.
Sebut saja Lombok Praya yang di orbitkan Bambang dan beberapa nama lain yang menghiasai daftar juara di konkurs yang pernah diikutinya. Yogi HDL mengaku bahwa beberapa produk Carpenter memang selalu menjadi daya tarik yang tidak bisa lepaskan begitu saja.

Siapa yang tidak kenal dengan nama sosok satu ini. Kepekaan terhadap suara perkutut tidak peru diragukan lagi. Sudah tidak terhitung lagi, berapa banyak amunisi yang berhasil diorbitkan lewat campur tangannya. Tidak hanya prestasi di konkurs regional, even nasional adalah ajang yang selalu dihadiri.
Ketika berada di markas Carpenter Lombok, saat lagi santai sambil memantau burung-burung bergelang Carpenter, ada suara yang mengusik pendengarannya. “Saat saya duduk santai sambil ngobrol, tiba-tiba ada yang bunyi dan bikin saya senang,” terang putra H.Cholil HDL Menganti Gresik.

Satu kali suara itu terpantau, membuat posisi duduknya langsung terfokus pada sangkar yang berisi perkutut yang dimaksud. Bunyi berikutnya semakin membuat Yogi tak bisa menyembunyikan rasa ketertarikan untuk membawanya pulang. Tidak berselang lama dan belum sempat mengecek burung pertama, ada suara yang tidak beda jauh, juga menggangu.
Suara itu semakin membuat Yogi tidak bisa diam. Keinginan untuk membawa dua ekor perkutut langsung disampaikan pada pemilik Carpenter. “Saya harus bawa burung ini ke Surabaya untuk di lomba,” ungkap Yogi. Setelah di cek, ternyata perkutut tersebut lahir dari Kandang Lawu (Laguna 403 K.8 x Palem 2669 SK.09) dan Kandang X ADV 750 (TGM 6413 x TLT 204).

“Dua perkutut yang dipantau Mas Yogi, ternyata berasal dari anakan Kandang Lawu dan X ADV 750. Dari kandang ini memang banyak mengeluarkan anakan bagus dan juara yang sudah tersebar di beberapa pemain,” jelas Cokro Hindoyo owner Carpenter.Negosiasi dilakukan dan tanpa membutuhkan banyak waktu, terjadi deal.
“Alhamdulillah akhirnya saya bisa membawa oleh-oleh dari Carpenter dua ekor perkutut jantan yang saya pantau langsung,” sambung Yogi lagi. Tidak disebutkan berapa nominal rupiah yang disepakati, namun melihat reputasi kedua kandang tersebut, bisa dipastikan berapa rupiah yang harus dikeluarkan.

“Kalau Mas Yogi yang minta, pasti saya berikan karena burung pilihannya adalah yang terbaik berkualitas,” sambung Cokro Hindoyo. Yogi sendiri mengaku bahwa rencana burung itu untuk latihan di Jawa. “Rata-rata burung yang saya pantau bagus adalah sekitar 4 bulan. Siapa tahu burung ini bisa buat jago di tanah Jawa, makanya saya bawa untuk membawa pulang,” kata Yogi lagi.
Adapun produk yang berhasil diboyong ke Menganti Gresik adalah Carpenter K.Lawu dengan ring 618 dan Carpenter K.X ADV 750 dengan nomor ring 635. Cokro Hindoyo berharap kedua produk tersebut, bisa meramaikan gelaran konkurs di tanah jawa.