Agenda Kopi Darat Ayam hutan Nusantara (Kopdarnas Ahanusa) mampu mendongkrak popularitas eksistensi ayam hutan. Gelaran demi gelaran yang sudah terselenggara berdampak pada melangitnya bandrol ayam hutan. Bukan lagi dalam hitungan dikisaran lima juta, namun sudah berhasil menembus puluhan juta.

Jika selama ini keberadaan ayam hutan hanya menjadi pencetak ayam bekisar, kini sudah mengalami pergeseran yang membuat tersenyum para kolektor. Ayam hutan tidak lagi hanya bisa menjadi penghuni kandang ternak, namun bisa tampil di hadapan publik, termasuk juga di hadapan sang keturunan yakni ayam bekisar.
Kenyataan ini tidak lepas dari upaya komunitas AHANUSA yang berusaha mengangkat derajat ayam hutan menjadi hewan yang bisa dimainkan dalam sebuah kegiatan kontes dari satu kota ke kota lainnya dalam jarak yang cukup menyita waktu. Saat ini ayam hutan bisa berkunjung ke satu lokasi ke lokasi lain.
Sekitar 2024 lalu, komunitas yang bernama AHANUSA menggelar kopdarnas yang berusaha menggeser nasib ayam hutan dari posisi sebagai penghuni kandang ternak menjadi artis di lapangan. AHANUSA berhasil mengeksplorasi potensi yang dimiliki ayam hutan yang selama ini terpendam.

Proyek AHANUSA berhasil membuat nilai ayam hutan semakin melambung, terutama yang sukses mencatat prestasi apik di lapangan. Beberapa transaksi menggemparkan menjadi sebuah catatan penting. Ayam hutan bernama BAGUS milik Supandi Bondowoso berhasil di take over Abah Yunus mania asal Klampis Bangkalan Madura.
Tak tanggung-tanggung nilai yang berhasil disepakati mencapai angka fantastis dan menghebohkan yakni Rp 34 juta. “Ayam hutan Bagus milik saya resmi dibeli Abah Yunus Rp 29 juta. Saat transaksi di Bondowoso, Abah Yunus ngasih tambahan ayam hutan ke saya yang harganya Rp 5 juta,” terang Supandi.
Melambungnya nilai transaksi tersebut, selain prestasi apik yang dibukukan, juga jenis ayam yang tergolong mewah. Menurut Supandi, ayam hutan Bagus merupakan jenis ayam hutan Jawa, dimana tingkat kegacoran ayam ini sangat minim. “Biasanya kalau ayam hutan jawa dilomba, hanya mampu bunyi maksimal 20 kali dalam satu jam,” ungkap Supandi.

Bahkan ada yang hanya bisa mengeluarkan suara sebanyak 6 kali dalam waktu 1 jam saja. Namun tidak demikian dengan ayam hutan bernama Bagus. Dalam tarung yang sudah dilakoni, ayam hutan yang kini sudah berusia sekitar 10 tahun ini mampu membuat kagum semua pasang mata yang memantau.
Saat tampil di gelaran AHANUSA Purwodadi, Bagus berhasil keluar sebagai juara pertama dengan jumlah bunyi 135 dalam hitungan 1 jam. Padahal itu merupakan penampilan perdana. Keberhasilan merengkuh podium pertama membuat Bagus langsung ada yang bersedia mengambil kepemilikan dengan bandrol Rp 10 juta.

Namun Supandi belum bersedia untuk melepas. Nah, tarung kedua kalinya terjadi dalam gealran AHANUSA ke-9 Bondowoso. Turun pada kelas yang sama yakni kategori Ayam Hutan Jawa, Bagus kembali menambah koleksi juara pada podium pertama. Kali ini suara yang diperdengarkan hanya berjumlah 125 kali saja.
Menurut pengakuan Supandi, saat lomba di Purwodadi dan Bondowoso, Bagus pakai sangkar berbeda. Saat di Purwodadi menggunakan sangkar biasa, sedangkan saat tampil di Bondowoso menggunakan sangkar baru produk AHANUSA. Diperkirakan adaptasi yang kurang inilah menjadi menurunkan tingkat kegacoran ayam.
Meski mengalami penurunan jumlah gacor, namun tidak menyurutkan niat Abah Yunus untuk men-take over Bagus. “Bagi saya prestasi Bagus menang di Purwodadi dan Bondowoso sudah cukup menjadi pertimbangan saya untuk memilikinya. Makanya saya langsung negosiasi dengan Mas Pandi,” jelas Abah Yunus.

Alasan melakukan transaksi dengan nilai menghebohkan ini, tidak lepas dari keinginan untuk menyalurkan hobi tanpa banyak pertimbangan. “Bagi saya hobi adalah sesuatu yang harus dipenuhi meski harus ditebus dengan harga mahal. Saya tidak ingin tanggun-tanggung saat menekuni hobi,” ungkap pria yang juga menekuni hobi kerapan sapi.
Padahal, sebelum melakukan transaksi dengan Supandi, Abah Yunus juga sudah mengambil alih kepemilihan ayam hutan milik Andre Effendi Surabaya bernama Maghrib dengan nilai transaksi sebesar Rp 25 juta.